124 Tabel 4. 12 Hasil Rasio Varians
Warna biru adalah varians terbesar dan warna merah varians terkecil
Dari tabel tersebut, terlihat bahwa rasio varians kurang dari 3 untuk variabel kecepatan pemecahan masalah sebaliknya untuk keakuratan
pemecahan masalah. Hal ini berarti bahwa syarat ketiga agar uji F tetap robust cenderung telah terpenuhi. Uji F tetap dapat dilaksanakan walaupun asumsi
homogenitas varians tidak terpenuhi karena telah memenuhi syarat agar tetap robust.
c. Pengamatan Sampel Penelitian Saling Independen
Asumsi yang ketiga dapat dikatakan sudah terpenuhi karena setiap subjek hanya dikenai pengukuran satu kali pelaksanaan dan masing-masing
subjek ditempatkan secara acak ke dalam kelompok eksperimen Myers, 1979. Pengamatan pada kelompok eksperimen sampel dilakukan secara
independen dan acak satu sama lain. Saling independen dalam hal ini jika setiap pengukuran antarkelompok yang diteliti tidak saling mempengaruhi
atau dipengaruhi. Field, 2009: 603.
1. Uji Hipotesis
a. Hipotesis pertama
Untuk menguji perbedaan efektivitas antara model TGT berdasarkan CLT dengan model individu berdasarkan CLT ditinjau dari keakuratan dan
Variabel TGT
Individu Rasio
Materi I Materi II
Materi I Materi II
Keakuratan pemecahan
masalah
145.963 141.658
119.124 36.790
3.967 Kecepatan
pemecahan masalah
0.000019
6.26667E- 05
1.33333E- 05
6.43678E- 06
2.951
125 kecepatan pemecahan masalah matematika siswa. Data penelitian yang
didapat dianalisis dengan tingkat signifikansi 0,05. Effect size
�
juga ditampilkan untuk lebih mengetahui besarnya efek dari pembelajaran yang
diberikan. Hasil analis data dirangkum pada Tabel 4.13 berikut. Tabel 4. 13
Hasil Analisis Perbedaan Efektivitas Kedua Model Pembelajaran Ditinjau dari Keakuratan dan Kecepatan Pemecahan Masalah
Variabel MSE
F Sig.
�
�
Keakuratan pemecahan masalah 1197,017
9,594 0,000 0,153
Kecepatan pemecahan masalah 1,989E-005
1,083 0,303 0,020
MSE = Mean Squared Error � = Partial eta squared
1 Keakuratan pemecahan masalah
Hasil analisis data menunjukkan nilai signifikansi dari keakuratan pemecahan masalah kurang dari 0,05. Hasil ini menolak
dari
hipotesis pertama yang memiliki arti bahwa terdapat perbedaan
efektivitas antara model TGT berdasarkan CLT dengan model individu berdasarkan CLT ditinjau dari keakuratan pemecahan masalah
matematika siswa. Analisis lebih lanjut yang telah dilakukan adalah menentukan
nilai rata-rata. Terdapat perbedaan nilai rata-rata model TGT �̅
dengan nilai rata-rata model individu �̅
�
, dimana nilai rata-rata untuk model individu
�̅
�
= ,
, maka lebih tinggi dibanding model TGT
�̅ = ,
. Adapun nilai simpangan baku model TGT, = , dan model individu,
�
= , . Sementara itu, besarnya efek dari model pembelajaran yang
diberikan tergolong kecil karena nilai effect size-nya adalah 0,153.
126
2 Kecepatan pemecahan masalah
Hasil analisis data menunjukkan nilai signifikansi dari kecepatan pemecahan masalah lebih dari 0,05. Hasil ini mendukung
dari
hipotesis pertama yang memiliki arti bahwa tidak terdapat perbedaan
efektivitas antara model TGT berdasarkan CLT dengan model individu berdasarkan CLT ditinjau dari kecepatan pemecahan masalah
matematika siswa. Analisis lebih lanjut yang telah dilakukan adalah menentukan
nilai rata-rata. Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata model TGT �̅ dengan nilai rata-rata model individu �̅
�
, dimana nilai rata-rata untuk model TGT
�̅ ≅ , , dan model individu
�̅
�
≅ , .
Adapun nilai simpangan baku model TGT, = ,
dan model individu,
�
= , .
Sementara itu, besarnya efek dari model pembelajaran perlakuan yang diberikan tergolong kecil karena nilai effect size-nya adalah 0,02.
b. Hipotesis kedua