Proses Esterifikasi Menggunakan Katalis Homogen Asam Sulfat Tiwari et al. 2007

72 Kecocokan Model dan Analisis Statistik. Perangkat lunak Expert Design versi 6.0.6 STAT Ease Inc, Minneapolis, USA digunakan untuk analisis regresi dari data percobaan sesuai dengan persamaan polinomial dan juga untuk evaluasi signifikansi statistik dari persamaan yang dikembangkan. Tabel 28 Peubah bebas dan taraf yang digunakan dalam CCD untuk transesterifikasi secara in situ Peubah Kode Satuan Taraf -α -1 +1 +α Katalis dalam metanol X 1 mol mol -1 0.,06 0,07 0,08 0,09 0,10 Nisbah Metanolminyak X 2 mol mol -1 150:1 160:1 170:1 180:1 190:1 Lama Reaksi X 3 jam 2 3 4 5 6 Suhu Reaksi X 4 o C 40 45 50 55 60 3.2.19 Detoksifikasi Perlakuan atrium Hidroksida Diikuti oleh Pencucian dengan Air Rakshit et al. 2008. Bungkil jarak pagar diperlakukan dengan larutan 2 NaOH. Alkali ini ditambahkan dalam perbandingan 1:1 wv dicampur dengan baik sampai menjadi pasta kental, ditutupi dengan aluminium foil dan disimpan selama 30 menit pada suhu kamar. Bahan ini di-autoclave pada suhu 121 o C selama 30 menit. Contoh dimasukkan ke dalam air dengan nisbah 1:5 b v dan diaduk terus selama 1 jam dan disaring dengan kain tipis. Residu ditekan dan dikeringkan pada 90 ± 5 o C, bubuk yang melewati saringan 60-mesh selanjutnya dianalisis. Perlakuan atrium Hidroksida Diikuti oleh Pencucian dengan Metanol dan Air. Bungkil jarak pagar diperlakukan dengan larutan 2 NaOH. Alkali ini ditambahkan dalam perbandingan 1:1 wv dicampur dengan baik sampai menjadi pasta kental, ditutupi dengan aluminium foil dan disimpan selama 30 73 menit pada suhu kamar. Campuran ini di-autoclave pada 121 o C selama 30 menit. Contoh dimasukkan ke dalam air dengan nisbah 1:5 wv dan dan diaduk terus selama 1 jam dan disaring di kain kain tipis untuk menghilangkan kelebihan tannin, alkali dan bahan dapat larut. Residu di-press dan dikeringkan pada 90 ± 5 o C. Residu kering dimasukkan ke dalam metanol dalam nisbah 1:5 wv dan terus diaduk selama 1 jam dan disaring di kain kain tipis untuk menghilangkan kelebihan forbol ester. Selanjutnya dicuci lagi dengan air dengan nisbah 1:5 wv. Residu ditekan dan dikeringkan pada 90 ± 5 o C, bubuk yang melewati saringan 60-mesh dianalisis lebih lanjut.

3.2.20 Analisis Zat Gizi Bungkil Jarak Pagar

Kandungan zat gizi bungkil jarak pagar masing-masing dianalisis dengan metode AOAC 934.01; 988.05; 920.39, 942.05 dan 962.09 AOAC, 2000, berturut-turut untuk kadar air, protein N x 6,25, lemak, abu dan serat kasar.

3.2.21 Diet dan Persiapannya

Pakan komersial Barastoc, Ridley AgroProduct Pty, Ltd Australia merupakan diet kontrol. Sementara bungkil jarak pagar dijadikan sebagai substitusi pada diet sebesar 16. Semua formula diet ditampilkan pada Tabel 29.

3.2.22 Rancangan Kandang untuk Hewan Percobaan

Dua puluh tujuh ekor tikus jantan umur 28 hari yang diperoleh dari fasilitas rumah hewan Universiti Kebangsaan Malaysia digunakan dalam penelitian ini. Tikus-tikus jenis Sprague Dauley dengan berat tubuh awal 96,20 ± 2,84 g itu disimpan di kandang individu stainless steel Lampiran 10 diberi makan diet normal selama 3 hari untuk aklimatisasi sebelum perlakuan. Tikus tersebut ditempatkan di sebuah ruangan yang suhunya dijaga pada suhu 25 ± 2 o C dengan siklus terkena cahaya dan gelap, masing-masing 12 jam. Berat tubuh awal dari tikus dicatat pada awal dan pada akhir percobaan. Asupan makanan dianggap sebagai jumlah total yang dikonsumsi setiap hari oleh setiap tikus, dan itu ditentukan dengan menimbang jumlah makanan yang diberikan dikurangi dengan makanan yang tumpah. Hari kematian tikus setelah asupan makanan 74 juga dicatat. Teknik biologis digunakan untuk menghitung Nisbah Efisiensi Protein PER dan indeks transformasi TI Aregheore et al. 2003: Percobaan Hewan dilakukan berdasarkan pedoman etika yang ditetapkan oleh komite untuk tujuan pengendalian dan pengawasan percobaan pada hewan oleh Universitas Kebangsaan Malaysia Nomor Persetujuan : FSTSCSFT2009SALIMON20-OCTOBER280-OCTOBER-2009-December- 2009, tanggal 22 Oktober 2009 Lampiran 11. 75 Tabel 29 Persentase komposisi diet yang digunakan dalam percobaan Kode Diet yang diberikan Substitusi bungkil jarak Pakan komersial A Diet pakan normal kontrol 100 B Bungkil jarak ALB rendah, setelah transesterifikasi in situ ALB rendah-bungkil-insitu 16 84 C Bungkil jarak ALB rendah, setelah pengempaan mekanis ALB rendah -bungkil-ME 16 84 D Bungkil jarak ALB rendah, setelah ekstraksi pelarut heksan ALB rendah -bungkil-SE 16 84 E Bungkil jarak ALB tinggi, setelah pengempaan mekanis ALB tinggi-bungkil -ME 16 84 F Bungkil jarak ALB tinggi, setelah ekstraksi pelarut heksan ALB rendah -bungkil -SE 16 84 G Bungkil jarak ALB rendah-2 NaOH, diautoklaf 15menit, diikuti dengan pencucian dengan air ALB rendah -bungkil -NaOH 16 84 H Bungkil jarak ALB tinggi -2 NaOH, diautoklaf 15menit, diikuti dengan pencucian dengan air ALB tinggi -bungkil -NaOH 16 84 I Bungkil jarak ALB tinggi -2 NaOH, diautoklaf 15menit, diikuti dengan pencucian metanol dan air. ALB tinggi-bungkil -NaOH-MeOH-air 16 84 3.3 Hasil dan Pembahasan 3.3.1 Sifat Fisik Sifat fisik dari minyak jarak yang diekstraksi dari biji yang berbeda yaitu asal Bangi dan Lampung diberikan pada Tabel 30. Kandungan minyak yang diperoleh dari benih-benih negara lain terletak pada kisaran 47,7-48,37. Kandungan minyak jarak pagar Bangi lebih tinggi dibandingkan dengan Lampung. Rendemen minyak yang diamati dalam kasus jarak pagar ditemukan lebih tinggi daripada minyak nabati lainnya seperti biji rami 33,33, kedelai 18,35, minyak sawit 44,6 dan biji bunga matahari 32-37,5 Gunstone