75 Tabel 29   Persentase komposisi diet yang digunakan dalam percobaan
Kode  Diet yang diberikan Substitusi
bungkil jarak
Pakan komersial
A Diet pakan normal kontrol
100 B
Bungkil jarak ALB rendah,  setelah transesterifikasi in situ  ALB rendah-bungkil-insitu
16 84
C Bungkil jarak ALB rendah, setelah pengempaan
mekanis ALB rendah -bungkil-ME 16
84 D
Bungkil jarak ALB rendah, setelah ekstraksi pelarut heksan ALB rendah -bungkil-SE
16 84
E Bungkil jarak ALB tinggi, setelah pengempaan
mekanis ALB tinggi-bungkil -ME 16
84 F
Bungkil jarak ALB tinggi, setelah ekstraksi pelarut heksan ALB rendah -bungkil -SE
16 84
G Bungkil jarak ALB rendah-2 NaOH, diautoklaf
15menit, diikuti dengan pencucian dengan air ALB rendah -bungkil -NaOH
16 84
H Bungkil jarak ALB tinggi -2 NaOH, diautoklaf
15menit, diikuti dengan pencucian dengan air ALB tinggi -bungkil -NaOH
16 84
I Bungkil jarak ALB tinggi -2 NaOH, diautoklaf
15menit, diikuti dengan pencucian metanol dan air. ALB tinggi-bungkil -NaOH-MeOH-air
16 84
3.3    Hasil dan Pembahasan 3.3.1  Sifat Fisik
Sifat fisik  dari minyak    jarak  yang diekstraksi  dari  biji  yang  berbeda  yaitu asal  Bangi  dan  Lampung  diberikan  pada  Tabel  30.  Kandungan  minyak  yang
diperoleh    dari  benih-benih  negara  lain  terletak  pada  kisaran  47,7-48,37. Kandungan  minyak  jarak  pagar  Bangi  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan
Lampung.    Rendemen minyak yang diamati dalam kasus jarak pagar  ditemukan lebih  tinggi  daripada  minyak  nabati  lainnya  seperti    biji  rami  33,33,  kedelai
18,35,  minyak  sawit  44,6  dan  biji  bunga  matahari  32-37,5  Gunstone
76 1994;  Majer  et  al.  2009.    Tingginya  kandungan  minyak  dalam  biji  jarak  pagar
telah menarik perhatian para ilmuwan untuk mengeksplorasi minyak jarak sebagai salah satu bahan baku biodiesel dan juga sebagai bahan dalam  industri oleokimia.
Tabel 30   Sifat fisik minyak jarak dari dua sumber yang berbeda Parameter
Bangi, Malaysia
Lampung, Indonesia
Pustaka Pembanding Kandungan minyak
48,37 47,70
47,25 Akintayo 2004
Densitas at 28C 0,88
0,92 0,92 Kumar and
Sharma 2008 Indeks refraksi
1,47 1,46
1,47 Salimon and Abdullah 2008
Viskositas cSt
27- 28C
48±1 53±1
49,93 Kumar and Sharma 2008
Kemampuan cairan apapun untuk dipompa dan mengalir dalam suatu  mesin ditentukan  oleh  viskositasnya.  Viskositas  minyak  jarak  pagar  dari  Lampung  53
cSt lebih tinggi dibandingkan dengan dari Bangi 48 cSt.  Densitas minyak jarak pagar  dari  Indonesia  0,92  juga  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  minyak  jarak
Malaysia  0,88.  Perbedaan  ini  diduga  disebabkan  oleh  tingginya  asam  lemak jenuh  pada  minyak  jarak  yang  berasal  dari  Lampung  disamping  komponen
pengotor lainnya. Menurut S I 04 182 2006 viskositas kinematik yang memenuhi syarat  untuk  dijadikan  biodiesel  adalah  2,3-6,0  cSt.  Knothe  et  al.  2005
mengatakan salah satu  metode yang efisien untuk mengurangi viskositas  minyak nabati sehingga ia cocok sebagai  biodiesel adalah    transesterifikasi.
3.3.2   Sifat Kimia
Sifat kimia dari minyak  jarak pagar yang diekstraksi dari biji yang berbeda yaitu  asal    Bangi  dan    Lampung  diberikan  pada  Tabel  31.    Bilangan  iod  adalah
ukuran  tingkat  ketidakjenuhan    dalam  lemak  dan  minyak.    Tingginya  nilai  iod
77 merupakan  indikasi    adanya  tingkat  ketidakjenuhan  yang  tinggi  dalam  minyak
Knothe  2003,  Salimon  and  Abdullah  2008.  Bilangan  iod  minyak  jarak  pagar Malaysia  103,06  lebih  besar  daripada  bilangan  iod  minyak  jarak  Indonesia
99,77.  Nilai  iod  yang  tinggi  dari    minyak  jarak  ini  disebabkan  oleh  adanya jumlah  asam  lemak  tak  jenuh  yang  tinggi  seperti  asam  oleat  dan  linoleat  Tabel
31.  Minyak  jarak  pagar  dari  Bangi  memiliki  kandungan  asam  lemak  tak  jenuh yang  tinggi  78,92  diikuti  oleh  Lampung  77,94.  Bilangan  iod  dari  kedua
jenis minyak jarak  dalam kisaran nilai kurang dari 120 seperti yang ditentukan dalam  EN14214 yang merupakan indikasi potensi minyak jarak untuk digunakan
sebagai  bahan baku biodiesel Mittelbach and  Remschmidt 2004.
Tabel 31   Sifat kimia minyak jarak pagar Malaysia dan Indonesia Parameter
Bangi, Malaysia
Lampung, Indonesia
Bilangan Iod 103,06
99,77 Asam Lemak Bebas
1,68 6,99
Bilangan Penyabunan 197,8
183,2 Bilangan tidak tersabunkan
1,99 2,10
Asam lemak tidak jenuh 78,92
77,94
Kandungan  ALB    memiliki  korelasi  dengan  keberadaan    asam  lemak  tak jenuh ganda Emil et al. 2010. Pada Tabel 32 dapat dilihat bahwa minyak jarak
pagar  dari  Lampung  memiliki  kandungan  tinggi  asam  lemak  tak  jenuh  ganda 33,1 diikuti oleh Bangi 31,84. Menurut Leung et al. 2010,  jumlah ALB
maksimum    yang  dapat  diterima  dalam  sistem  yang  menggunakan  katalis  basa adalah  dibawah    2,5  .
Minyak  dengan  kandungan  ALB  yang  rendah  dapat diproses  menjadi  biodiesel  secara  langsung  melalui  reaksi  transesterifikasi  satu
tahap  menggunakan katalis basa.  Sementara itu minyak dengan ALB yang tinggi perlu  perlakuan  pendahuluan  atau  reaksi  esterifikasi.    Hal  ini  dilakukan  untuk
menghindari terbentuknya sabun akibat reaksi antara ALB dengan alkali.  Sabun
78 akan  menurunkan  hasil  biodiesel,  menyulitkan  pemisahan  metil  ester  dengan
gliserol Gerpen et al. 2004. Bilangan  penyabunan  minyak  jarak  pagar  untuk  Bangi  dan  Lampung
adalah  197,8  dan  183,2    masing-masingnya.      Bilangan  penyabunan  yang  tinggi menunjukkan  bahwa,    minyak  jarak  pagar  memiliki  trigliserida  normal  dan
berguna dalam produksi cairan  sabun dan sampo Gunstone 2004.  Kandungan ALB minyak jarak yang berasal dari Lampung 6,99   yang tinggi lebih itnggi
daripada yang berasal dari Bangi 1,68.
3.3.3   Komposisi Asam Lemak
Tabel  32    menunjukkan  komposisi  asam  lemak  dari    minyak  jarak  pagar. Profil  asam  lemak  hasil  analisis  GC  dapat  dilihat  pada  gambar  Lampiran  12.
Asam lemak yang paling banyak adalah asam lemak tak jenuh mono asam oleat dan  asam  lemak  tak  jenuh  ganda  asam  linoleat.  Minyak  jarak  pagar  dari
Lampung  memiliki  persentase    asam  linoleat  33,1  lebih  tinggi  dibandingkan dengan  minyak  jarak    dari  Bangi  31,85.  Asam  oleat  ditemukan  lebih  tinggi
pada  kedua  minyak  biji  jarak  pagar  yang  diteliti  dibandingkan  dengan  minyak nabati lainnya seperti  minyak sawit 39,2, bunga matahari 21,1 dan minyak
kedelai    23,4  Edem  2002.  Minyak  nabati  yang  ideal  untuk  bahan  baku biodiesel  harus mempunyai jumlah asam lemak tak jenuh mono yang lebih besar
daripada asam lemak tak jenuh ganda. Jumlah asam lemak tak jenuh ganda tinggi cenderung  memperlihatkan    stabilitas  oksidasi  yang  buruk  dan  mungkin  tidak
dapat  digunakan  pada    suhu  rendah  karena  memiliki  titik  tuang  yang  tinggi Knothe 2002.  Secara umum,  minyak dari biji  jarak Bangi telah menunjukkan
jumlah tidak jenuh yang lebih tinggi  78,92 dibandingkan dengan jarak pagar dari  Lampung  77,94  dan  variasi  jumlah  asam  lemak  tak  jenuh  ganda
Lampung  lebih  besar  dan  mono  Bangi  lebih  tinggi.  Perbedaan  ini  diduga disebabkan  oleh  perbedaan  agroklimat  tempat  tumbuhnya  tanaman  jarak  pagar
Herrera et al.  2006.
79 Tabel 32   Komposisi asam lemak minyak jarak pagar
Komposisi Bangi,
Malaysia Lampung,
Indonesia 1-Asam palmitat C16:0
2-Asam palmitoleat C16:1 3-Asam stearat C18:0
4-Asam oleat C18:1 5-Asam linoleat C18:2
13,92 0,64
7,16 46,43
31,85 14,9
0,78 7,16
43,47 33,1
Asam lemak jenuh 21,08
22,06 Asam lemak tidak jenuh
78,92 77,94
3.3.4   Kandungan Gizi  dan Forbol Ester
Kandungan  gizi  yang  meliputi  protein,  lemak,  abu,  serat  kasar  dan karbohidrat  serta  kandungan  racun  forbol  ester  bungkil  jarak  pagar  dapat  dilihat
pada  Tabel  33.        Bungkil  jarak  hasil  ekstraksi  secara  mekanis  41,07  dan 41,67  memiliki  kandungan  protein  yang  relatif  sama  dibandingkan  dengan
kandungan  protein  bungkil  kedele  40-45  Widodo  2008.  Namun  demikian, kandungan  protein  bungkil  kedele  setelah  semua  lemaknya  dihilangkan  sebesar
62  Herrera  et  al.  2006  lebih  besar  daripada  kandungan  protein  bungkil  jarak hasil ekstraksi mekanis 41. Hal ini disebabkan karena masih banyaknya lemak
yang  tersisa  pada  bungkil  jarak  29,01  untuk  jarak  Bangi  dan  27,25  untuk jarak Lampung.  Willems et al. 2008 menyarankan untuk malakukan ekstraksi
minyak dengan metode GAME Gas Assisted Mechanical Extraction yang dapat menghasilkan  minyak  30  lebih  banyak  dibandingkan  dengan  metode  kempa
konvensional.  Pada  proses  GAME  ini,    CO
2
dilarutkan  pada  minyak  yang dikandung  biji  sebelum  dilakukan  pengepresan.    Menurut  Venter  et  al.    2006.
Banyaknya  CO
2
yang  larut  di  dalam  minyak  akan  membantu  menurunkan viskositas  dari  minyak.    Dengan  demikian  rendemen  minyak  akan  meningkat
ketika  dilakukan  pengepresan.    Metode  GAME  ini  juga  memberikan  keuntungan