129 Berdasarkan hasil nilai rata-rata pada masing-masing materi
untuk kedua model, nilai kecepatan pemecahan masalah matematika siswa pada materi pertama lebih rendah dibanding materi kedua
sehingga dapat dikatakan bahwa materi pertama panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran lebih sulit dibanding materi kedua
panjang sabuk lilitan lingkaran yang menghubungkan dua lingkaran atau lebih.
Analisis lanjut lainnya yang dilakukan adalah mengukur tingkat kesulitan soal yang dikembangkan menggunakan rating scale sembilan
titik. Berdasarkan rating scale yan diisi oleh siswa, nilai rata-rata tingkat kesulitan soal adalah 5.281 untuk model TGT dan 5.151 untuk
model individu yang berarti tingkat kesulitan soal tergolong sedang. Sementara itu, besarnya efek dari jenis materi pembelajaran yang
diberikan tergolong besar karena nilai effect size adalah 0,811.
c. Hipotesis ketiga
Untuk menguji interaksi antara jenis materi pembelajaran dengan model pembelajaran ditinjau dari keakuratan dan kecepatan pemecahan
masalah matematika siswa. Hasil analis data dirangkum pada Tabel 4.17 berikut.
Tabel 4. 17 Hasil Analisis Interaksi Jenis Materi Pembelajaran dengan Model Pembelajaran pada Ditinjau dari Keakuratan dan
Kecepatan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
MSE = Mean Squared Error � = Partial eta squared
Variabel MSE
F Sig.
�
�
Keakuratan pemecahan masalah 305,561
3,366 0,07
0,60 Kecepatan pemecahan masalah
0,000 27,919
0,00 0,345
130
1 Keakuratan pemecahan masalah
Hasil analisis data menunjukkan nilai signifikansi dari keakuratan pemecahan masalah lebih dari 0,05. Hasil ini mendukung
dari
hipotesis ketiga yang memiliki arti bahwa tidak terdapat interaksi
antara jenis materi pembelajaran dengan model pembelajaran ditinjau dari keakuratan pemecahan masalah matematika siswa.
Analisis lebih lanjut yang harus dilakukan adalah melihat Gambar 4.1
grafik interaksi “MateriModel”.
Gambar 4. 1 Grafik Interaksi Antara Jenis Materi Pembelajaran dengan Model
Pembelajaran Ditinjau dari Keakuratan Pemecahan Masalah
131 Gambar grafik tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat
interaksi antara jenis materi pembelajaran dengan model pembelajaran ditinjau dari keakuratan pemecahan masalah matematika siswa karena
tidak adanya perpotongan garis pada grafik “MateriModel”.
Analisis berikutnya yang dilakukan adalah menguji apakah kedua model pembelajaran memiliki perbedaan pengaruh pada masing-
masing materi. Analisis ini menggunakan uji t. Hasilnya ditunjukkan pada Tabel 4.18 berikut.
Tabel 4. 18 Hasil Analisis Perbedaan Pengaruh Kedua Materi pada Kedua Model Ditinjau dari Keakuratan Pemecahan
Masalah Matematika Siswa
Keakuratan Sig.
t df
Keterangan
Materi I 0.002
-3.214 53
Terdapat perbedaan pengaruh dari kedua model pada materi
I
Materi II 0,193
-1.318 53
Tidak terdapat
perbedaan pengaruh dari kedua model
pada materi II
Tabel 4.18 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh dari kedua model untuk materi pertama karena nilai rata-rata keakuratan
pemecahan masalah pada kedua model secara signifikan berbeda. Sedangkan untuk materi kedua, tidak terdapat perbedaan pengaruh dari
kedua model karena nilai rata-rata keakuratan pemecahan masalah pada kedua model secara signifikan tidak berbeda .
Sementara itu, besarnya efek dari interaksi antara jenis materi pembelajaran dengan model pembelajaran yang diberikan tergolong
sedang karena nilai effect size-nya 0,60.
132
2 Kecepatan pemecahan masalah
Hasil analisis data menunjukkan nilai signifikansi dari kecepatan pemecahan masalah kurang dari 0,05. Hasil ini menolak
dari hipotesis ketiga yang memiliki arti bahwa terdapat interaksi antara jenis
materi pembelajaran dengan model pembelajaran ditinjau dari kecepatan pemecahan masalah matematika siswa.
Analisis lebih lanjut yang harus dilakukan adalah melihat gambar 4.2
grafik interaksi “MateriModel”.
Gambar 4. 2 Grafik Interaksi Antara Jenis Materi Pembelajaran dengan Model
Pembelajaran Ditinjau dari Kecepatan Pemecahan Masalah
133 Gambar grafik tersebut menunjukkan bahwa terdapat interaksi
antara model pembelajaran dengan jenis materi pembelajaran ditinjau dari kecepatan pemecahan masalah matematika siswa karena garis
“MateriModel” tidak saling berpotongan. Analisis berikutnya yang dilakukan adalah menguji apakah kedua
model pembelajaran yang diterapkan memiliki perbedaan pengaruh pada masing-masing materi tes. Analisis ini menggunakan uji t.
Hasilnya ditunjukkan pada Tabel 4.19 berikut. Tabel 4. 19
Hasil Analisis Perbedaan Pengaruh Kedua Materi pada Kedua Model Ditinjau dari Kecepatan Pemecahan
Masalah Matematika Siswa
Kecepatan Sig.
t df
Keterangan
Materi I 0.000 -3.214 53 Terdapat perbedaan pengaruh dari
kedua model pada materi I Materi II
0.018 -1.318 53 Terdapat perbedaan pengaruh dari kedua model pada materi II
Tabel 4.19 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh dari kedua model untuk materi pertama karena nilai rata-rata keakuratan
pemecahan masalah pada kedua model secara signifikan berbeda. Begitu juga dengan materi kedua, terdapat perbedaan pengaruh dari
kedua model karena nilai rata-rata keakuratan pemecahan masalah pada kedua model secara signifikan berbeda.
Sementara itu, besarnya efek dari interaksi antara jenis materi pembelajaran dengan model pembelajaran yang diberikan tergolong
sedang karena nilai effect size-nya 0,345.
134
C. Pembahasan
Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan menggunakan convenience sampling
sebagai teknik pengambilan sampel dan Repeated-Measures ANOVA sebagai teknik analisis data. Siswa dalam penelitian ini merupakan novice
learner atau pemula. Setiap siswa memiliki prior knowledge tentang dua materi
yang dieksperimenkan panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran dan panjang sabuk lilitan minimal yang menghubunhkan dua lingkaran atau lebih
terbatas karena siswa belum diberikan materi tersebut sebelum penelitian dilakukan. Keakuratan dan kecepatan pemecahan masalah matematika siswa merupakan
variabel terikat sedangkan model TGT dan model individu merupakan variabel bebas dalam eksperimen ini.
Untuk menguji perbedaan efektivitas antara model TGT berdasarkan CLT dengan model individu berdasarkan CLT ditinjau dari keakuratan dan kecepatan
pemecahan masalah matematika siswa maka perlu beberapa analisis dari hipotesis yang telah dibuat. Hasil pengujian hipotesis tersebut perlu dikaji secara jelas
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hipotesis analisis penelitian ini diantaranya.
1. Terdapat perbedaan efektivitas antara model TGT berdasarkan CLT
dan model individu berdasarkan CLT ditinjau dari keakuratan dan kecepatan pemecahan masalah matematika siswa.
2. Terdapat perbedaan pengaruh jenis materi antara model TGT
berdasarkan CLT dan model individu berdasarkan CLT ditinjau dari keakuratan dan kecepatan pemecahan masalah matematika siswa.