Alat ukur perceived behavioral control PBC

dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil yang menyatakan: “tidak ada perbedaan ant ara matriks S dan ∑” yaitu ditolak. Artinya, teori yang menyatakan bahwa seluruh item mengukur hal yang sama, dapat diterima kebenarannya didukung oleh data. Sebaliknya, jika nilai Chi-square yang diperoleh signifikan, maka hipotesis nihil S- ∑ = 0 ditolak. Artinya, teori tersebut tidak didukung oleh data ditolak. Dengan kata lain, analisis faktor konfirmatori merupakan pengujian terhadap hipotesis nihil H0 : S- ∑ = 0. Artinya, tidak ada perbedaan antara matriks korelasi yang diperoleh dari hasil observasi. 5. Jika teori diterima model fit, langkah selanjutnya menguji hipotesis tentang signifikan tidaknya masing-masing item dalam mengukur apa yang hendak diukur. Uji hipotesis ini dilakukan dengan t-test. Jika nilai t signifikan, berarti item yang bersangkutan signifikan dalam mengukur apa yang hendak diukur. Dengan cara seperti ini, dapat dinilai butir item mana yang valid dan yang tidak valid didalam konteks validitas konstruk.

3.5.1. Uji validitas konstruk intensi membeli

Pada alat ukur intensi membeli terdapat 10 item yang digunakan dalam penelitian ini. Akan diuji apakah item tersebut bersifat unidimensional yang artinya item tersebut benar hanya mengukur satu faktor saja yaitu intensi membeli. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor tidak fit dengan Chi-Square = 163.79, df = 35, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.157. Oleh karena itu peneliti melakukan modifikasi terhadap model satu faktor tersebut, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain. Kemudian setelah dilakukan modifikasi sebanyak 11 kali diperoleh model fit dengan Chi-Square = 32.06, df = 24, P-value = 0.12562, RMSEA = 0.047. Nilai Chi-Square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model satu faktor unidimensional dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu intensi membeli. Tahap selanjutnya, dilihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di- drop atau dipertahankan. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.6 di bawah ini: Tabel 3.6 Muatan faktor intensi membeli No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan 1. 0.42 0.09 4.56 √ 2. 0.12 0.09 1.35 X 3. 0.74 0.08 9.73 √ 4. 0.65 0.08 8.26 √ 5. 0.74 0.08 9.68 √ 6. 0.07 0.09 0.79 X 7. 0.42 0.08 5.13 √ 8. 0.73 0.07 9.92 √ 9. 0.00 0.09 -0.01 X 10. 0.52 0.08 6.06 √ Ketera ngan: tanda √ = signifikan t1.96; X = tidak signifikan t1.96 Berdasarkan tabel 3.6, diketahui bahwa terdapat item yang nilai t-nya 1.96 yaitu item nomor 2, 6 dan 9. Dengan demikian, secara keseluruhan item yang akan di-drop adalah item nomor 2, 6 dan 9 yang artinya item tersebut tidak akan diikutsertakan dalam perhitungan skor faktor.