Pengembangan Aspek Emosional Pelaksanaan Pembelajaran Holistik

263 Siswa: Siswa pernah diminta guru untuk mengamati sesuatu saat pembelajaran seperti mengamati video dan mengamati ciri- ciri fisik teman. d. Guru mengarahkan siswa untuk mengolah informasi yang diperoleh Guru selalu mengarahkan siswa untuk mengolah informasi yang telah diperolehnya dengan meminta siswa menjawab pertanyaan atau berpendapat. Guru: guru sering mempersilahkan siswa mencerna informasi yang didapat baik melalui pertanyaan balik, membuat data tabel, dan sebagainya √ e. Guru mengajak siswa untuk mendemonstrasikan sesuatu Guru hanya sekali mengajak siswa mendemonstrasikan sesuatu yaitu saat memperagakan sebagai penjual secara langsung, selebihnya guru tidak melakukannya Guru: Kegiatan demonstrasi yang dilakukan saat pembelajaran adalah memperagakan cara memberikan uang kembalian yang benar dan memperagakan alat masak. Siswa: Siswa pernah memperagakan alat dapur sederhana saat pembelajaran. √ f. Guru memberikan kesempatan bagi siswa presentasi Guru sering meminta siswa untuk presentasi saat pembelajaran, hanya beberapa kali guru tidak melakukannya Guru: Siswa sering melakukan presentasi di kelas, di antaranya mempresentasikan holiday project, cooking project, daily project. Siswa: Siswa sering presentasi di depan kelas dengan perasaan senang. √

13. Pengembangan Aspek Emosional

Kepala sekolah: Upaya sekolah untuk mengembangkan kemampuan emosional dalam proses pembelajaran adala melalui tahap M kedua yaitu tahap menghayati yang dilakukan dengan cara mengajarkan siswa saling menghargai, tanggungjawab, dan mengingatkan untuk selalu berbuat baik. Kendala: Kendala yang dihadapi guru dalam mengembangkan aspek emosional siswa adalah diperlukan ketelatenan yang ekstra tinggi. √ a. Guru mengarahkan siswa untuk memiliki rasa rendah hati Guru sudah mengarahkan siswa untuk memiliki rasa rendah hati ketika melihat tanda-tanda kebesaran Tuhan yaitu dengan mengingatkan siswa dan melalui kisah-kisah, namun guru juga beberapa kali tidak melakukannya Guru: Hal yang dilakukan guru dalam mengarahkan siswa untuk memiliki rasa rendah hati saat melihat tanda kebesaran Tuhan adalah dengan bertanya dan mengingatkan kembali isi video atau buku. √ 264 b. Guru memberi kesempatan bagi siswa untuk menggambarkan perasaannya terhadap sesuatu fenomena tertentu. Guru sudah memberikan kesempatan bagian siswa untuk mengekspresikannya apa yang mereka rasakan setelah melihat tanda kebesaran Tuhan melalui rasa syukur dan takjub yang diucapkan siswa secara langsung, namun guru juga beberapa kali tidak melakukannya Guru: Bentuk ungkapan perasaan siswa setelah melihat tanda kebesaran Tuhan adalah berupa ucapan alhamdulillah, subhanallah, dan keren. Siswa: Kegiatan yang sering dilakukan siswa untuk menghayati tanda-tanda kebesaran Tuhan adalah dengan mengucapkan syukur melalui arahan guru dan dengan mengamati keseharian anak yatim piatu di panti. √ c. Guru mengajarkan bentuk empati Guru sering mengajarkan rasa empati kepada siswa melalui rasa berbagi dengan sesama, namun pada beberapa pertemuan guru tidak teramati melakukannya Guru: Guru mengajarkan rasa empati pada siswa dengan cara mengajak siswa untuk berbagi sesuatu seperti kado dan makanan, bermalam, dan takziah. Siswa: Guru pernah mengajarkan siswa untuk saling berbagi kepada sesama seperti berbagi makanan dan kado √ d. Guru mendidik belajar amanah Guru selalu mendidik siswa untuk belajar amanah terhadap pekerjaannya dengan cara bertanggung jawab pada tugas-tugasnya, mengembalikan buku, dan clean up Guru: Guru meminta siswa untuk mengembalikan buku ke perpustakaan lagi, bertanggungjawab dengan proyeknya, dan melakukan clean up sebagai upaya mendidik siswa agar bersifat amanah. Siswa: Guru pernah mengajarkan siswa untuk bertanggungjawab pada tugas mereka dengan menanyakan kembali bagaimana pekerjaannya dan mengingatkan, serta meminta siswa untuk clean up. √ e. Guru memberikan bentuk teguran bagi siswa yang kurang disiplin Guru selalu menegur dan mengingatkan setiap siswa yang kurang disiplin seperti terlambat sholat, gaduh, tidak mau belajar, dan sering mengganggu temannya, pernah sekali guru tidak melakukannya karena seluruh siswa disiplin pada pertemuan tersebut Guru: Guru memanggil nama-nama siswa, mendekati siswa lalu meminta mereka untuk tidak mengganggu temannya, dan mencatat nama siswa di papan tulis sebagai bentuk teguran dari guru terhadap siswa-siswa yang kurang disiplin. Siswa: Guru pernah menegur siswa yang kurang disiplin dengan cara memanggil namanya sampai mencari hingga keluar kelas. √ f. Guru memberikan penguatan bagi siswa yang berani dan percaya diri Guru selalu memberikan penguatan kepada siswa yang berani dan percaya diri menyampaikan pendapat maupun menjawab pertanyaan melalui ucapan excellent, hebat, Guru: Guru mengucapkan excellent, hebat, dan memberikan tepuk tangan atau tepuk jempol serta menulis nama siswa di papan tulis sebagai bentuk penguatan terhadap siswa-siswa yang rajin dan mampu menjawab dengan benar. √ 265 mengemukakan pendapat pintar, smart, dan memberi tepuk tangan serta tepuk jempol Siswa: Siswa sering mendapatkan pujian dari guru berupa ucapan dan tepuk jempol ketika mereka dapat menjawab pertanyaan atau melakukan suatu kebaikan Orangtua: Anak pernah menceritakan hal-hal unik dan menarik saat di sekolah kepada orangtua tentang kebersamaannya dengan teman, pengalamannya mendapat pujian di kelas

14. Pengembangan Aspek Sosial