Relasi manusia belangsung dalam komunitas ekologis yang berarti bahwa manusia bisa berkembang menjadi penuh dan utuh justru dalam relasi dengan
semua kenyataan kehidupan dan alam. Manusia tidak hanya memiliki hubungan- hubungan dengan manusia saja. Relasi manusia seharusnya memperhatikan
dirinya sebagai ecological self dalam artian bahwa manusia harus menyadari ia akan berhasil menjadi manusia yang sempurna hanya dalam kesatuan asasi
dengan alam atau memalui interaksi positif manusia dengannya secara keseluruhan dan dengan bagian lain dari alam Susilo, 2009.
Perilaku tidak ramah lingkungan dengan paham antroposentrisme
3
mengabaikan masalah-masalah lingkungan yang tidak langsung menyentuh kepentingan manusia. Kepentingan manusia untuk mengeksploitasi selalu berubah
dan berbeda kadarnya. Manusia hanya memikirkan kepentingan jangka pendek yang berorientasi pada kepentingan ekonomi. Paham antroposentrisme mewarnai
interaksi antara manusia dengan lingkungan, tidak lepas dari rasa percaya diri manusia yang berlebihan. Hukum alam bisa dikesampingkan, sebab ia memiliki
sifat yang pasif dan bergantung pada manusia, sedangkan kebutuhan manusia berubah dengan sifat tidak terbatas Susilo, 2009.
2.1.4.1 Lingkungan Sosial Pesisir atau Nelayan
Menurut Purba 2002, pengertian lingkungan sosial pesisir kurang lebih sama dengan konsep masyarakat pesisir atau komunitas pesisir yang dpakai oleh
beberapa kalangan. Dalam pendekatan geografi-budaya lingkungan sosial pesisir secara umum mencakum kesatuan-kesatuan hidup manusia yang berdiam dan
mengembangkan kehidupan sosial di daerah yang relatif dekat dengan laut dan secara khas menghabiskan sebagian besar masa hidupnya di atas perairan laut.
Bagi komunitas ini, ketergantungan hidup mereka kepada sumberdaya alam daratan juga sama besarnya dengan ketergantungan mereka kepada sumberdaya
perairan. Masrakat pesisir dibagi menjadi beberapa kategori seperti: a.
Masyarakat Perairan Masyarakat Peairan merupakan kesatuan sosial yang hidup dari
sumberdaya perairan laut, sungai atau pantai, cenderung terasing dari kontak-
3
Memendang alam sebagai suatu yang perlu dikuasai. Alam yang menguntungkan manusia saja yang perlu dilindungi dan dimanfaatkan, sementara alam yang tidak menguntungkan ditelantarkan
Yusuf, 2000.
kontak dengan masyarakat lain, lebih banyak berada di lingkungan perairan daripada darat, dan berpindah-pindah tempat di suatu wilayah teritorial perairan
tertentu. Kehidupan sosial mereka cenderung egaliter, dan hidup dalam kelompok- kelompok kekerabatan setingkat klen kecil.
b. Masyarakat Nelayan
Masyarakat nelayan pada umumnya pada umumnya telah bermukim secara tetap di daerah-daerah yang mudah mengalami kontak dengan masyarakat
lain. Golongan masyarakat pesisir yang dapat dianggap paling banyak memanfaatkan hasil laut dan potensi lingkungan perairan dan pesisir untuk
kelangsungan hidupnya. Sistem ekonomi mereka tidak lagi berada pada tingkat subsisten yaitu sudah masuk ke sistem perdagangan, karena hasil laut yang
mereka peroleh tidak dikonsumsi sendiri, tetapi didistribusikan kepada pihak lain. c.
Masyarakat Pesisir Tradisional Masyarakat pesisir ini memang berdiam dekat dengan perairan laut, akan
tetapi sedikit sekali menggantungkan kelangsungan hidupnya dari sumberdaya laut. Mereka sebagian besar hidup dari pemanfaatan sumberdaya daratan. Dalam
kehidupan sehari-hari nampak sekali mereka lebih menguasai pengetahuan mengenai lingkungan darat daripada perairan, lebih mengembangkan kearifan
lingkungan darat daripada laut. Sementara itu, menurut Purba 2002 permasalahan yang kerap dihadapi
masyarakat pesisir terkait pemanfaatan lingkungan hidup adalah penurunan daya dukung lingkungan carrying capacity yang berbanding terbalik dengan tekanan
akibat peningkatan jumlah populasi manusia dan penggunaan teknologi yang tidak ramah lingkungan. Akibat tuntutan hidup dan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi telah mendorong manusia untuk lebih mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan pesisir. Sebagai upaya memenuhi kebutuhan hidup dan berkat
dukungan teknologi modern daerah pesisir sekarang dieksploitasi. Pantai tidak sekedar digali tetapi juga ditimbun, sehingga daratan menjadi lebih luas
reklamasi untuk dijadikan pemukiman, pabrik, pelabuhan dan lahan wisata. Lingkungan pesisir semakin banyak kehilangan dukungan bagi keanekaragaman
hayatinya, dan selanjutnya menimbulkan kerugian bagi masyarakat pesisir
tradisional yang selama ini menggantungkan hidup kepada sumberdaya alamiah tersebut.
2.1.5 Struktur Agraria Hutan Mangrove dan Pesisir