Pengertian Pembelajaran Holistik Pembelajaran Holistik

12 proses komunikasi dua arah, yaitu mengajar yang dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik. Pengertian tersebut senada dengan pernyataan Munif Chatib 2013: 135 yang menyebutkan bahwa proses pembelajaran bersifat dua arah yaitu dua proses yang berbeda. Proses pertama, guru mengajar atau memberikan presentasi, proses kedua, siswa belajar atau siswa beraktivitas. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk membentuk peserta didik sebagai pribadi yang utuh. Hal ini semakin menguatkan bahwa pembelajaran merupakan proses penting dalam pendidikan, sebagai upaya melahirkan generasi-generasi yang unggul.

2. Pengertian Pembelajaran Holistik

Pembelajaran holistik merupakan proses pembentukan peserta didik secara utuh dan menyeluruh meliputi aspek intelektual, emosional, sosial, estetika, fisik, dan spiritual. Sebagaimana pendapat John P. Miller, et al. 2005: 2 bahwa holistic education attempts to nurture the development of the whole person . This includes the intellectual, emotional, physical, social, aesthetic, and spiritual . 13 Menurut Jeremy Henzel dan Thomas juga menyatakan bahwa pendidikan holistik adalah upaya membangun seluruh aspek pembelajaran yang mencakup spiritual, moral, imajinatif, intelektual, budaya, estetika, emosi, fisik pada siswa secara utuh dan seimbang yang mengarahkan seluruh aspek tersebut ke arah pencapaian sebuah kesadaran tentang hubungannya dengan Tuhan Nanik Rubiyanto dan Dany Haryanto, 2010: 192. Pernyataan tersebut mengandung pengertian bahwa pendidikan holistik berusaha mengembangkan aspek-aspek pada diri siswa secara menyeluruh dan bermuara pada rasa kesadaran tentang keberadaan Tuhan. Holistic education means that strive to teach the whole person as a human soul which includes mind, body, emotions, and spirit John P. Miller, et. al., 2005: 87. Pendidikan holistik berupaya mengajarkan manusia yang utuh meliputi pikiran, tubuh, emosi, dan jiwanya. Dalam konteks pendidikan di Indonesia, pendidikan holistik adalah pendidikan yang tidak hanya bertujuan memberi kebebasan peserta didik untuk mengembangkan diri secara intelektual, melainkan juga memfasilitasi perkembangan jiwa dan raga secara keseluruhan sehingga tercipta manusia Indonesia yang berkarakter kuat yang mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa Nanik Rubiyanto dan Dany Haryanto, 2010: 1. Pendidikan holistik merupakan sebuah kritik terhadap pendidikan modern, mempertimbangkan pemahaman komprehensif tentang pengetahuan, pengajaran, dan pembelajaran, serta menganggap bahwa spiritual sebagai inti dari kehidupan. Sebagaimana pengertian pendidikan holistik yang disampaikan 14 oleh Pieter Schreiner 2007: 3, holistic education is about: 1 a critique of modern education; 2 promoting a comprehensive understanding of knowing, teaching and learning; 3 affirming spirituality as being the core of life and hence central to education. Pendidikan holistik merupakan pendidikan yang menyelenggarakan pembelajaran sepanjang hayat. John Hare 2010: 6 berpendapat bahwa holistic education prepares a student for lifelong learning in which the educational focus moves towards the life skills, attitudes and personal awareness that the student will need in an increasingly complex world. Hal ini sesuai dengan pendapat Rinke dalam John P. Miller 2005: 83 yang menyebutkan bahwa karakteristik dasar dan tersirat dalam pendidikan holistik antara lain: a pendidik holistik menggunakan metode yang bervariasi untuk mempertemukan kebutuhan pembelajar, pendidik, dan situasi pembelajaran; b pendidik holistik membantu pembelajar untuk mencapai potensi unik dan menyelenggarakan pembelajaran sebagai proses sepanjang hayat; c pendidik holistik menyusun lingkungan pembelajaran untuk meningkatkan potensi kreatif dan pengetahuan dari pemikiran manusia. Lingkungan pembelajaran dapat berupa dalam kelas dan luar kelas, lingkungan budaya, sosial, dan lingkungan alam; dan d strategi evaluasi meliputi seluruh individu yang terlibat dalam proses belajar-mengajar. Istilah pembelajaran holistik memiliki banyak pengertian. Berdasarkan pendapat para ahli tentang pembelajaran holistik, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran holistik merupakan suatu proses pembentukan peserta didik secara utuh meliputi aspek intelektual, emosional, sosial, estetika, fisik, dan spiritual melalui interaksi dengan lingkungan serta dilakukan sepanjang hayat. 15

3. Tujuan Pembelajaran Holistik