Pengaruh perceived behavioral control PBC terhadap intensi Pengukuran perceived behavioral control PBC

memiliki trademark yang merupakan identitas produk tersebut dan dapat memberikan sanksi bagi oknum yang membajak produk dengan trademark tertentu sesuai hukum yang berlaku Yoo Lee, 2005. Pada kenyataannya, produk fashion seperti baju, celana, sepatu, tas, jam tangan, dan aksesoris tidak hanya dijual dengan merek asli tetapi ada juga yang menjual dengan merek tiruan. Kerugian pun kini semakin meningkat setiap tahun yang dirasakan oleh produsen atau penjual produk fashion asli dikarenakan pembajakan produk fashion ini. Seperti yang dilansir dalam www.thejakartapost.com dalam Ervina, 2013 bahwa kerugian pada tahun 2002 sebesar Rp. 2 trilyun dan pada tahun 2011 sebesar Rp. 43.2 trilyun. Kerugian yang dialami pemilik merek dagang atau penjual produk fashion asli tidak hanya dipengaruhi oleh maraknya pembajakan produk fashion, tetapi juga dipengaruhi oleh tingginya permintaan konsumen. Konsumen kini tidak canggung lagi untuk membeli produk fashion tiruan, peminatnya pun semakin lama semakin banyak dan tidak mengenal batas usia. Bahkan, hampir di setiap pusat perbelanjaan atau mal kini dengan mudah dijumpai toko yang menjual produk fashion tiruan Putri, 2010. Perilaku membeli diawali dengan intensi. Seseorang yang memiliki intensi untuk menampilkan perilaku tertentu, maka akan lahir perilaku tersebut. Dalam hal ini munculnya intensi membeli produk fashion tiruan diawali dengan sikap. Sikap yang meliputi behavioral beliefs dan outcome evaluation, dapat menentukan perilaku seseorang untuk berperilaku Ajzen, 2005. Selain sikap, norma subjektif juga memiliki hubungan dalam menentukan intensi berperilaku. Norma subjektif meliputi normative belief mengenai keyakinan individu terhadap harapan orang lain significant other baik perorangan maupun kelompok terhadap individu untuk menampilkan perilaku, dan selanjutnya mempengaruhi individu untuk menerima atau pun menolak menampilkan perilaku serta besarnya keinginan untuk mengikuti pendapat significant other yang disebut motivation to comply Ajzen, 2005. Faktor lain juga berpengaruh dalam pembentukan intensi yaitu perceived behavioral control. Persepsi individu mengenai kemudahan atau kesulitan individu dalam menampilkan perilaku membeli produk fashion tiruan dan diasumsikan merupakan refleksi dari pengalaman yang telah terjadi sebelumnya serta hambatan yang diantisipasi control beliefs dan seberapa kuat untuk mempengaruhi diri individu dalam memunculkan tingkah laku sehingga memudahkan atau menyulitkan pemunculan tingkah laku tersebut power of factor Ajzen, 2005. Selanjutnya faktor jenis kelamin juga merupakan variabel yang mempengaruhi intensi seseorang dalam membeli produk fashion tiruan Jason, 2011. Semua variabel di atas akan menjadi pertimbangan dalam diri seseorang dan akan mempengaruhi intensi orang tersebut untuk menampilkan atau tidak menampilkan perilaku membeli produk fashion tiruan. Penelitian ini mengangkat pengunjung kawasan pusat perbelanjaan Tanah Abang sebagai subjek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan menguji signifikansi pengaruh sikap behavioral beliefs dan outcome evaluation, norma subjektif normative beliefs