lima, pedagang ikan di pasar ikan Muara Angke, dan tukang ojek. Karena sistem pemukiman mereka sudah terstruktur, sebagian besar mereka telah memiliki Kartu
Tanda Penduduk KTP DKI Jakarta. 2 Penduduk tidak tetap musiman, pada
umumnya mereka pendatang dari Jawa khususnya Indramayu dan Cirebon. Mereka sebagian besar adalah nelayan tradisional yang di kampung halamannya
juga memiliki pekerjaan lain sebagai petani atau pedagang. Kegiatan sebagai nelayan mereka lakukan untuk mengisi waktu luang ketika musim tanam di
kampung halaman telah usai. Masa tinggal mereka di Muara Angke bervariasi mulai dri mingguan, bulanan, dan satu semester 6 bulan. Dahulu, mereka tidak
memiliki Kartu Tanda Penduduk KTP DKI Jakarta namun kini mereka telah memiliki KTP DKI Jakarta karena kini mereka telah meninggalkan pekerjaan di
kampung halamannya dan menetap di Muara Angke sebagai nelayan. Mereka menempati rumah di bantaran sungai Angke Kampung Kali Adem dengan
kondisi yang kurang layak.
4.3 Tingkat Pendidikan
Masyarakat Kelurahan Pluit pada umumnya sudah mampu mengenyam pendidikan yang juga didukung oleh keberadaan sarana dan prasarana pendidikan
negeri ataupun swasta. Walaupun masih ada penduduk yang memiliki tingkat pendidikan yang relatif rendah yaitu tidak bersekolah, tidak tamat SD, tamat SD
dan tamat SMP. Adapun jumlah penduduk Kelurahan Pluit berdasarkan tingkat pendidikannya dapat dilihat ada Tabel 3.
Tabel 3. Jumlah Penduduk Kelurahan Pluit Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2009
No. Tingkat Pendidikan
Jenis Kelamin Jumlah
Jiwa Persentase
Laki-laki Jiwa
Perempuan Jiwa
Jumlah Penduduk
Jumlah Kepala Keluarga 24145
13534 22174
2703 46319
16237 1. Tidak
sekolah 781
933 1714
3.700 2.
Tidak tamat SD 2648
3459 6107
13.18 3. Tamat
SD 4847
4911 9758
21.07 4. Tamat
SMP 5506
5599 11105
23.97 5. Tamat
SMA 7347
5419 12766
27.56 6. Tamat
AkademiP.T. 2942
1776 4718
10.19
Sumber: Monografi Kelurahan Pluit 2009
Menurut tabel di atas, dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan masyarakat Pluit relatif cukup baik,hal ini tercermin dari 82.79 penduduknya telah
mengenyam bangku sekolah. Sebanyak 27.56 penduduk Kelurahan Pluit adalah tamatan SMA yang menjadi persentase terbesar pada tingkat pendidikan. Namun,
kenyataannya masih ada 3.7 masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan sama sekali dan 13 penduduknya hanyalah tamatan Sekolah Dasar SD.
Kelurahan Pluit memiliki sarana pendidikan berupa sekolah yang terdiri dari 14 Sekolah Dasar SD, 10 Sekolah Menengah Pertama SMP, serta 5 Sekolah
Menengah Atas SMA.
4.4 Mata Pencaharian
Masyarakat Kelurahan Pluit serdasarkan jumlah persentasenya sebagian besar bermata pencaharian sebagai karyawan SwastanegeriABRI sebanyak
13741 jiwa atau 29.67. Penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan hanya berjumlah sekitar 2682 jiwa atau 5.79 yang berarti jumlah ini hanya
sebagian kecil dari jumlah total penduduk di Kelurahan Pluit. Masyarakat Pesisir yang juga sebagian besar berprofesi sebagai nelayan ini sebagian besar bermukim
di sektor perumahan nelayan berdekatan dengan kawasan konservasi hutan mangrove. Adapun jumlah penduduk Kelurahan Pluit berdasarkan jenis mata
pencahariannya adalah seperti pada Tabel 4. Tabel 4. Jumlah Penduduk Kelurahan Pluit Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian
Tahun 2009
No. Jenis Mata
Pencaharian Jenis Kelamin
Jumlah Jiwa
Persentase s
Laki-laki Jiwa
Perempuan Jiwa
Jumlah Penduduk
Jumlah Kepala Keluarga 24145
13534 22174
2703 46319
16237 Pekerjaan
1. Karyawan SwastaNegeriTNI
8057 5684 13741
29.67 2. Pedagang
6924 3792
10716 23.13
3. Nelayan 2682
- 2682
5.79 4. Pensiunan
529 212
741 1.60
5. Pertukangan 21
- 21
0.05 6. Penganguran
608 342
950 2.05
7. Fakir miskin
347 239
586 1.26
8. Lain-lain 831
1903 2734
5.90
Sumber: Monografi Kelurahan Pluit 2009