138
a. Keakuratan pemecahan masalah
Hasil analisis uji hipotesis ketiga menunjukkan tidak terdapat interaksi antara jenis materi pembelajaran dengan model pembelajaran ditinjau dari
keakuratan pemecahan masalah matematika siswa. Hal ini juga didukung dengan tidak adanya perpotongan garis pada g
rafik interaksi “MateriModel” karena nilai rata-rata model individu lebih tinggi pada kedua jenis materi
dibanding nilai rata-rata model TGT. Selain itu juga didukung oleh perbedaan pengaruh kedua model pada
masing-masing materi. Untuk materi pertama, terdapat perbedaan pengaruh dari kedua model karena nilai rata-rata keakuratan pemecahan masalah pada
kedua model secara signifikan berbeda. Kemudian untuk materi kedua, tidak terdapat perbedaan pengaruh dari kedua model karena nilai rata-rata
keakuratan pemecahan masalah pada kedua model secara signifikan tidak berbeda.
Sementara itu, besarnya efek dari interaksi antara jenis materi pembelajaran dengan model pembelajaran yang diberikan tergolong sedang
karena nilai effect size-nya 0,60.
b. Kecepatan pemecahan masalah
Hasil analisis uji hipotesis ketiga menunjukkan terdapat interaksi antara jenis materi pembelajaran dengan model pembelajaran ditinjau dari kecepatan
pemecahan masalah matematika siswa. Hal ini juga didukung dengan adanya perpotongan garis pada grafik interaksi “MateriModel” karena nilai rata-rata
model TGT lebih rendah dibanding model individu pada materi pertama sedangkan pada materi kedua kedua nilai rata-rata model TGT lebih tinggi
dibanding model individu.
139 Selain itu juga didukung oleh perbedaan pengaruh kedua model pada
masing-masing materi. Untuk materi pertama, terdapat perbedaan pengaruh dari kedua model karena nilai rata-rata keakuratan pemecahan masalah pada
kedua model secara signifikan berbeda. Kemudian untuk materi kedua, tidak terdapat perbedaan pengaruh dari kedua model karena nilai rata-rata
keakuratan pemecahan masalah pada kedua model secara signifikan tidak berbeda.
Sementara itu, besarnya efek dari interaksi antara jenis materi pembelajaran dengan model pembelajaran yang diberikan tergolong sedang
karena nilai effect size-nya 0,345. Hasil analisis data pada nilai keakuratan dan kecepatan pemecahan masalah
matematika siswa juga menentukan kategori keakuratan dan kecepatan pemecahan masalah matematika siswa. Berikut ini tabel 4.20 dan 4.21 yang menjabarkan hasil
kategori tersebut pada masing-masing model. Tabel 4. 20 Kategori Keakuratan Dan Kecepatan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Pada Model TGT
Kategori Jml Siswa
Sangat akurat
Akurat Cukup
akurat Tidak
akurat Sangat
tidak akurat Sangat
cepat -
- -
- -
Cepat -
- -
- -
Cukup cepat
- -
16 32
- Tidak
cepat -
- -
44 4
Sangat tidak cepat
- -
- -
4
140 Tabel 4. 21 Kategori Keakuratan Dan Kecepatan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Pada Model Individu
Kategori Jml Siswa
Sangat akurat
Akurat Cukup
akurat Tidak
akurat Sangat
tidak akurat Sangat
cepat -
- -
- -
Cepat -
- -
- -
Cukup cepat
- -
40,01 13,33
- Tidak
cepat -
- 3,33
43,33 -
Sangat tidak cepat
- -
- -
-
Berikut ini tabel 4.22 dan 4.23 yang menjabarkan hasil kategori tersebut pada masing-masing jenis materi.
Tabel 4. 22 Kategori Keakuratan Dan Kecepatan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Pada Model TGT Untuk Materi Pertama
Kategori Jml Siswa
Sangat akurat
Akurat Cukup
akurat Tidak
akurat Sangat
tidak akurat Sangat
cepat -
- -
- -
Cepat -
- -
- -
Cukup cepat
- -
12 -
- Tidak
cepat -
- -
56 -
Sangat tidak cepat
- -
- -
32
141 Tabel 4. 23 Kategori Keakuratan Dan Kecepatan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Pada Model Individu Untuk Materi Pertama
Kategori Jml Siswa
Sangat akurat
Akurat Cukup
akurat Tidak
akurat Sangat
tidak akurat Sangat
cepat -
- -
- -
Cepat -
3,33 -
- Cukup
cepat -
- 13,33
3,33 -
Tidak cepat
- -
- 76,68
- Sangat
tidak cepat -
- -
- 3,33
Berikut ini tabel 4.24 dan 4.25 yang menjabarkan hasil kategori tersebut pada
masing-masing jenis materi. Tabel 4. 24 Kategori Keakuratan Dan Kecepatan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Pada Model TGT Untuk Materi Kedua
Kategori Jml Siswa
Sangat akurat
Akurat Cukup
akurat Tidak
akurat Sangat
tidak akurat Sangat
cepat -
- -
- -
Cepat -
- -
- -
Cukup cepat
- -
88 -
- Tidak
cepat -
- -
4 -
Sangat tidak cepat
- -
- -
8
142 Tabel 4. 25 Kategori Keakuratan Dan Kecepatan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Pada Model Individu Untuk Materi Kedua
Kategori Jml Siswa
Sangat akurat
Akurat Cukup
akurat Tidak
akurat Sangat
tidak akurat Sangat
cepat -
- -
- -
Cepat -
- -
- -
Cukup cepat
- -
83,33 10
- Tidak
cepat -
- -
6,67 -
Sangat tidak cepat
- -
- -
-
Berikut ini contoh hasil pengerjaan siswa pada tes pemecahan masalah.
Gambar 4. 3 Contoh hasil pengerjaan siswa pada tes pemecahan masalah
143 Skor keakuratan pada jawaban tersebut adalah 4 karena jawaban solusihasil
yang diberikan benar, secara matematika dibenarkan dan didukung oleh hasil pengerjaan. Akan tetapi belum menjabarkan ulasan, keterkaitan, gagasan simpulan
umum, danatau menanyakan pertanyaan baru yang menuju ke permasalahan baru. Berdasarkan analisis data pada ketiga hipotesis, hasil yang diperoleh sejalan
dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Retnowati 2012, yang menyimpulkan bahwa pembelajaran berdasarkan CLT yang menggunakan worked
examples melalui model individu lebih baik dalam memecahkan masalah materi
yang kompleks dibanding model berkelompok dalam penelitian ini TGT. Selain itu, hasil analisis data pada ketiga hipotesis dapat terjadi diduga karena
faktor cognitive load theory, yaitu intrinsic cognitive load dan extraneous cognitive Sweller, Ayres Kalyuga, 2011: 57, serta faktor kausatif causal factors dan
faktor penilaian assessment factors Paas Van Merriènboer, 1994: 353. Berikut ini penjabaran dari faktor-faktor tersebut:
1. Faktor unsur cognitive load theory