Perencanaan Pembelajaran Holistik Pembahasan

113 4. Merealisasi physical aspect Siswa merealisasikan pemahaman baru dengan mempraktikkannya dengan kehidupan nyata sebagai cara mengasah kecerdasan fisiknya. 5. Mengkolaborasi interpersonal aspect Siswa melakukan proses pembelajaran kooperatif, diskusi kelompok, dan komunikasi lisan tulisan sebagai cara mengasha kecerdasan interpersonal. 6. Mengaktuallisasi cultural aspect Siswa mengaktualisasi hasil pemahaman barunya dengan mempromosikan hasil temuannya kepada orang lain di sekitarnya, sebagai cara mengasah kecerdasan kulturnya. 7. Memberi sosial aspect Siswa menyampaikan apa yang telah mereka pelajari dengan cara memberi dalam bentuk pelayanan kepada Allah dan alam sebagai cara mengasah kecerdasan sosialnya.

1. Perencanaan Pembelajaran Holistik

Perencanaan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran holistik di SDIT LHI berkiblat pada kurikulum United Kingdom UK sehingga pada bagian perencanaan pembelajaran holistik, fokus terletak pada penyusunan silabus learning scope , unit plan dan lesson plan . Perencanaan pembelajaran holistik di SDIT LHI tidak menggunakan silabus melainkan learning scope . Berbeda halnya dengan silabus yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar Kemendikbud, 2012: 6, learning scope mencakup tiga komponen utama yaitu aspek, target yang ingin dicapai attainment target , dan pendampingan orang tua parent’s guide. Pada dasarnya, komponen aspek merupakan materi yang diajarkan. Komponen attainment target merupakan nama lain dari kompetensi dasar. Sedangkan komponen parent’s guide adalah bentuk tindak lanjut follow up 114 dari pembelajaran sekolah yang dapat diperdalam di rumah bersama dengan orang tua maupun wali murid. Learning scope disusun di awal tiap semesternya secara terpisah setiap mata pelajaran, yaitu tujuh mata pelajaran math, science, social science, art and design, PKn, bahasa Indonesia, deen al Islam , bahasa Jawa, dan ICT dan satu muatan lokal yaitu bahasa Jawa. Penyusunan learning scope dilakukan oleh tim guru di setiap jenjang kelas. M. Kelly 2004: 90, unit plan terdiri dari enam komponen utama meliputi tujuan, kegiatan, alokasi waktu, bahan dan alat yang diperlukan, alternatif rencana, dan penilaian. Unit plan dapat diartikan sebagai jabaran dari learning scope. Keberadaan unit plan dan learning scope saling melengkapi karena konten keduanya mencakup konten yang terdapat pada silabus. Berdasarkan hasil analisis dokumen unit plan yang disusun oleh tim guru kelas II, unit plan sudah memenuhi empat komponen utama tersebut, yaitu tujuan, kegiatan, alokasi waktu, dan penilaian. Sedangkan komponen bahanalat yang diperlukan dan alternatif rencana tidak dicantumkan pada unit plan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran lesson plan adalah pedoman pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan silabus dan rencana unit. Menurut M. Kelly 2004: 90, lesson plan merupakan kerangka kerja dan peta perjalanan yang dapat dikreasikan oleh guru sesuai dengan gaya masing-masing . Lesson plan yang disusun di SDIT LHI tidak menggunakan lesson plan versi pemerintah melainkan guru mengkreasikan lesson plan menurut versi Munib Chatib. 115 Struktur dan bentuk lesson plan meliputi Munib Chatib, 2013: 194: a header atau pembuka berisi identitas nama guru, sekolah, bidang studitema, kelassemester, tanggal pembuatan, dan tanggal pelaksanaan dan keterangan silabus judul lesson plan , kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator hasil belajar, knowledge check , skill check , character building, alokasi waktu, sumber belajar, dan materi ajar; b content atau isi berisi aktivitas pembelajaran yang terdiri dari apersepsi zona alfa, warmer , pre-teach , dan scene setting , strategi pembelajaran, prosedur aktivitas, teaching aids , peralatan atau perlengkapan yang diperlukan guru untuk mengajar, dan assessment ; serta c footer atau penutup berisi keterangan pembuat lesson plan dan kepala sekolah serta lampiran yang memuat rubrik penilaian, ringkasan, dan komentar guru. Berdasarkan hasil analisis dokumen lesson plan , guru sudah mencantumkan header secara lengkap kecuali komponen tanggal pelaksanaan dan materi ajar. Pada struktur content bagian yang dicantumkan hanya komponen zona alfa, scene setting , prosedur aktivitas, sumber belajar, dan assessment, komponen lain tidak dicantumkan. Sedangkan struktur footer hanya tercantum keterangan pembuat lesson plan dan kepala sekolah, komponen lampiran tidak dicantumkan.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Holistik melalui Keseluruhan Bagian Otak