Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

tetapi siswa juga harus mengetahui proses dalam menuju hasil tersebut sehingga menjadi pembelajaran yang bermakna. Selain itu dengan soal tes bentuk uraian peneliti dapat melihat jelas bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah digunakan aturan penskoran evaluasi Scheme sepuluh poin, dapat dilihat pada Tabel 3.2. 3 Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah Skor Memahami Masalah Menyelesaikan Masalah Menentukan Jawaban Masalah Salah menafsirkan masalah seluruhnya Tidak ada penyelesaian atau membuat rencana yang sama sekali tidak tepat Tidak ada jawaban atau jawaban salah berdasarkan rencana yang tidak tepat 1 Salah menafsirkan sebagian masalah Sebagian langkah benar berdasarkan sebagian penafsiran masalah secara benar Salah menyalin atau salah perhitungan, menjawab sebagian masalah dengan beberapa jawaban, memberi jawaban yang tidak benar 2 - - Jawaban benar 3 - - - 4 Menunjukkan pemahaman masalah secara tepat Membuat rencana sehingga memperoleh jawaban yang tepat dengan tidak ada kesalahan aritmatika - Skor maksimal 4 Skor maksimal 4 Skor maksimal 2 3 W. George Cathcart, Learning Mathematics in Elementary and Middle Schools Fourth Edition, Toronto: Pearson Prentice Hall, 2004, h. 63. Sebelum tes diberikan kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, terlebih dahulu instrument tersebut dianalisis validitas isi dan validitas muka melalui pertimbangan dosen pembimbing kemudian diujicobakan kepada siswa di kelas yang bukan kelas sampel. Tes diujicobakan kepada siswa yang telah mempelajari materi bangun datar segiempat. Setelah data hasil uji coba diperoleh kemudian dianalisis untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Setelah itu setiap butir soal akan dianalisis untuk mengetahui indeks kesukaran dan daya pembedanya.

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. 4 Sebuah instrument dapat dikatakan valid jika instrument tersebut mampu mengukur apa yang diinginkan. Oleh karena itu untuk mengetahui apakah butir tes yang digunakan valid atau tidak maka dilakukan analisis validitas empiris atau validitas berdasarkan pengalaman. Validitas yang digunakan adalah validitas item, yaitu ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut. Pengujian validitas item menggunakan formula product momen dari pearson sebagai berikut:                   } }{ { 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r i Keterangan: i r = koefisien validitas instrument X = skor-skor item Y = skor total item Dengan ketentuan: Jika tabel hitung r r  , maka item ke-i dinyatakan tidak valid. 4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 168.