Theory of planned behavior TPB

account. Pada prinsipnya, TPB terbuka untuk penambahan variabel lain yang menjadi prediktor jika mampu menggambarkan proporsi yang signifikan setelah variabel sebelumnya diteliti. Berdasarkan definisi tersebut maka tidak menutup kemungkinan untuk menambahkan variabel lain dalam memprediksi suatu intensi.

2.1.6. Pengukuran intensi membeli

Di dalam melakukan pengukuran terhadap intensi membeli peneliti mencoba melihat beberapa alat ukur yang digunakan untuk mengukur intensi membeli. Dalam jurnal penelitian yang berjudul Buy Genuine Luxury Fashion Products or Counterfeits? Yoo Lee, 2009, digunakan alat ukur purchase intention of counterfeits yang dikembangkan oleh Yoo dan Lee 2009 yang terdiri dari dua item pengukuran. Alat ukur ini menggunakan skala model Likert dengan rentang 5 poin yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi dengan nilai alpha 0.88. Dalam jurnal penelitian lain yang berjudul Examining Customer Purchase Intention for Counterfeit Product Based on a Modified Theory of Planned Behavior Cheng, Fu Tu, 2011, intensi membeli dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Cheng, Fu, dan Tu 2011 yang terdiri dari 3 item pengukuran. Alat ukur ini menggunakan skala model Likert dengan rentang 5 poin yang memiliki internal consistency sebesar 0.88. Dalam penelitian ini, peneliti mengadaptasi alat ukur yang dikembangkan oleh Cheng, Fu, dan Tu 2011 dikarenakan item yang menjadi skala baku sangat sesuai dengan judul penelitian. 2.2. Sikap 2.2.1. Pengertian sikap Dalam prediksi theory of planned behavior, sikap menunjukkan pengaruh positif terhadap intensi perilaku Ajzen, 1991. Fishbein dan Ajzen 1975 mendefinisikan, sikap adalah a person`s location on a bipolar evaluative or affective dimension with respect to some object, action or event. An attitude represent a person`s general feeling of favorableness or unfavorableness toward some stimulus object. Sikap merupakan posisi seseorang dalam dimensi evaluasi yang sifatnya bipolar yang berkaitan dengan objek, tingkah laku atau kejadian. Sikap menunjukkan perasaan individu yang positif atau negatif terhadap suatu objek. Eagly dan Chaiken 1993 menjelaskan sikap sebagai berikut attitudes is psychological tendency that is expressed by evaluating a particular entity with some degree of favor or disfavor. Sikap dipandang sebagai suatu kecenderungan psikologis yang diekspresikan oleh evaluasi dari sebagai wujud kesesuaian atau ketidaksesuaian. Selanjutnya Feldman 1995 mendefinisikan sikap sebagai berikut attitudes are learned predisposition to responds in a favorable or unfavorable manner to a particular person, object, or idea. Sikap dipandang sebagai predisposisi yang dipelajari untuk merespon dalam cara kesesuaian dan ketidaksesuaian kepada orang, objek, dan ide tertentu. Sedangkan menurut Ajzen 1991 menjelaskan attitudes refer to the degree to which a person has a favorable appraisal of the behavior in question and are an immediate indicator by which herhis intention of conducting the specific behavior can be predicted. Sikap merupakan derajat penilaian seseorang pada perilaku tertentu dan merupakan indikator yang mempengaruhi seseorang dalam menampilkan perilaku spesifik yang mampu diprediksi. Ajzen 2005 menjelaskan sikap adalah person’s evaluation of the outcomes associated with the behavior and by the strength of these associations. Sikap adalah hasil evaluasi seseorang mengenai disukai atau tidak disukai pada perilaku tertentu. Jadi, definisi sikap pada penelitian ini peneliti menggunakan teori dari Ajzen 2005 yaitu hasil evaluasi seseorang mengenai disukai atau tidak disukai pada perilaku membeli produk fashion tiruan.

2.2.2. Anteseden sikap

Menurut Ajzen 2005 bahwa sikap terhadap perilaku dibentuk oleh dua anteseden yaitu behavioral belief dan outcome evaluation. 1. Behavioral belief adalah keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap perilaku dan merupakan keyakinan yang akan mendorong terbentuknya sikap.

2. Outcome evaluation merupakan evaluasi positif atau negatif individu

terhadap perilaku tertentu berdasarkan keyakinan yang dimilikinya. Ajzen 2005 menjelaskan kedua anteseden sikap dalam rumus sebagai berikut: Ab = ∑ b i e i Keterangan: Ab : sikap terhadap dilakukannya perilaku B behavioral beliefs b : belief bahwa dilakukannya suatu perilaku B