Kerangka Berpikir DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Babelan, pada siswa kelas VII semester genap tahun ajaran 20122013.

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis yang akan diselidiki karakteristik atau ciri-cirinya, sedangkan sampel adalah sebagian dari unit-unit yang ada dalam populasi yang ciri-ciri atau karakteristiknya benar-benar diselidiki. 1 Populasi target untuk penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 1 Babelan. Sedangkan populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 1 Babelan kelas VII pada semester genap tahun ajaran 20122013 yang terbagi dalam 14 kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi terjangkau. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Cluster Random Sampling, yaitu memilih sampel bukan didasarkan pada individual, tetapi lebih didasarkan pada kelompok subjek yang secara alami berkumpul bersama. Pemilihan sampel dari kelas VII diambil secara acak untuk mengambil 2 kelas yang akan dijadikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pembagian kelompok triplet pada model pembelajaran CUPs berdasarkan kemampuan akademis dan perbedaan jenis kelamin. Satu kelompok triplet terdiri dari siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Kelompok tersebut terdiri dari 1 siswa perempuan dan 2 siswa laki-laki, atau 2 siswa perempuan dan 1 siswa laki-laki, tetapi jika tidak memungkinkan maka boleh 1 kelompok terdiri dari siswa berjenis kelamin sama. 1 Farouk Muhammad dan Djaali, Metodologi Penelitian Sosial Bunga Rampai, Jakarta: Restu Agung, 2003, h. 39. Sedangkan jumlah siswa yang tersisa dimasukkan dalam kelompok dengan jumlah 4 orang. Penentuan kategori kemampuan akademis siswa berdasarkan nilai-nilai matematika sebelumnya.

C. Metode dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen. Quasi eksperimen adalah suatu jenis eksperimen yang menyadari bahwa kontrol secara kondisional tidak dapat dilakukan secara tuntas, untuk meningkatkan kesahihan internal dalam eksperimen seperti ini dilakukan dengan menggunakan kontrol secara statistik. 2 Pada kelas eksperimen dalam proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Conceptual Understanding Prosedures CUPs. Sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional dengan metode ekspositori. Peneliti akan mengujicobakan model pembelajaran Conceptual Understanding Prosedures CUPs terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, kemudian membandingkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran Conceptual Understanding Prosedures CUPs pada kelas eksperimen dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Two Group Randomized Subject Post Test Only. Desain penelitian tersebut dinyatakan sebagai berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian Two Group Randomized Subject Post Test Only Kelompok Treatmen Post test E X E Y K X K Y 2 Farouk Muhammad, op.cit., h. 89. Keterangan: E : Kelompok Eksperimen K : Kelompok Kontrol X E : Perlakuan pada kelas eksperimen yaitu dengan menggunakan model pembelajaran CUPs X K : Perlakuan pada kelas kontrol yaitu dengan menggunakan model pembelajaran konvensional Y : Tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diberikan pada kedua kelompok Rancangan ini terdiri atas dua kelompok, satu kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Conceptual Understanding Prosedures CUPs dan satu kelompok kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Pada keduanya dilakukan post test dan hasilnya dibandingkan serta dilihat pengaruhnya terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data diperoleh dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika dari kedua kelompok siswa dengan pemberian tes yang sama yang dilakukan pada akhir pokok bahasan materi bangun datar segiempat yang telah dipelajari.

E. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka instrument yang digunakan adalah berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematika yang berbentuk uraian. Tes uraian disusun berdasarkan konsep tes pemecahan masalah yang memenuhi tahapan-tahapan dalam Evaluasi Scheme, yaitu kemampuan: a memahami masalah, b menyelesaikan masalah dan c menentukan jawaban masalah. Peneliti memilih tes dalam bentuk uraian karena untuk menjawab soal tersebut siswa dituntut untuk menuliskan proses penyelesaian soal, dimana dalam matematika bukan hanya hasil yang tekankan