126
2 Kecepatan pemecahan masalah
Hasil analisis data menunjukkan nilai signifikansi dari kecepatan pemecahan masalah lebih dari 0,05. Hasil ini mendukung
dari
hipotesis pertama yang memiliki arti bahwa tidak terdapat perbedaan
efektivitas antara model TGT berdasarkan CLT dengan model individu berdasarkan CLT ditinjau dari kecepatan pemecahan masalah
matematika siswa. Analisis lebih lanjut yang telah dilakukan adalah menentukan
nilai rata-rata. Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata model TGT �̅ dengan nilai rata-rata model individu �̅
�
, dimana nilai rata-rata untuk model TGT
�̅ ≅ , , dan model individu
�̅
�
≅ , .
Adapun nilai simpangan baku model TGT, = ,
dan model individu,
�
= , .
Sementara itu, besarnya efek dari model pembelajaran perlakuan yang diberikan tergolong kecil karena nilai effect size-nya adalah 0,02.
b. Hipotesis kedua
Untuk menguji perbedaan pengaruh jenis materi antara model TGT berdasarkan CLT dengan model individu berdasarkan CLT ditinjau ditinjau
dari keakuratan dan kecepatan pemecahan masalah matematika siswa. Hasil analisis data dirangkum pada Tabel 4.14 berikut.
Tabel 4. 14 Hasil Analisis Perbedaan Pengaruh Jenis Materi Pembelajaran pada Kedua Model Ditinjau dari Keakuratan dan kecepatan
Pemecahan Masalah
MSE = Mean Squared Error � = Partial eta squared
Variabel MSE
F Sig.
�
�
Keakuratan pemecahan masalah 6262,00
68,972 0,00
0,565 Kecepatan pemecahan masalah
0,003 228,034 0,00
0,811
127
1 Keakuratan pemecahan masalah
Hasil analisis data menunjukkan nilai signifikansi dari keakuratan pemecahan masalah kurang dari 0,05. Hasil ini menolak
dari hipotesis kedua yang memiliki arti bahwa terdapat perbedaan
pengaruh jenis materi antara model TGT berdasarkan CLT dengan model individu berdasarkan CLT ditinjau dari keakuratan pemecahan
masalah matematika siswa. Analisis lebih lanjut yang harus dilakukan adalah menentukan
materi manakah yang paling sulit bagi siswa sehingga mempengaruhi nilai keakuratan pemecahan masalah matematika. Hal tersebut dapat
dilihat dari total nilai rata-rata pada masing-masing materi. Berikut ini Tabel 4.15 perolehan nilai siswa pada masing-masing kelas.
Tabel 4. 15 Hasil Keakuratan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Berdasarkan hasil nilai rata-rata pada masing-masing materi untuk kedua model, nilai keakuratan pemecahan masalah matematika
siswa pada materi pertama lebih rendah dibanding materi kedua sehingga dapat dikatakan bahwa materi pertama panjang garis
singgung persekutuan dua lingkaran lebih sulit dibanding materi kedua panjang sabuk lilitan lingkaran yang menghubungkan dua lingkaran
atau lebih.
Keakuratan pemecahan masalah TGT
Individu Total
Materi I 23,50
33,47 28,93
Materi II 42,00
45,27 43,78
128 Analisis lanjut lainnya yang dilakukan adalah mengukur tingkat
kesulitan soal yang dikembangkan menggunakan rating scale sembilan titik. Berdasarkan rating scale yan diisi oleh siswa, nilai rata-rata
tingkat kesulitan soal adalah 5,281 untuk model TGT dan 5,151 untuk model individu yang berarti tingkat kesulitan soal tergolong tidak
mudah atau tidak sulit. Sementara itu, besarnya efek dari jenis materi pembelajaran yang
diberikan tergolong sedang karena nilai effect size-nya adalah 0,565.
2 Kecepatan pemecahan masalah
Hasil analisis data menunjukkan nilai signifikansi dari kecepatan pemecahan masalah kurang dari 0,05. Hasil ini menolak
dari
hipotesis kedua yang memiliki arti bahwa terdapat perbedaan
pengaruh jenis materi antara model TGT berdasarkan CLT dengan model individu berdasarkan CLT ditinjau dari kecepatan pemecahan
masalah matematika siswa. Analisis lebih lanjut yang harus dilakukan adalah menentukan
materi manakah yang paling sulit bagi siswa sehingga mempengaruhi nilai kecepatan pemecahan masalah matematika. Hal tersebut dapat
dilihat dari total nilai rata-rata pada masing-masing materi. Berikut ini Tabel 4.16 perolehan nilai siswa pada masing-masing kelas.
Tabel 4. 16 Hasil Kecepatan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Kecepatan pemecahan masalah TGT
Individu Total
Materi I 0,0066
0,0112 0,0091
Materi II 0,0210
0,0181 0,0194
129 Berdasarkan hasil nilai rata-rata pada masing-masing materi
untuk kedua model, nilai kecepatan pemecahan masalah matematika siswa pada materi pertama lebih rendah dibanding materi kedua
sehingga dapat dikatakan bahwa materi pertama panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran lebih sulit dibanding materi kedua
panjang sabuk lilitan lingkaran yang menghubungkan dua lingkaran atau lebih.
Analisis lanjut lainnya yang dilakukan adalah mengukur tingkat kesulitan soal yang dikembangkan menggunakan rating scale sembilan
titik. Berdasarkan rating scale yan diisi oleh siswa, nilai rata-rata tingkat kesulitan soal adalah 5.281 untuk model TGT dan 5.151 untuk
model individu yang berarti tingkat kesulitan soal tergolong sedang. Sementara itu, besarnya efek dari jenis materi pembelajaran yang
diberikan tergolong besar karena nilai effect size adalah 0,811.
c. Hipotesis ketiga