Suspect. Prospect Disqualified Prospect First Time Customer Repeat Customer Client Advocate Partner

commit to user 15 Tahap pertumbuhan loyalitas konsumen. Konsumen akan merasa memperoleh keuntungan jika selalu berhubungan dengan perusahaan langganannya yang sudah dikenal dibandingkan dengan harapan terhadap perusahaan baru yang belum diketahui. Jika perusahaan secara konsisten memperhatikan kepentingan konsumen maka konsumen akan tetap berlangganan dengan perusahaan dan menjaga relationshipnya. Menurut Kotler 2005 yang dikutip oleh Buchari Alma dalam bukunya Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa 2000 ada sembilan tahap pertumbuhan atau pembentukan seseorang menjadi konsumen yang loyal, yaitu:

1. Suspect.

Adalah setiap orang yang mempunyai keinginan untuk membeli produk atau jasa yang kita hasilkan. Karena dipercaya mereka ada kemungkinan untuk membeli, tetapi belum dapat dikeahui secara pasti.

2. Prospect

Adalah seseorang telah memiliki kebutuhan akan produk atau jasa kita dan mempunyai kemampuan untuk membelinya. Walaupun seseorang yang prospect belum tentu membeli dari kita, tetapi telah ada yang merekomendasikan tentang kita.

3. Disqualified Prospect

Adalah prospect yang cukup kita pelajari dan mereka tidak membutuhkan atau tidak mempunyai kemampuan untuk membeli produk kita. commit to user 16

4. First Time Customer

Adalah mereka yang baru pertama kali membeli dari kita. Mereka ini termasuk konsumen kita tetapi masih menjadi konsumen pesaing.

5. Repeat Customer

Adalah mereka yang telah melakukan pembelian dua kali atau lebih. Mereka sudah bisa diklarifikasikan sebagai konsumen.

6. Client

Seorang client membeli dari kita semua produk yang kita tawarkan yang mungkin dapat dipergunakan atau sesuai dengan kebutuhan mereka. Mereka membeli secara reguler sehingga kita dituntut untuk terus berusaha menciptakan hubungan yang baik agar mereka merasa tidak tertarik dengan pesaing.

7. Advocate

Seseorang advocate membeli semua produk atau jasa dan membelinya secara reguler, seorang advocate akan melakukan pemasaran untuk kita dan membawa konsumen baru kepada kita.

8. Partner

Setiap tahapan terakhir dimana perusahaan bersama pelanggan secara aktif melakukan kerja sama yang saling menguntungkan. Membangun dan mempertahankan loyalitas konsumen sebagai bagian dari suatu program hubungan jangka panjang sebuah perusahaan terbukti dapat memberikan manfaat bagi para konsumen dan organisasi. commit to user 17 Bagi organisasi, terdapat empat manfaat utama yang berkaitan dengan loyalitas konsumen yaitu: 1. Loyalitas meningkatkan pembelian konsumen. Loyalitas memperlihatkan bahwa konsumen cenderung berbelanja setiap tahunnya dari satu provider yang memiliki hubungan khusus dengan para konsumen itu. Pada saat konsumen mempersepsikan tinggi nilai dari suatu produk dan jasa sebuah perusahaan, mereka cenderung membeli kembali dari penyedia jasa yang sama untuk mengantisipasi resiko yang mungkin jika mereka pindah ke pemasok atau penyedia jasa yang lain Reichheld dan Sasser, 1990; dalam Fandy Tjiptono, 2004. 2. Loyalitas konsumen menurunkan biaya yang ditanggung perusahaan untuk melayani konsumen. Sejumlah organisasi mengeluarkan sejumlah biaya awal dalam usahanya menarik konsumen baru antara lain biaya promosi, biaya pengoperasian dan biaya pemasangan suatu sistem baru. Dalam jangka pendek, biaya-biaya itu seringkali revenue yang diperoleh dari konsumen Zeithaml dan Bitner, 1996; dalam Fandy Tjiptono, 2004. Oleh karena itu, memperoleh loyalitas konsumen berarti membantu menurunkan biaya-biaya terkait penjualan pada perusahaan itu yang menghasilkan profit margin yang lebih tinggi. 3. Loyalitas konsumen meningkatkan komunikasi yang positif dari mulut ke mulut. commit to user 18 Para konsumen yang puas dan loyal terhadap suatu perusahaan kemungkinan besar memberikan rekomendasi sangat positif dari mulut ke mulut Zeithaml dan Bitner, 1996; Getty dan Thomson, 1994; dalam Fandy Tjiptono, 2004. Bentuk komunikasi ini dapat terbukti membantu bagi para konsumen baru yang berusaha untuk mengevaluasi derajat resiko yang dilibatkan dalam keputusan untuk membeli. Oleh karena itu, suatu rekomendasi berfungsi sebagai piranti pemasaran dan membantu menurunkan pengeluaran perusahaan untuk menarik konsumen baru. Loyalitas konsumen merupakan pembelian atau penggunaan atas jasa yang berkelanjutan dan rekomendasi yang diberikan kepada pihak lain yang didasari oleh kesukaan. Setidaknya ada dua dimensi utama loyalitas konsumen yaitu: 1. Perilaku behavior Perilaku adalah aspek dari perilaku konsumen seperti membeli ulang yang ditujukan pada suatu barang atau jasa dalam kurun waktu tertentu Bowen dan Shoemaker, 1998. Meskipun pembelian ulang atau penggunaan jasa yang berkelanjutan adalah suatu hal yang sangat penting bagi pemasar, penginterpretasian loyalitas tersebut tidak cukup karena konsumen yang menggunakan jasa berkelanjutan belum tentu mempunyai sikap positif terhadap jasa yang digunakan. Penggunaan berkelanjutan bukan karena merasa puas tetapi mungkin karena terpaksa atau faktor lainnya. Dengan kata lain tidak ada jaminan bahwa konsumen akan commit to user 19 menggunakan jasa yang bersangkutan jika ada pilihan lain yang lebih menarik baik dari segi harga maupun pelayanannya. 2. Sikap attitude Sikap merupakan niat dan prefensi konsumen untuk membeli suatu jasa atau produk tertentu. Niat untuk merekomendasikan dan prefensi pada suatu perusahaan merupakan faktor penting dalam menentukan bisnis di masa yang akan datang. Sehingga dimensi sikap ini merupakan indikasi yang baik untuk pengukuran loyalitas konsumen.

E. Komitmen Konsumen Commitment

Dokumen yang terkait

PENGARUH TRUST DAN PERCEIVED VALUE TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PERBANKAN SYARIAH DI KOTA BANDA ACEH : KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABLE MEDIASI

0 10 1

Analisis Pengaruh Experiential Marketing Dan Brand Trust Terhadap Kepuasan Konsumen Dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Merek (Studi Kasus Pada Mahasiswa Pengguna Laptop Merek Asus)

6 68 260

ANALISIS PENGARUH PERCEIVED SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALTY DENGAN CORPORATE IMAGE, TRUST, PERCEIVED SWITCHING COST SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA PELANGGAN SPEEDY

0 6 107

Pengaruh Brand Experience pada Brand Loyalty : Brand Satisfaction dan Brand Trust Sebagai Variabel Mediasi (Studi pada : Konsumen Cafe Branded).

5 40 33

Pengaruh Satisfaction pada Cutomer Advocacy: Trust, Commitment, Loyalty Sebagai Variabel Mediasi (Studi pada Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung).

1 2 36

Pengaruh Perceived Deception pada Consumer Loyalty Intentions: Consumer Satisfaction Sebagai Mediasi: Consumer's Attitude Toward Internet Sebagai Moderasi (Studi Kasus pada Konsumen Online Shop).

1 7 30

Pengaruh Perceived Value pada Brand Loyalty: Brand Trust dan Brand Affect Sebagai Variabel Mediasi.

4 6 30

Pengaruh Perceived Service Quality dan Perceived Value pada Trust: Satisfaction sebagai Variabel Mediasi.

0 0 20

Pengaruh Perceived Value Pada Customer Loyalty : Customer Satisfaction Sebagai Faktor Mediasi (Studi Kasus Motor Honda).

1 3 26

ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY DAN PRODUCT QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALTY DENGAN MEDIASI PERCEIVED VALUE DAN CUSTOMER SATISFACTION (Studi Kasus Pada Pelanggan Skincare ELLA di Surakarta).

0 0 14