rendah dan proses intrusi air laut tinggi. Sedimen dasar laut didominasi oleh lumpur. Hilakore dkk, 2004.
4.2 Kependudukan
Kelurahan Pluit memiliki 20 Rukun Warga RW dengan total jumlah penduduk sebesar 46319 jiwa. Sebanyak 99.82 dari penduduknya atau sekitar
46236 jiwa adalah Warga Negara Indonesia , selain itu sebanyak 0.18 atau 83 jiwa merupakan Warga Negara Asing. Dari Tabel 2, bahwa rasio jenis kelamin
penduduk kelurahan Pluit adalah 109 yang berarti terdapat 109 jiwa laki-laki diantara 100 jiwa perempuan. Jumlah penduduk Kelurahan Pluit ini tersebar di 20
wilayah Rukun Warga RW dengan jumlah Rukun Tetangga RT sebanyak 242 RT.
Tabel 2. Komposisi Penduduk Kelurahan Pluit Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2009
No. Umur
Tahun WNI WNA
Ketera- ngan
L Jiwa P Jiwa
Jumlah L
jiwa P
Jiwa Jumlah Jumlah
1. 0 – 4
1.674 1.594
3.268 -
- -
3.268 2.
5 – 9 1.746
1.676 3.422
- -
- 3.422
3. 10 – 14
1.694 1.639
3.333 -
- -
3.333 4.
15 – 19 1.814
1.609 3.423
1 2
3 3.426
5. 20 –24 1.751
1.576 3.327 3 1
4 3.331
6. 25 – 29
1.808 1.668
3.476 2
3 5
3.481 7.
30 – 34 1.903
1.716 3.619
2 4
6 3.625
8. 35 – 39
1.898 1.584
3.482 3
2 5
3.487 9.
40 – 44 1.774
1.611 3.385
4 4
8 3.393
10. 45 – 49
1.829 1.503
3.332 4
3 7
3.338 11.
50 – 54 1.744
1.533 3.277
8 4
12 3.289
12. 55 – 59
1.662 1.489
3.151 5
4 9
3.160 13.
60 – 64 1.587
1.391 2.978
3 4
7 2.985
14. 65 – 69
666 811
1.478 4
1 5
1.483 15. 70
–74 476 587
1.063 2
6 8
1.071 16. 75
– keatas
76 147 223
2 2 4 227
Jumlah 24.102 22.134 46.236 43
40 83
46.319
Sumber : Monografi Kelurahan 2009
Struktur penduduk khususnya di wilayah Muara Angke sendiri menurut
pemukinannya terbagi menjadi 2 dua kelompok, yaitu 1 Penduduk atau
pemukim tetap. Penduduk tetap ini menempati pemukiman nelayan permanen yang telah disediakan oleh Pemerintah secara terstruktur dalam sistem RW dan
RT. Walaupun menempati perumahan nelayan, tidak semua dari mereka berprofesi sebagai nelayan namun ada juga yang bekerja sebagai pedagang kaki
lima, pedagang ikan di pasar ikan Muara Angke, dan tukang ojek. Karena sistem pemukiman mereka sudah terstruktur, sebagian besar mereka telah memiliki Kartu
Tanda Penduduk KTP DKI Jakarta. 2 Penduduk tidak tetap musiman, pada
umumnya mereka pendatang dari Jawa khususnya Indramayu dan Cirebon. Mereka sebagian besar adalah nelayan tradisional yang di kampung halamannya
juga memiliki pekerjaan lain sebagai petani atau pedagang. Kegiatan sebagai nelayan mereka lakukan untuk mengisi waktu luang ketika musim tanam di
kampung halaman telah usai. Masa tinggal mereka di Muara Angke bervariasi mulai dri mingguan, bulanan, dan satu semester 6 bulan. Dahulu, mereka tidak
memiliki Kartu Tanda Penduduk KTP DKI Jakarta namun kini mereka telah memiliki KTP DKI Jakarta karena kini mereka telah meninggalkan pekerjaan di
kampung halamannya dan menetap di Muara Angke sebagai nelayan. Mereka menempati rumah di bantaran sungai Angke Kampung Kali Adem dengan
kondisi yang kurang layak.
4.3 Tingkat Pendidikan
Masyarakat Kelurahan Pluit pada umumnya sudah mampu mengenyam pendidikan yang juga didukung oleh keberadaan sarana dan prasarana pendidikan
negeri ataupun swasta. Walaupun masih ada penduduk yang memiliki tingkat pendidikan yang relatif rendah yaitu tidak bersekolah, tidak tamat SD, tamat SD
dan tamat SMP. Adapun jumlah penduduk Kelurahan Pluit berdasarkan tingkat pendidikannya dapat dilihat ada Tabel 3.
Tabel 3. Jumlah Penduduk Kelurahan Pluit Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2009
No. Tingkat Pendidikan
Jenis Kelamin Jumlah
Jiwa Persentase
Laki-laki Jiwa
Perempuan Jiwa
Jumlah Penduduk
Jumlah Kepala Keluarga 24145
13534 22174
2703 46319
16237 1. Tidak
sekolah 781
933 1714
3.700 2.
Tidak tamat SD 2648
3459 6107
13.18 3. Tamat
SD 4847
4911 9758
21.07 4. Tamat
SMP 5506
5599 11105
23.97 5. Tamat
SMA 7347
5419 12766
27.56 6. Tamat
AkademiP.T. 2942
1776 4718
10.19
Sumber: Monografi Kelurahan Pluit 2009