115 kembali tujuan pembelajaran, aturan pembelajaran dan memotivasi siswa.
Apabila selama belajar siswa bertanya kepada guru mengenai isi kegiatan, siswa diminta untuk mencermati kembali instruksi yang diberikan di lembar
kerja atau mengingat materi yang dipelajari pada fase sebelumnya. Guru tidak menjelaskan atau menjawab pertanyaan siswa, sehingga hanya memfasilitasi
siswa dalam mengerjakan LKS memecahkan masalah. Pada akhir fase ini, siswa diberi kunci jawaban LKS.
Setelah fase akuisisi kemampuan pemecahan masalah selesai, siswa
kembali ke tempat duduk masing-masing untuk mengikuti fase tes pemecahan masalah
. Siswa mengerjakan secara individu, tidak boleh bertanya kepada guru atau teman lain, tidak ditunjukkan kunci jawaban dan
tidak boleh menggunakan alat bantu seperti buku dan kalkulator. Pelaksanaan fase-fase eksperimen ini dapat dikatakan cukup rapi dan
taat pada prosedur yang direncanakan meskipun ada siswa yang tidak berpartisipasi dengan baik sesuai instruksi yang diberikan. Terdapat
perubahan alokasi waktu di setiap fasenya.
c. Pertemuan Kedua
Pada fase pengaktifan prior-knowledge, siswa mempelajari materi
prior-knowledge dengan tanya jawab klasikal. Materi prior-knowledge
diantaranya panjang diameter lingkaran dan panjang busur lingkaran. Peneliti memastikan setiap siswa memahami dan dapat mengingat kembali materi
tersebut dengan baik dengan memberikan konfirmasi jawaban yang benar, tanya jawab dan refleksi hasil tes pada pertemuan pra-eksperimen.
116
Pada rencana awal fase pengenalan materi baru, pembelajaran yang
dilakukan adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa dimana siswa mencoba untuk menemukan rumus dari materi baru menggunakan ringkasan
materi secara mandiri dan induktif, kemudian siswa memecahkan masalah- masalah dengan mengotomatisasikan pengetahuan schema automation
rumus-rumus yang baru dipelajari ini dengan sedikit bimbingan dari peneliti. Akan tetapi pada pelaksanaannya, peneliti membantu siswa melalui
penyampaian ringkasan materi secara klasikal dan deduktif karena siswa mengalami kesulitan dan keterbatasan waktu.
Kemudian siswa dinstruksikan agar membaca dan memahami ringkasan materi tersebut agar dapat memecahkan masalah soal. Selain itu,
terdapat completion problem yang memiliki representasi mirip dengan apa yang akan dipelajari selama fase akuisisi kemampuan pemecahan masalah
agar siswa dapat memahami instruksi dalam kegiatan pembelajaran berikutnya. Siswa juga mendapat kesempatan untuk bertanya jika ada yang
belum dipahami. Peneliti sebagai guru menjelaskan kembali tujuan pembelajaran, aturan pembelajaran dan memotivasi siswa.
Pada fase akuisisi kemampuan pemecahan masalah, siswa
difasilitasi untuk memecahkan soal pada LKS yang memiliki prinsip-prinsip Cognitive Load Theory
. Fase belajar ini merupakan aktivitas inti pembelajaran dan juga tujuan utama pembelajaran. Sub-materi LKS hanya
satu macam, yaitu menentukan panjang sabuk lilitan minimal yang menghubungkan dua lingkaran atau lebih.
117 Siswa tidak diperbolehkan berdiskusi dengan siswa lainnya. Sebelum
siswa memulai mengerjakan instruksi pembelajaran, guru menjelaskan kembali tujuan pembelajaran, aturan pembelajaran dan memotivasi siswa.
Apabila selama belajar siswa bertanya kepada guru mengenai isi kegiatan, siswa diminta untuk mencermati kembali instruksi yang diberikan di lembar
kerja atau mengingat materi yang dipelajari pada fase sebelumnya. Guru tidak menjelaskan atau menjawab pertanyaan siswa, sehingga hanya memfasilitasi
siswa dalam mengerjakan LKS memecahkan masalah. Pada akhir fase ini, siswa diberi kunci jawaban LKS.
Setelah fase akuisisi kemampuan pemecahan masalah selesai, siswa
kembali ke tempat duduk masing-masing untuk mengikuti fase tes pemecahan masalah
. Siswa mengerjakan secara individu, tidak boleh bertanya kepada guru atau teman lain, tidak ditunjukkan kunci jawaban dan
tidak boleh menggunakan alat bantu seperti buku dan kalkulator. Pelaksanaan fase-fase eksperimen ini dapat dikatakan cukup rapi dan
taat pada prosedur yang direncanakan meskipun ada siswa yang tidak berpartisipasi dengan baik sesuai instruksi yang diberikan. Terdapat
perubahan alokasi waktu di setiap fasenya.
B. Hasil Analisis Data
1. Deskripsi Data
Sebelum dilakukan analisis uji Repeated-measures ANOVA, perlu dilakukan pengukuran atau penilaian keakuratan dan kecepatan pemecahan
masalah yang dinilai dari post-test pada fase tes pemecahan masalah siswa