Penelitian Goodwin dan Mullan 2009 yang meneliti tentang norma subjektif di kalangan mahasiswa. Hasil dari penelitian mengungkapkan norma
subjektif sebagai prediktor yang paling konsisten dari varians lain dalam intensi perilaku sehat yang terkait dengan indeks glycaemic pada makanan. Significant
others seperti teman dan keluarga dalam sampel menjadi tekanan sosial pada mahasiswa, dapat dikatakan menjadi tekanan karena dilihat dari usia mahasiswa.
Pada penelitian tersebut dijelaskan, mahasiswa psikologi pada tahun pertama lebih banyak yang tinggal dengan orang lain atau dengan orang tua. Beberapa hal
tentang memilih, memasak dan mengkonsumsi makanan tidak lepas dari rekomendasi dari orang terdekat yang mempengaruhi dan nantinya menjadi
perilaku yang tertanam dalam diri mereka.
2.3.4. Pengukuran norma subjektif
Dalam jurnal penelitian berjudul Consumer Attitudes toward Counterfeits: A Review and Extension Augusto, Christiana, Caslos, 2007, alat ukur yang
digunakan untuk mengukur norma subjektif adalah subjective norm SN yang dikembangkan oleh Ajzen 1991 dengan menggunakan skala model Likert
rentang 7 poin. Pengukuran norma subjektif pada penelitian ini mengadaptasi alat ukur subjective norm yang dikembangkan oleh Ajzen 1991 yang terdiri dari dua
item. Peneliti memilih mengadaptasi alat ukur yang dikembangkan oleh Ajzen 1991 karena hanya alat ukur ini yang dapat digunakan untuk mengukur norma
subjektif.
2.4. Perceived Behavioral Control PBC
2.4.1. Pengertian perceived behavioral control
Feldman 1995 mendefinisikan perceived behavioral control is the perceived ease or difficulty of carrying out the behavior, based on prior experience and
anticipated barriers to perform it. Feldman menjelaskan perceived behavioral control PBC mungkin menjadi manifestasi sebuah ide bahwa perilaku bisa
menjadi sulit untuk dilakukan dan banyak hambatan untuk menjalani perilaku tersebut. Sedangkan Ajzen 2005 mendefinisikan perceived behavioral control is
this factor refers to the perceived ease or difficulty of performing the behavior and it assumed to reflect past experience as well as anticipated impediments and
obstacles. Ajzen menyatakan bahwa perceived behavioral control adalah hambatan atau kesulitan yang dipersepsi individu dalam menampilkan tingkah
laku tersebut dan diasumsikan merefleksikan pengalaman masa lalu dan juga hambatan atau rintangan yang diantisipasi.
Menurut Ajzen 2005, dalam theory of planned behavior TPB, perceived behavioral control PBC tidak berkaitan secara langsung dengan
kontrol yang sebenarnya dimiliki individu dalam situasi tertentu namun berkaitan dengan pengaruh yang mungkin dimiliki kontrol tingkah laku yang dipersepsi
perceived behavior control oleh individu terhadap tingkah laku. Ajzen 2012 juga menjelaskan is the role perceived behavioral control
—the extent to which people believe that they can perform a given behavior if they are inclined to do so.
Perceived behavioral control PBC yaitu sejauh mana orang percaya bahwa mereka dapat melakukan perilaku tertentu jika mereka cenderung untuk