pemecahan masalah matematika siswa yang dilaksanakan setelah pembelajaran selesai dilaksanakan.
1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas Eksperimen
Data hasil tes akhir kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelompok eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang yang dalam
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Conceptual Understanding Prosedures CUPs diperoleh nilai terendah 38 dan nilai tertinggi 91. Data hasil
tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelompok eksperimen disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Kelompok Eksperimen
Interval Nilai
Tengah Frekuensi
Absolut f Frekuensi
Kumulatif Frekuensi
Relatif
38 – 46 42
2 2
6,67 47 – 55
51 3
5 10,00
56 – 64 60
7 12
23,33 65 – 73
69 8
20 26,67
74 – 82 78
6 26
20,00 83 – 91
87 4
30 13,33
Jumlah 30
100
Mengacu pada distribusi frekuensi hasil tes tersebut dapat diketahui nilai rata-rata 67,50, median 67,87 dan modus 67,50. Siswa dengan nilai kemampuan
pemecahan masalah matematika terendah, yaitu sebanyak 2 orang siswa yang berada pada interval 38-46, sedangkan siswa dengan nilai kemampuan pemecahan
masalah matematika tertinggi yaitu sebanyak 4 orang siswa berada pada interval 83-91.
Secara visual penyebaran data kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa kelompok eksperimen pada pembelajaran matematika dengan
model pembelajaran Conceptual Understanding Prosedures CUPs dapat dilihat pada grafik distribusi frekuensi kumulatif ogive pada Gambar 4.1
Gambar 4.1 Grafik Ogive Distribusi Frekuensi Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Kelas Eksperimen
Gambar 4.1 memperlihatkan bahwa sebanyak 40 siswa kelompok eksperimen mendapat nilai lebih rendah dari nilai rata-rata kelas yaitu 67,5.
Sedangkan siswa yang mendapat nilai lebih tinggi dari nilai rata-rata sebanyak 60 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari sebagian siswa di kelompok
eksperimen mendapat nilai di atas nilai rata-rata. Dilihat dari koefisien tingkat kemiringan kelas eksperimen ini sebesar
-0,088 karena nilai sk 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kiri dan dikatakan kurva menceng kanan, dengan kata lain kecenderungan data
mengumpul di atas nilai rata-rata. Nilai ketajamannyakurtosisnya sebesar 0,263 maka model kurva adalah normal mesokurtis. Sehingga nilai rata-ratanya
mengelompok lampiran 20. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel nilai statistik pada Tabel 4.2.
40,00 10
20 30
40 50
60 70
80 90
100
47,5 57,5
67,5 77,5
87,5 97,5
F re
k u
e n
si
Batas Atas Kelas
Ogive Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas Eksperimen
Tabel 4.2 Nilai Statistik Kelas Eksperimen
Statistik Nilai
Nilai Terendah 38
Nilai tertinggi 91
Mean Rata-rata hitung 67,50
Simpangan Baku S 12,746
Varians S
2
162,466 Median Me
67,87 Modus Mo
67,50 Tingkat kemiringan Sk
-0, 088 Keruncingan Kurtosis
0,263
2. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Kelompok Kontrol
Data hasil tes akhir kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelompok kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 37 orang yang dalam
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional diperoleh nilai terendah 30 dan nilai tertinggi 89. Data hasil tes kemampuan pemecahan masalah
matematik siswa kelompok kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi pada Tabel 4.3.