Metodologi Analisis LCA Analisis Penilaian Daur Hidup LCA dan Aplikasinya dalam Pengembangan Proses

55 forbol ester yang lebih besar 6,55-6,87 mgg daripada bungkil jarak varitas Cape Verde 2,70 mgg, varitas icaragua 2,17mgg dan varitas tidak beracun Mexico 0,11 mgg Makkar dan Becker 1997 serta varitas India 6,05mgg Gaur 2009. Agar bungkil jarak tersebut dapat dikonsumsi oleh ternak, maka perlu dilakukan detoksifikasi Aregheore et al. 2003. Untuk maksud tersebut di atas perlu dilakukan penelitian mengenai detoksifikasi bungkil jarak dan uji toksisitas bungkil pada tikus percobaan. Ada dua proses detoksifikasi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Metode pertama yaitu metode detoksifikasi bungkil setelah ekstraksi dengan perlakuan NaOH diikuti dengan pencucian dengan air. Perlakuan dengan NaOH berfungsi menurunkan forbol ester Haas and Mittelbach 2000; Rakshit et al. 2008; Makkar et al. 2009. Metode kedua adalah metode detoksifikasi melalui transesterifikasi biji kupas secara in situ. Metode ketiga adalah metode detoksifikasi biji kupas setelah ekstraksi dengan perlakuan NaOH, diautoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit, diikuti dengan pencucian dengan metanol dan air. Perlakuan menggunakan panas berfungsi untuk menghilangkan zat anti gizi yang ada di dalam bungkil jarak pagar Aregheore et al. 2003. Tujuan dari penelitian ini adalah 1 untuk melihat sifat fisika kimia minyak, kandungan gizi dan kandungan racun forbol ester bungkil dari dua jenis jarak pagar yang berasal dari dua sumber yang berbeda. Hasil penelitian pada tahap ini menjadi acuan untuk penelitian tahap berikutnya. Tujuan ke 2 adalah untuk mendapatkan kondisi proses esterifikasi dan transesterifikasi minyak jarak pagar ALB tinggi yang optimal dalam proses produksi biodiesel menggunakan katalis heterogen; 3 untuk mendapatkan jenis adsorben yang efektif di dalam proses pemurnian biodiesel yang diproses menggunakan katalis heterogen CaO; 4 untuk mendapatkan kondisi proses transesterifikasi minyak jarak pagar ALB rendah yang terbaik dalam proses produksi biodiesel menggunakan menggunakan katalis heterogen, 5 untuk mendapatkan kondisi proses transesterifikasi in situ yang optimal dalam proses produksi biodiesel yang sekaligus juga menghasilkan bungkil jarak pagar tidak beracun sebagai hasil samping dari transesterifikasi in situ; 6 untuk mendapatkan metode detoksifikasi yang tepat untuk menghilangkan kandungan racun yang ada pada bungkil jarak; 7 untuk melihat 56 pengaruh bungkil jarak pagar hasil detoksifikasi terhadap pertambahan berat badan, mortalitas, nisbah efesiensi protein protein efficiency ratio PER dan indeks transformasi pangan food transformation index TI dari tikus percobaan. 3.2 Bahan dan Metode 3.2.1 Bahan Biji jarak pagar yang mengandung ALB rendah berasal dari kebun percobaan Fakulti Sains dan Teknologi Universiti Kebangsaan Malaysia. Biji jarak pagar yang mengandung ALB tinggi berasal dari perkebunan rakyat di Propinsi Lampung. Biji yang rusak dibuang dan biji yang baik dibersihkan, dikupas kulit bijinya dan dikeringkan pada suhu 100–105 C selama 30 menit. Anhidrat metanol MeOH 99,8, sodium hidroksida NaOH, asam sulfat H 2 SO 4 , dan asam klorida HCl 37-38 murni dibeli dari ChemAR ® . Bubuk bentonit kaya kalsium yang digunakan dalam percobaan diperoleh dari PT. Superintending Company, Indonesia. Analisis bahan kimia dari bentonit massa adalah SiO 2 64,15; TiO 2 0,47; CrO 3 0,003; Al 2 O 3 10,70; Fe 2 O 3 0,10; MgO 0,70; CaO 0,03; Na 2 O 0,20; K 2 O 0,50 dan Loss on Ignition LOI, 22,61. Batu kapur CaCO 3 yang digunakan sebagai bahan baku untuk membuat katalis CaO diperoleh dari Halaban, Sumatera Barat-Indonesia. Pakan tikus komersial berasal dari Australia Barastoc, Ridley AgroProduct Pty, Ltd Australia. Tikus yang digunakan sebagai hewan percobaan adalah tikus putih jenis Sprague Dauley berasal dari Rumah Hewan Universiti Kebangsaan Malaysia. Secara lengkap bahan kimia yang digunakan dalam seluruh penelitian disertasi ini ada pada Lampiran 2 dan daftar alat yang digunakan ditampilkan pada Lampiran 3. Gambar lokasi pengambilan batu kapur yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 4.

3.2.2 Ekstraksi Minyak

Ekstraksi minyak dilakukan menggunaan alat kempa berkekuatan 10 ton. Gambar lengkap dari alat kempa ini dapat dilihat pada Lampiran 5. Minyak hasil ekstraksi disimpan pada suhu kamar dan disimpan dalam ruangan es -5 o C sampai