Pengertian Penilaian Autentik Penilaian Pembelajaran Holistik

44 b. Evaluasi, meliputi pemberian tes di akhir pembelajaran melalui tes tertulis maupun lisan. c. Pemberian umpan balik, adanya pembahasan mengenai hal-hal yang belum diketahui siswa melalui tanya jawab. d. Tindak lanjut, remidi, pengayaan, dan layanan konseling. Tindak lanjut berupa adanya remidi bagi siswa yang mendapatkan skor di bawah standar yang ditetapkan, pengayaan bagi siswa yang mendapatkan di atas rata-rata kelas, dan layanan konseling yang diberikan bagi siswa yang membutuhkan perhatian lebih dari guru dikarenakan kemampuan menerima pembelajaran maupun masalah-masalah lain yang menjadil kendala siswa terganggu saat pembelajaran. e. Pemberian tugas, bertujuan agar siswa dapat menggali lebih pengetahuan yang dimiliki bersama dengan orangtua di rumah.

D. Penilaian Pembelajaran Holistik

1. Pengertian Penilaian Autentik

Penilaian autentik dapat diartikan sebagai penilaian asli. Kunandar 2013: 36 menyatakan bahwa penilaian autentik adalah kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai baik proses maupun hasilnya dengan berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan kompetensi yang ada di standar kompetensi atau kompetensi inti maupun kompetensi dasar. Senada dengan pendapat di atas, Abdul Majid 2007: 186-187 menjelaskan bahwa penilaian autentik adalah proses pengumpulan informasi 45 oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran anak didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kompetensi telah benar-benar dikuasai dan dicapai. Terdapat beberapa hal mendasar dalam metode penilaian autentik, antara lain Munif Chatib, 2013: 166: a. Kemajuan siswa ditinjau dari kompetensi siswa dalam menerima pembelajaran. b. Waktu yang tepat untuk mengambil penilaian adalah saat proses pembelajaran berlangsung bukan pada akhir pembelajaran. c. Hasil-hasil penilaian siswa pada tiga bulan, enam bulan, atau satu tahun pembelajaran dapat diambil rata-rata dari kompetensi yang terangkum dalam portofolio. d. Model pelaporan menggunakan penilaian autentik dapat dilakukan sewaktu- waktu. Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik. Oleh karena itu, guru dapat mengidentifikasi materi yang layak dan sesuai untuk dilanjutkan atau untuk melakukan kegiatan remedial maupun pengayaan. Kemendikbud 2014: 5 menjelaskan bahwa kegiatan remedial merupakan kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi yang masih kurang. Pembelajaran remidial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kelemahan yang ditemukan 46 berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas individu peserta didik. Kegiatan remidial dapat dirancang untuk individu, kelompok, maupun kelas sesuai dengan hasil analisis jawaban peserta didik. Sedangkan kegiatan pengayaan yaitu kegiatan yang dirancang berdasarkan kelebihan dari hasil tes, ulangan, maupun tugas individu siswa

2. Jenis-jenis Penilaian Autentik