Komitmen Konsumen Commitment TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 19 menggunakan jasa yang bersangkutan jika ada pilihan lain yang lebih menarik baik dari segi harga maupun pelayanannya. 2. Sikap attitude Sikap merupakan niat dan prefensi konsumen untuk membeli suatu jasa atau produk tertentu. Niat untuk merekomendasikan dan prefensi pada suatu perusahaan merupakan faktor penting dalam menentukan bisnis di masa yang akan datang. Sehingga dimensi sikap ini merupakan indikasi yang baik untuk pengukuran loyalitas konsumen.

E. Komitmen Konsumen Commitment

Dalam pemasaran jasa, komitmen dirumuskan sebagai suatu bentuk perjanjian yang tersurat maupun tersirat untuk melanjutkan hubungan antar dua pihak atau lebih. Komitmen dalam konsep long term relationship, memegang peranan penting karena hubungan jangka panjang paling banyak didasarkan pada komitmen kedua belah pihak Dwyer et al. 1997; dalam Jasfar 2002. Definisi ini lebih menekankan pengertian komitmen dari unsur perilaku sebagai upaya untuk mempertahankan dan menjaga hubungan jangka panjang antara kedua belah pihak agar hubungan ini lebih bernilai. Pengertian “Value relationship” dikaitkan dengan suatu keyakinan bahwa tidak akan terjadi suatu komitmen, apabila salah suatu pihak atau kedua-duanya merasa bahwa hubungan itu tidak saling menguntungkan. Dengan kata lain komitmen berarti terdapat suatu hubungan yang berharga yang perlu dipertahankan, dimana masing-masing pihak bersedia bekerja sama untuk mempertahankan hubungan ini. commit to user 20 Komitmen sebagai suatu konstruk yang multi komponen menurut Allen dan Meyer 1990 terdiri dari tiga unsur yaitu komitmen efeksi, komitmen berkelanjutan kontinum dan komitmen normative. Selama ini komitmen umumnya lebih banyak dilihat dari segi efeksi. Namun untuk penelitian relasional tidak cukup hanya dilihat dari segi afeksi semata, karena menurut Fullerton dan Taylor 2000 konsumen memiliki sejumlah perasaan atas hubungan mereka dengan penyedia jasa service provider yang merefleksikan komitmen afeksi, komitmen berkelanjutan dan komitmen normative. Menurut Mayer dan Alen 1990 dalam jasfar 2003 penggunaan komitmen afeksi dalam pemasaran relational relationship marketing mampu bertahan ketika mengidentifikasi seseorang dengan perasaan senang dan keikutsertaannya dalam suatu organisasi. Komitmen normatif dapat bertahan ketika pelanggan merasa sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan. Unsur-unsur komitmen normatif merupakan konstruk menyeluruh yang menjadi penyebab tumbuhnya berbagai tanggung jawab. Komitmen kontinum dalam pemasaran relational berasal dari biaya peralihan switching cost, pengorbanan sacrifice, dan ketergantungan dependence. Pendapat tersebut bersumber dari Bendapudi dan Berry 1997. Dengan kata lain, pelanggan dapat melakukan komitmen dengan perusahaan jika mereka merasa pada akhir hubungan tersebut memang diperlukan adanya pengorbanan ekonomi maupun sosial. commit to user 21 Menurut Fullerton dan Taylor 2000, dimensi penelitian tentang variable komitmen konsumen adalah : 1. Komitmen afeksi terdiri dari pembagian nilai share value, kepercayaan beliefes, kemurahan hati benevolence, dan hubungan baik relationalise. 2. Komitmen normatif terdiri dari konsep timbal balik recriprocity dan pembagian nilai shared value. 3. Komitmen kontinum terdiri dari biaya peralihan switching cost, pengorbanan sacrifice, dan ketergantungan dependence.

F. Penelitan Terdahulu

Dokumen yang terkait

PENGARUH TRUST DAN PERCEIVED VALUE TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PERBANKAN SYARIAH DI KOTA BANDA ACEH : KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABLE MEDIASI

0 10 1

Analisis Pengaruh Experiential Marketing Dan Brand Trust Terhadap Kepuasan Konsumen Dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Merek (Studi Kasus Pada Mahasiswa Pengguna Laptop Merek Asus)

6 68 260

ANALISIS PENGARUH PERCEIVED SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALTY DENGAN CORPORATE IMAGE, TRUST, PERCEIVED SWITCHING COST SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA PELANGGAN SPEEDY

0 6 107

Pengaruh Brand Experience pada Brand Loyalty : Brand Satisfaction dan Brand Trust Sebagai Variabel Mediasi (Studi pada : Konsumen Cafe Branded).

5 40 33

Pengaruh Satisfaction pada Cutomer Advocacy: Trust, Commitment, Loyalty Sebagai Variabel Mediasi (Studi pada Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung).

1 2 36

Pengaruh Perceived Deception pada Consumer Loyalty Intentions: Consumer Satisfaction Sebagai Mediasi: Consumer's Attitude Toward Internet Sebagai Moderasi (Studi Kasus pada Konsumen Online Shop).

1 7 30

Pengaruh Perceived Value pada Brand Loyalty: Brand Trust dan Brand Affect Sebagai Variabel Mediasi.

4 6 30

Pengaruh Perceived Service Quality dan Perceived Value pada Trust: Satisfaction sebagai Variabel Mediasi.

0 0 20

Pengaruh Perceived Value Pada Customer Loyalty : Customer Satisfaction Sebagai Faktor Mediasi (Studi Kasus Motor Honda).

1 3 26

ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY DAN PRODUCT QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALTY DENGAN MEDIASI PERCEIVED VALUE DAN CUSTOMER SATISFACTION (Studi Kasus Pada Pelanggan Skincare ELLA di Surakarta).

0 0 14