Analisis Proksimat Zat Gizi Bungkil Jarak Pagar

73 menit pada suhu kamar. Campuran ini di- utoclave pada 121 o C selama 30 menit. Contoh dimasukkan ke dalam air dengan nisbah 1:5 wv dan dan diaduk terus selama 1 jam dan disaring di kain kain tipis untuk menghilangkan kelebihan tannin, alkali dan bahan dapat larut. Residu di-press dan dikeringkan pada 90 ± 5 o C. Residu kering dimasukkan ke dalam metanol dalam nisbah 1:5 wv dan terus diaduk selama 1 jam dan disaring di kain kain tipis untuk menghilangkan kelebihan forbol ester. Selanjutnya dicuci lagi dengan air dengan nisbah 1:5 wv. Residu ditekan dan dikeringkan pada 90 ± 5 o C, bubuk yang melewati saringan 60-mesh dianalisis lebih lanjut.

3.2.20 Analisis Zat Gizi Bungkil Jarak Pagar

Kandungan zat gizi bungkil jarak pagar masing-masing dianalisis dengan metode AOAC 934.01; 988.05; 920.39, 942.05 dan 962.09 AOAC, 2000, berturut-turut untuk kadar air, protein N x 6,25, lemak, abu dan serat kasar.

3.2.21 Diet dan Persiapannya

Pakan komersial Barastoc, Ridley AgroProduct Pty, Ltd Australia merupakan diet kontrol. Sementara bungkil jarak pagar dijadikan sebagai substitusi pada diet sebesar 16. Semua formula diet ditampilkan pada Tabel 29.

3.2.22 Rancangan Kandang untuk Hewan Percobaan

Dua puluh tujuh ekor tikus jantan umur 28 hari yang diperoleh dari fasilitas rumah hewan Universiti Kebangsaan Malaysia digunakan dalam penelitian ini. Tikus-tikus jenis Sprague Dauley dengan berat tubuh awal 96,20 ± 2,84 g itu disimpan di kandang individu stainless steel Lampiran 10 diberi makan diet normal selama 3 hari untuk aklimatisasi sebelum perlakuan. Tikus tersebut ditempatkan di sebuah ruangan yang suhunya dijaga pada suhu 25 ± 2 o C dengan siklus terkena cahaya dan gelap, masing-masing 12 jam. Berat tubuh awal dari tikus dicatat pada awal dan pada akhir percobaan. Asupan makanan dianggap sebagai jumlah total yang dikonsumsi setiap hari oleh setiap tikus, dan itu ditentukan dengan menimbang jumlah makanan yang diberikan dikurangi dengan makanan yang tumpah. Hari kematian tikus setelah asupan makanan