47
5 36.036
Sinambung Homogen basa
Minyak goreng bekas
429 7,42
Penggunaan katalis heterogen merupakan alternative teknologi
masa depan untuk produksi biodiesel tidak hanya karena jumlah
efluen yang lebih rendah dan bersahabat dengan lingkungan, tapi
juga menghasilkan gliserol dengan tingkat kemurnian yang tinggi
sehingga harganya lebih kompetitif.
Marchetti and Errazu
2008 36.036
Sinambung Homogen asam
Minyak goreng bekas
439 7,33
36.036 Sinambung
Heterogen asam Minyak
goreng bekas 425
5,15 36.036
Sinambung Tidak ada
a
Minyak goreng bekas
918 8,44
6 7.260
Curah KOH W
b
Homogen basa Minyak
goreng bekas 598
6,48
Dalam rentang produksi 1.452 tonth – 14.520 tonth, proses Curah
CaO W proses yang paling murah biaya produksinya
Sakai et al. 2009
7.260 Curah
KOH D
c
Homogen basa Minyak
goreng bekas 641
7,99 7.260
Curah CaO
W
b
Heterogen basa Minyak
goreng bekas 584
6,76 7.260
Curah CaO D
c
Heterogen basa Minyak
goreng bekas 622
8,30 7
8.000 Sinambung ,
300 C, tekanan 350
bar, 30 menit Tidak ada
a
Rapeseed 2,16
Biaya modal total proses superkritis 1.5 1.6 kali lebih tinggi dari metode
konvensional menggunakan katalis homogen alkali.
Lim et al. 2009
8.000 Sinambung,
350 C, tekanan 430
bar, 4 menit Tidak ada
a
Rapeseed 2,01
8.000 Sinambung,
310 C, tekanan 350
bar, 25 menit Tidak ada
a
Rapeseed 2,10
Keterangan:
a
metode alkohol superkritis;
b
metode metode pemurnian biodiesel dengan pencucian;
c
metode pemurnian biodiesel dengan distilasi
48
2.7 Analisis Penilaian Daur Hidup LCA dan Aplikasinya dalam Pengembangan Proses
Setiap produk
mempunyai “daur
hidup life”,
mulai dari
perancanganpengembangan produk, diikuti oleh ekstraksi sumberdaya, proses produksi, penggunaankonsumsi, dan akhirnya aktivitas akhir hayatnya
pengumpulan, penyortiran, pemanfaatan kembali, daur ulang, pembuangan limbah. Kesemua aktivitas atau proses ini akan menghasilkan dampak
lingkungan dikarenakan konsumsi sumberdaya, emisi dari bahan bahan yang digunakan ke lingkungan alam, dan perubahan lingkungan lainnya. Pembangunan
yang berkelanjutan yang baik memerlukan metode dan alat yang membantu menghitung dan membandingkan dampak lingkungan dari barang dan jasa itu ke
masyarakat Rebitzer et al. 2004. Alat pengelolaan lingkungan yang memungkinkan menghitung beban lingkungan dan dampak potensialnya di dalam
seluruh daur hidup produk, proses atau kegiatannya adalah Life Cycle Assessment LCA Azapagic 1999.
LCA merupakan kerangka metodologis untuk memperkirakan dan menilai dampak lingkungan dikaitkan dengan daur hidup suatu produk, seperti perubahan
iklim, penipisan lapisan ozon, penciptaan troposfir ozon, eutrofikasi, asidifikasi, keracunan pada manusia dan ekosistem, penipisan sumberdaya, penggunaan air,
penggunaan lahan, kebisingan dan lain lainnya Rebitzer et al. 2004. Meskipun telah digunakan pada beberapa sektor industri selama sekitar 20
tahun, LCA telah mendapatkan perhatian yang lebih luas dan pengembangan metodologi hanya sejak awal tahun 1990 an ketika relevansinya sebagai sebuah
bantuan manajemen lingkungan di perusahaan dan pengambilan keputusan publik menjadi lebih jelas Azapagic 1999.
Analis LCA pada proses produksi biodiesel sudah dipublikasikan. Diantara variabel sistem LCA yang dikaji, teknologi proses, kapasitas pabrik, jenis
bahan bahan baku minyak, besarnya masukan alkohol, energi dan lokasi pabrik merupakan variabel penting yang mempengaruhi hasil dari analisis LCA.
Bernesson et al. 2004; Kiwjaroun et al. 2009; Ndong et al. 2009; Xunmin et al.
2009; Papong et al. 2009; Gnansounou et al. 2009 .
49
2.7.1 Metodologi Analisis LCA
Ada empat tahap dalam studi LCA: definisi tujuan dan ruang lingkup, analisis inventori daur hidup Life Cycle Inventory AnalysisLCI, Penilaian
dampak daur hidup Life Cycle Impact AssessmentLCIA, dan penafsiran interpretation Finnveden 2009. Keempat tahap ini berinteraksi dengan semua
fasa lain dalam prosedur LCA, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 13.
Definisi Tujuan dan Ruang Lingkup. Komponen pertama dalam LCA ini
melibatkan definisi yang jelas mengenai tujuan proyek yang terdiri dari pernyataan mengenai alasan alasan untuk melaksanakan studi, aplikasi yang
dimaksud, dan audiens yang dituju ISO 2006a. Definisi ruang lingkup merupakan tempat di mana batas batas sistem studi dijelaskan dan unit
fungsional didefinisikan. Unit fungsional adalah ukuran kuantitatif dari fungsi yang diberikan oleh barang atau jasa.
+
, - .
+ -
+ -, +
, + ,
, +
,
Gambar 13 Hubungan antar fase dalam LCA dan aplikasinya Berdasarkan ISO 14040
Analisis Inventori Daur Hidup LCI. Bagian ini terdiri dari penghitungan berbagai masukanluaran seperti aliran energi, bahan atau kontaminan
keseluruhan sistem Ndong et al. 2009. Masukan sistem terdiri dari aliran yang berkaitan dengan lingkungan dari bahan dan energi yang digunakan selama daur
hidup unit fungsionalnya. Keluaran dari sistem merupakan limbah dan emisi yang
50 dihasilkan dari penggunaan dari sumberdaya ini. LCI merupakan tahapan yang
paling rumit dan memakan banyak waktu. Koleksi data dalam LCI melibatkan interview, survey, dan bentuk lain komunikasi pribadi dan pencarian data proses
yang ada dalam basis data LCI Point 2008.
Penilaian Dampak Daur Hidup LCIA. LCIA bertujuan untuk memahami dan
mengevaluasi besar dan pentingnya dampak lingkungan yang potensial dari sistem yang diteliti ISO 2006a.
Penafsiran. Dalam Interpretasi, hasil dari tahapan sebelumnya dievaluasi dalam
kaitannya dengan tujuan dan ruang lingkup untuk mencapai kesimpulan dan rekomendasi ISO, 2006a.
2.7.2 LCA untuk Perancangan Proses
Satu aplikasi LCA yang baru muncul adalah dalam perancangan proses dan produk. Hal ini telah menghasilkan pengembangan alat LCA baru yang disebut
daur hidup perancangan produk dan proses, Life Cycle ProductProcess Design LCPD Gambar 14 Azapagic 1999.
Gambar 14 Metodologi umum dari kerangka Life Cycle ProductProcess Design Azapagic 1999.