Faktor kausatif causal factors Faktor penilaian assessment factors

145 karena ringkasan materi digunakan kembali pada fase pemecahan masalah mengerjakan LKS maka siswa menggunakan sumber yang lebih dari satu sehingga keakuratan dan kecepatan pemecahan masalah siswa kurang optimal.

2. Faktor kausatif causal factors

Menurut Paas dan Van Merriènboer 1994, faktor kausatif terdiri dari karakteristik siswa usia dan kemampuan kognitif, soal yang akan dipecahkan kompleksitas dan waktu serta lingkungan kegaduhan. Dalam penelitian ini, siswa rata-rata berusia 14,12 sehingga siswa terbilang muda awam dalam hal kemampuan kognitif. Gerven, Paas, Schimdt dan Van Merriènboer 2000: 519 menyatakan bahwa pembelajaran berdasarkan CLT bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan kognitif terutama dalam pemecahan masalah bagi semua usia baik muda ataupun tua. Dalam hal kompleksitas soal, kedua model memiliki hasil rata-rata skala tingkat kesulitan yang relatif sama untuk skala 1 hingga 9, model TGT memiliki rata-rata skala sebesar 5,20 dan model individu memiliki rata-rata skala sebesar 5,24 dan data lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3.11 – 3.12. Sementara waktu yang diberikan untuk pembelajaran relatif mencukupi pada model individu karena siswa dapat dikondisikan tidak gaduh, berbeda dengan model TGT yang relatif kurang mencukupi karena siswa agak sulit dikondisikan gaduh. Apalagi pada pertemuan kedua pada model TGT siswa mengadakan turnamen yang cukup menyita waktu sehingga berdampak pada waktu pelaksanaan tes. Kedua model sama-sama 146 dituntut akurat dan cepat dalam fase tes pemecahan masalah meskipun terdapat perbedaan kecepatan pemecahan masalah.

3. Faktor penilaian assessment factors

Paas dan Van Merriènboer 1994 membagi faktor penilaian menjadi tiga bagian, yaitu mental load, mental effort dan performance. Mental load muatankomponen soal yang diduga belumkurang dipahami siswa. Sedangkan Mental effort kemampuan kognitif siswa kurang terutama dalam hal mengolah informasi pengetahuan sebelumnya untuk memecahkan masalah baru sehingga tidak optimal dalam memecahkan masalah soal tes. Selanjutkan performance siswa dalam hal ini keakuratan dan kecepatan pemecahan masalah matematika masih kurang dapat dilihat pada hasil analisis data karena belum terbiasaterlatih secara berkala atau rutin. Berikut ini beberapa contoh hasil jawaban siswa

D. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menghadapi beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi generalisasi dari hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini. Keterbatasan penelitian yaitu: 1 ruang lingkup materi sangat spesifik sehingga efektivitasnya belum dapat digeneralisasikan, 2 proses pembelajaran yang singkat yaitu hanya dua kali pertemuan 2 x 80 menit untuk setiap model sehingga hasilnya belum tentu dapat digeneralisasikan apabila pembelajaran dilaksanakan dengan durasi yang lebih lama, 3 pengukuran kecepatan waktu pada tes belum optimal hanya dilakukan secara klasikal bukan per individu karena kekurangan kolaborator pendamping dan keterbatasan pengetahuaan peneliti, 4 penelitian ini hanya

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

6 42 56

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC DENGAN STRATEGI TEAM GAME TOURNAMENT DAN NUMBERED Implementasi Pendekatan Pembelajaran Scientific Dengan Strategi Team Game Tournament Dan Numbered Head Together Ditinjau Dari Komunikasi Matematika Siswa(Ek

0 1 15

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC DENGAN STRATEGI TEAM GAME TOURNAMENT DAN NUMBERED Implementasi Pendekatan Pembelajaran Scientific Dengan Strategi Team Game Tournament Dan Numbered Head Together Ditinjau Dari Komunikasi Matematika Siswa(Ek

0 1 14

PERBEDAAN EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDU BERBASIS COGNITIVE LOAD THEORY (CLT) UNTUK SISWA SMP DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA.

1 7 535

KEEFEKTIFAN TEAM’S GAME TOURNAMENT DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH (STUDI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEYEGAN) | Nuryadi | Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 10894 22896 1 SM

0 0 13

Virtual Mathematics Media Effectiveness Based Teams Game Tournament Reviewed From Cognitive Load Theory Nuryadi, Nanang Khuzaini,

0 0 13

View of PROFIL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI PERBEDAAN GAYA BELAJAR

0 1 10

PENGARUH MODEL TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV A SDN PEKIRINGAN 02

0 0 15