Model Pembelajaran Kooperatif Model Pembelajaran Conceptual Understanding Prosedures CUPs
mereka sendiri untuk belajar. Nur dalam Triyanto mengatakan bahwa guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih
tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut.
28
Para ahli konstruktivisme dalam Erman Suherman mengatakan bahwa ketika siswa mencoba menyelesaikan tugas-tugas di kelas, maka pengetahuan
matematika dikonstruksi secara aktif.
29
Dalam menyelesaikan tugas-tugas di kelas akan lebih mudah apabila diselesaikan secara diskusi dalam kelompok yang
disebut sebagai pembelajaran kooperatif, dengan begitu maka pemikiran- pemikiran individu akan lebih berkembang.
Pembelajaran kooperatif mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan
suatu tugas atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya.
30
Kelompok yang dimaksud dalam pembelajaran kooperatif ini bukan merupakan kelompok yang beranggotakan banyak orang, melainkan hanya dua sampai empat
orang dalam kelompok, hal ini untuk mengantisipasi siswa dalam bekerja kelompok agar semua anggota terlibat didalamnya.
Model pembelajaran CUPs merupakan pengembangan dari model pembelajaran kooperatif. Dengan pembelajaran kooperatif siswa dapat lebih
meningkatkan kemampuan belajar mereka khususnya dalam pemecahan masalah matematika. Beberapa aspek penting dalam pembelajaran kooperatif dengan
menerapkan model pembelajaran CUPs, yaitu : membangun pemahaman siswa, menciptakan kepercayaan dalam kegiatan belajar mengajar, dalam kegiatan
diskusi tidak hanya hasil yang diperhatikan tetapi juga proses, dan konsep yang dipelajari berasal dari pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Istilah Conceptual Understanding Prosedures CUPs atau langkah- langkah pemahaman konsep dapat diartikan dari dua istilah yaitu Conceptual
Understanding Pemahaman Konsep dan Prosedures langkah-langkah. Seseorang dikatakan memahami suatu konsep matematika jika ia mampu
melakukan beberapa hal dibawah ini, antara lain:
28
Triyanto, op. cit., h. 14.
29
Suherman, op. cit., h. 76.
30
Ibid., h. 260.
a. Menemukan kembali suatu konsep yang sebelumnya belum diketahui berlandaskan pada pengetahuan dan pengalaman yang telah diketahui dan
dipahami sebelumnya. b. Mendefinisikan atau mengungkapkan suatu konsep dengan cara kalimat
sendiri namun tetap memenuhi ketentuan berkenaan dengan atau gagasan konsep tersebut.
c. Mengidentifikasi hal-hal yang relevan dengan suatu konsep dengan cara-cara yang tepat.
d. Memberikan contoh dan bukan contoh atau ilustrasi yang berkaitan dengan suatu konsep guna memperjelas konsep tersebut.
31
Seseorang dikatakan memahami langkah-langkah atau prosedur terjadinya sesuatu bila ia telah dapat melakukan beberapa hal dibawah ini, antara lain:
a. Menyatakan urutan atau langkah kerja dalam melakukan hal tertentu secara logis dan sistematis.
b. Mengenali proses terjadi atau berlangsungnya sesuatu dan mengoreksinya bila ditemukan hal-hal yang tidak semestinya.
32
Berdasarkan dua istilah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran CUPs adalah suatu model pembelajaran yang menekankan pada
siswa untuk dapat membuat kesimpulan atas materi yang telah dipelajarinya dengan kalimat sendiri serta dapat mengidentifikasi konsep dan memberikan
contoh dan bukan contoh atau ilustrasi yang dapat menggambarkan contoh yang dilakukan dengan cara mempelajari konsep-konsep secara sistematis.
Proses pembelajaran CUPs mendorong siswa berpikir secara aktif dan mengubah pandangan mereka sehingga menghasilkan partisipasi dan kepuasan
tingkat tinggi.
33
Fokus pembelajaran pada model CUPs untuk meningkatkan kualitas peranan aktif dan keterlibatan siswa baik secara intelektual maupun
secara sosial dalam proses pembelajaran matematika di kelas. Upaya peningkatan keterlibatan siswa berdasarkan pada : 1 Upaya pengenalan kembali recognition
31
Suhendra,dkk, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, h. 7.21.
32
Ibid., h. 7.22.
33
David Mills, op.cit., h. 1.