Pengertian perceived behavioral control

2.5. Jenis kelamin

Karakteristik demografi dari seseorang mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap berbagai jenis pengaruh sosial terhadap produk tertentu, seperti produk fashion, elektronik, pangan dan lain-lain Girard et al., 2010. Faktor-faktor demografi secara tidak langsung mempengaruhi niat seseorang dalam menggunakan suatu produk, dalam penelitian ini variabel demografi yang digunakan adalah jenis kelamin. Jason 2011 dalam penelitiannya yang berjudul Consumer Attitudes toward Counterfeit Fashion Product: Does Gender Matter?, menemukan adanya pengaruh dari jenis kelamin terhadap pandangan atau keyakinan dalam membeli produk fashion tiruan. Studi ini juga menjelaskan bahwa perempuan membutuhkan dorongan insentif finansial lebih besar dari laki- laki untuk memesan suatu produk di pasar gelap black market. Alasan memilih jenis kelamin sebagai variabel dalam penelitian ini adalah: a jenis kelamin dapat dikelompokkan ke dalam segmentasi pasar suatu produk sehingga sesuai dengan tema penelitian ini, dan b tidak mengundang kepura-puraan responden fake dalam mengisi kuesioner penelitian.

2.6. Produk fashion tiruan

Produk fashion tiruan dedifinisikan sebagai produk yang meniru produk asli dalam jumlah yang banyak dan sangat mirip dengan bentuk aslinya tanpa ada izin yang sah, termasuk kemasan, merek dagang, dan label Kay, dalam Ahmad, 2012. Produk fashion tiruan yang seringkali dipalsukan adalah tas tangan, jam tangan, perhiasan, sepatu, pakaian, topi, kacamata dan parfum. Negara Cina merupakan produsen terbesar dalam memproduksi produk tiruan termasuk produk fashion tiruan di dunia Hung, dalam Ahmad, 2013. Produsen lain dari produk fashion tiruan ini pun berasal dari berbagai negara seperti Rusia, Argentina, Chili, Mesir, India, Israel, Lebanon, Thailand, Turki, Ukraina, Venezuela, Brazil, Paraguay dan Meksiko Chaundry and Zimmerman, dalam Ahmad, 2012. Sedangkan menurut OECD Organization for Economic Co-operation Development produk fashion tiruan adalah produk fashion yang dibuat dengan meniru produk fashion aslinya guna mempengaruhi konsumen bahwa produk tersebut sama seperti aslinya OECD, 1998. Bentuk dari produk tersebut memiliki kualitas yang rendah dan dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan produk fashion aslinya. Dalam industri fashion, pemalsuan dari produk dengan merek kenamaan dunia merupakan salah satu produk yang sering dipalsukan seperti Louis Vuitton, Chanel, Gucci, Burberry, Fendi, Christian Dior, Prada, Versace, Hermes, dan Christian Louboutin http:top-10-list.org, diakses pada tanggal 12 Desember 2012, dalam Ervina, 2013. Menariknya, tidak seperti industri di sektor yang lain, pembeli produk fashion tiruan mengetahui bahwa yang dibelinya merupakan produk fashion tiruan. Jadi, pengertian produk fashion tiruan dalam penelitian ini adalah produk fashion yang dibuat dengan meniru semirip mungkin dengan produk fashion aslinya.

2.7. Kerangka Berpikir

Pembajakan atau pemalsuan produk dari tahun ke tahun semakin meningkat. Berbagai produk mulai dari barang elektronik, perangkat software, buku, sparepart kendaraan dan khususnya produk fashion sudah menjadi objek yang dipalsukan atau dibuat tiruannya. Padahal, setiap produk yang dipalsukan