Nilai Yang Dirasakan Perceived Value Kepuasan Konsumen Consumer Satisfaction

commit to user 8 konsumen atas sifat khusus penjual jasa, termasuk kemampuan, integritas, dan kebaikan yang ditunjukkan penjual saat menangani transaksi konsumen McKnight et al. 2002; Kim Benbasat; 2003. Maksud mempercayai berarti orang yang percaya sangat mau untuk bergantung, atau bermaksud untuk bergantung pada yang dipercaya McKnight et al. 2002. Meskipun sebagian peneliti telah menganggap kepercayaan sebagai kesatuan konsep misalnya Rotter, 1971; dalam Luarn Lin; 2005, kebanyakan peneliti sekarang setuju bahwa kepercayaan merupakan konsep multi-dimensi Mayer et al. 1995; Rousseau et al. 1998; McKnight et al. 2002; dalam Luarn Lin; 2005 . Sesuai dengan definisi kepercayaan yang diadopsi Grefen et al. 2003, mendefinisikan kepercayaan sebagai seperangkat keyakinan khusus secara primer terkait dengan integritas kejujuran yang dipercaya dan janji yang dijaga, kebaikan kepedulian dan motivasi yang dipercaya untuk bertindak sesuai ketertarikan yang dipercaya, kompetensi kemampuan yang dipercaya untuk memenuhi kebutuhan yang percaya, dan kemampuan untuk diramal konsistensi perilaku yang dipercaya. Kami juga memasukkan dimensi kemampuan untuk diramal dalam perumusan kepercayaan kami, karena hal ini lebih relevan bagi model kepercayaan yang berlaku ketimbang model kepercayaan sebelumnya McKnight et al. 1998, 2002.

B. Nilai Yang Dirasakan Perceived Value

Sangatlah umum diketahui bahwa nilai yang dirasakan merupakan kunci penentu potensial kesetiaan, terdiri atas unsur yang diperoleh, yaitu keuntungan commit to user 9 pembeli yang didapatkan dari sebuah penawaran penjual dan unsur yang diberikan yaitu biaya pengorbanan uang atau non uang untuk memiliki yang ditawarkan Dodds et al. 1991; Zeithaml, 1988; dalam Luarn Lin; 2005. Penelitian secara mendasar terpusat pada kualitas produk dan jasa, sebagaimana uang yang diterima dan waktu yang dikeluarkan sebagai unsur yang diserahkan grenwal et al. 1998; Lichtenstein et al. 1990; Zeithaml, 1988; Parasuraman Grewal, 2000; dalam Luarn Lin; 2005. Nilai yang dirasakan merupakan kegunaan layanan yang diterima terkait dengan pengorbanan uang dan non uang, yang dibebankan pada pelanggan dan berdasar pertimbangan stimultan atas apa yang diterima dan apa yang diberikan untuk mendapatkannya. Dalam suatu hal yang pokok mengenai apa yang ditawarkan penjual pada pelanggannya merupakan sebuah produklayanan, tidak ada produk nyata dan yang sejenis, sehingga sangatlah sulit bagi konsumen untuk membedakan kualitas produk dan kualitas jasa. Pengetahuan yang terkumpul dari penelitian sebelumnya mendukung pernyataan umum bahwa nilai yang dirasakan mendukung kesetiaan konsumen Parasuraman Grewal, 2000; Dodds et al. 1991; Grewal et al. 1998; Voss et al. 1998, dalam Luarn Lin; 2005

C. Kepuasan Konsumen Consumer Satisfaction

Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan kesannya terhadap kinerja hasil suatu produk dan harapan- harapannya Kotler; 1997. Kepuasan merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen di mana konsumen bertindak dengan membandingkan antara commit to user 10 performance aktual dengan performance harapan. Berdasarkan perbandingan tersebut konsumen akan mengalami emosi positif maupun negatif ataupun netral yang tergantung dengan apakah harapan mereka terpenuhi Mowen, 1995 dalam Marlien dan Prihandayani Suprapto, 2005. Kepuasan konsumen adalah persepsi atas tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan antara kinerja dengan harapan. Jika kinerja berada di bawah harapan maka konsumen tidak puas. Jika kinerja melebihi harapan maka konsumen akan amat puas atau amat senang. Apabila konsumen merasa puas terhadap suatu produk biasanya mereka akan melakukan pembelian ulang. Hal inilah yang tentunya diharapkan perusahaan. Menurut Oliver 1993 dalam Marlien dan Prihandayani Suprapto 2005 kepuasan konsumen adalah pengalaman sejati atau keseluruhan kesan konsumen atas pengalamannya mengkonsumsi jasa tersebut. Sedangkan Ruth N. Bolton dan James H. Drew 1991 dalam Marlien dan Prihandayani Suprapto 2005, menyatakan kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap jasa yang ditawarkan pada saat itu tergantung pada persepsi kinerja yang ada dan persepsi dari kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para konsumen yang merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan manfaat yakni hubungan baik antara perusahaan dengan konsumen, sehingga memberikan dasar yang baik bagi adanya pembelian ulang dan loyalitas. Banyak perusahaan berfokus pada kepuasan tinggi karena para konsumen yang hanya commit to user 11 merasa puas akan mudah untuk berubah pikiran bila mendapat tawaran yang lebih baik. Namun, untuk mereka yang amat puas, akan lebih sukar untuk mengubah pilihannya. Kepuasan yang tinggi atau kesenangan yang tinggi akan menciptakan kelekatan emosional terhadap merek, bukan hanya sekedar prefensi rasional. Hasil akhirnya adalah terwujudnya kesetiaan konsumen yang tinggi. Menurut Day dalam Fandi Tjipto 1997, kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian disconfirmation yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Menurut Marlien dan Prihandayani Suprapto 2005, dimensi-dimensi yang membentuk kepuasan konsumen adalah kepuasan layanan secara keseluruhan, kepuasan dikaitkan dengan bisnis asuransi secara umum, dan perbandingan antara harapan dan kenyataan.

D. Loyalitas Konsumen Loyalty

Dokumen yang terkait

PENGARUH TRUST DAN PERCEIVED VALUE TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PERBANKAN SYARIAH DI KOTA BANDA ACEH : KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABLE MEDIASI

0 10 1

Analisis Pengaruh Experiential Marketing Dan Brand Trust Terhadap Kepuasan Konsumen Dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Merek (Studi Kasus Pada Mahasiswa Pengguna Laptop Merek Asus)

6 68 260

ANALISIS PENGARUH PERCEIVED SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALTY DENGAN CORPORATE IMAGE, TRUST, PERCEIVED SWITCHING COST SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA PELANGGAN SPEEDY

0 6 107

Pengaruh Brand Experience pada Brand Loyalty : Brand Satisfaction dan Brand Trust Sebagai Variabel Mediasi (Studi pada : Konsumen Cafe Branded).

5 40 33

Pengaruh Satisfaction pada Cutomer Advocacy: Trust, Commitment, Loyalty Sebagai Variabel Mediasi (Studi pada Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung).

1 2 36

Pengaruh Perceived Deception pada Consumer Loyalty Intentions: Consumer Satisfaction Sebagai Mediasi: Consumer's Attitude Toward Internet Sebagai Moderasi (Studi Kasus pada Konsumen Online Shop).

1 7 30

Pengaruh Perceived Value pada Brand Loyalty: Brand Trust dan Brand Affect Sebagai Variabel Mediasi.

4 6 30

Pengaruh Perceived Service Quality dan Perceived Value pada Trust: Satisfaction sebagai Variabel Mediasi.

0 0 20

Pengaruh Perceived Value Pada Customer Loyalty : Customer Satisfaction Sebagai Faktor Mediasi (Studi Kasus Motor Honda).

1 3 26

ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY DAN PRODUCT QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALTY DENGAN MEDIASI PERCEIVED VALUE DAN CUSTOMER SATISFACTION (Studi Kasus Pada Pelanggan Skincare ELLA di Surakarta).

0 0 14