Homogenitas Varians Uji Asumsi Repeated-measures

122 Data akan berdistribusi normal apabila nilai skewness dan kurtosis berada diantara -2 dan +2 George Mallery, 2010. Selain itu, Kolmogorov – Smirnov test K-S Test juga dapat menjadi pertimbangan data berdistribusi normal jika nilai signifikansi p lebih dari 0,05 Field, 2009: 144. Histogram dan Q-Q Plot dari data penelitian juga dapat dilihat pada Lampiran 4.16. Menurut Field 2009: 133, pertimbangan lain yang dapat mengindikasikan data penelitian dikatakan cenderung berdistribusi normal adalah karena jumlah sampel sudah lebih dari 30 dan populasi berjumlah tidak terbatas. Jumlah sampel dalam yang diteliti adalah 55 orang siswa. Sementara populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP kelas VIII yang belum mempelajari materi panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran dan panjang sabik lilitan minimal yang menghubungkan dua lingkaran atau lebih akan tetapi telah mempelajari materi prior-knowledge yaitu materi Teorema pythagoras, prinsip kesejajaran bangun datar, panjang diameter dan busur lingkaran. Berdasarkan deskripsi tersebut, maka populasi dari penelitian ini dapat disebut sebagai populasi tidak terbatas. Dari penjabaran analisis normalitas skewness, kurtosis, K-S Test, QQ- Plot dan asumsi sampel-populasi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas untuk penelitian ini telah terpenuhi data cenderung berdistribusi normal.

b. Homogenitas Varians

Asumsi kedua adalah bahwa variansi antar kelompok sampel dapat dikatakan homogen. Pada analisis Repeated-measures, asumsi homogenitas varians skor akan terpenuhi jika sudah memenuhi assumption of sphericity 123 circularity atau compound symmetry. Apabila variabel terikat hanya dua dalam hal ini menggunakan Repeated-measures ANOVA maka tidak perlu menguji asumsi sphericity karena varians skor variansi antar kelompok sampel cenderung tidak memiliki perbedaan varians skor atau cenderung sama Field, 2009: 459. Dengan kata lain, asumsi homogenitas varians sudah terpenuhi. Asumsi homogenitas lain yang dapat dilakukan adalah menggunakan uji levene’s. Hasil uji levene’s dijabarkan pada Tabel 4.11 berikut. Tabel 4. 11 Hasil Uji Levene’s Dari uji levene’s didapatkan nilai signifikansi untuk keakuratan dan kecepatan pemecahan masalah lebih 0,05. Pernyataan tersebut memiliki arti bahwa variansi antar kelompok homogen. Oleh karena itu, agar asumsi homogenitas terpenuhi, uji F dapat tetap robust kuat apabila memenuhi syarat sebagai berikut: 1 jumlah sampel pada tiap kelompok mendekati sama, 2 asumsi normalitas telah terpenuhi, 3 perbandingan antara varians terbesar dan varians terkecil tidak melebihi 3 Kirk, 1995: 100. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka syarat pertama dan kedua telah terpenuhi. Syarat yang ketiga dapat diketahui berdasarkan Tabel 4.12 berikut. Variabel Sig. Keakuratan pemecahan masalah Materi I 0,138 Materi II 0,283 Kecepatan pemecahan masalah Materi I 0,475 Materi II 0,101 124 Tabel 4. 12 Hasil Rasio Varians Warna biru adalah varians terbesar dan warna merah varians terkecil Dari tabel tersebut, terlihat bahwa rasio varians kurang dari 3 untuk variabel kecepatan pemecahan masalah sebaliknya untuk keakuratan pemecahan masalah. Hal ini berarti bahwa syarat ketiga agar uji F tetap robust cenderung telah terpenuhi. Uji F tetap dapat dilaksanakan walaupun asumsi homogenitas varians tidak terpenuhi karena telah memenuhi syarat agar tetap robust.

c. Pengamatan Sampel Penelitian Saling Independen

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

6 42 56

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC DENGAN STRATEGI TEAM GAME TOURNAMENT DAN NUMBERED Implementasi Pendekatan Pembelajaran Scientific Dengan Strategi Team Game Tournament Dan Numbered Head Together Ditinjau Dari Komunikasi Matematika Siswa(Ek

0 1 15

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC DENGAN STRATEGI TEAM GAME TOURNAMENT DAN NUMBERED Implementasi Pendekatan Pembelajaran Scientific Dengan Strategi Team Game Tournament Dan Numbered Head Together Ditinjau Dari Komunikasi Matematika Siswa(Ek

0 1 14

PERBEDAAN EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDU BERBASIS COGNITIVE LOAD THEORY (CLT) UNTUK SISWA SMP DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA.

1 7 535

KEEFEKTIFAN TEAM’S GAME TOURNAMENT DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH (STUDI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEYEGAN) | Nuryadi | Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 10894 22896 1 SM

0 0 13

Virtual Mathematics Media Effectiveness Based Teams Game Tournament Reviewed From Cognitive Load Theory Nuryadi, Nanang Khuzaini,

0 0 13

View of PROFIL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI PERBEDAAN GAYA BELAJAR

0 1 10

PENGARUH MODEL TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV A SDN PEKIRINGAN 02

0 0 15