Sistem MN Golongan Darah

Reproduksi Sel dan Pew arisan Sifat 113 Keterangan + terjadi penggumpalan eritrosit – tidak terjadi penggumpalan eritrosit Pembentukan antigen M dan N ditentukan oleh alel I M dan I N . A lel ini bersifat kodominan sehingga alel I M tidak dominan terhadap I N dan sebaliknya. Bagaimana cara golongan darah M N diturunkan? Perhatikan contoh berikut. Golongan Darah Eritrosit M N MN Reaksi dengan A ntiserum Tabel. 4.6 Reaksi Penggumpalan Eritrosit oleh A ntiserum Kelinci Genotipe A nti M A nti + – + – + + I M I M I N I N I M I N P genotipe : I N I N I M I N fenotipe : golongan M N golongan N gamet : I N I M , I N F 1 I M I N 1 golongan M N 50 I N I N 1 golongan N 50 Diagram perkawinan antara golongan darah dan M I I M I M I N I I N I N

c. Sistem Rhesus

Penggol ongan darah berdasarkan si st em Rh di t emukan ol eh K . L andst ei ner dan A . S. ei ner pada 1940. Rh mer upakan singkat an dari rhesus, diambil dari nama kera acaca r hesus . Pada kera ini didapat i ant igen yang memicu penggumpal an darah kera oleh ant ibodi darah kelinci dan marmot yang disunt ikkan. Kelinci dan mar mot memben t uk an t i ser um yan g k emudi an di gun ak an unt uk menguji darah manusi a. Berdasarkan pengujian, darah manusia dibedakan atas Rh + dan Rh. I ndividu Rh + memiliki ant igen rhesus. A dapun individu Rh – t idak memiliki antigen rhesus. Pembentukan antigen Rh ini dikendalikan oleh gen I Rh yang dominan terhadap I rh . Perhatikan tabel berikut. Tabel 4.7 Fenotipe, Genotipe, dan Gamet pada Sistem Rhesus o. Fenotipe Genotipe Macam Gamet 1. Rhesus positif I RH I RH ; I RH I rh I RH dan I rh 2. Rhesus negatif I rh I rh I rh Perkawinan antara pria dengan Rh + dan wanita dengan Rh – dapat menyebabkan keturunannya menderita penyakit eritroblastosis fetalis . Jika bayi yang dilahirkan memiliki Rh – , kemungkinan bayi tersebut terlahir normal. Kelainan terjadi jika janin yang dikandung Rh + yang diwariskan dari orangtua laki-laki. Mudah dan Akt if Belajar Biologi unt uk Kelas XII 114 Tugas Anda 4.2 Setelah mempelajari bab ini, A nda telah mengetahui beberapa kelainan dan penyakit yang dapat diwariskan kepada keturunannya. Dengan mengetahui pola pewarisan sifat, beberapa kelainan atau penyakit dapat diketahui sebelumnya. Bahkan, beberapa dapat dicegah untuk tidak diwariskan kepada keturunannya. Sekarang, tugas A nda, buatlah sebuah karya tulis bertemakan cara mencegah atau menghindari penyakit yang diwariskan. Carilah sumber karya tulis dari buku, koran, majalah, atau internet. 1. Jelaskan kendala dalam pengamatan pewarisan sifat pada manusia. Bagaimanakah ilmuwan mengatasi kendala tersebut? 2. Jika seorang pria albino menikahi wanita normal bagaimanakah keturunannya? 3. Bagiamana kemungkinan keturunan pasangan pria normal dan wanita carrier buta warna? 4. Jika seorang pria bergolongan darah A menikah dengan wanita bergolongan darah O, bagaimanakah golongan darah keturunannya? Kerjakanlah di dalam buku latihan. Latihan Pemahaman Subbab E Jika janin yang dikandung Rh + , sedangkan ibu Rh – , pada kehamilan pertama bayi tersebut terlahir selamat. H al ini disebabkan antibodi ibu t erhadap ant igen Rh – belum banyak diproduksi. A kan t et api, pada kehamilan kedua, jika janin Rh + , janin t ersebut akan diserang oleh ant ibodi ibu ant i–Rh + . A kibat nya, jika janin Rh + , akan menderit a eritroblastosis fetalis . Keadaan ini tidak terjadi jika pria Rh – dan wanita Rh + atau keduanya memiliki golongan Rh yang sama. Rangkuman 1. Sel menghasilkan sel baru melalui proses siklus sel. Pada siklus sel terjadi tahap interfase dan tahap pembelahan sel yang terjadi secara mitosis. Pembelahan mitosis dapat dibedakan atas tahap profase, metafase, anafase, dan telofase. Siklus sel dengan pembelahan mitosis ini terjadi pada sel tubuh autosom dan makhluk hidup uniseluler. 2. Pembelahan meiosis merupakan pembelahan reduksi kromosom. Pembelahan ini terjadi melalui dua siklus sel yang disebut meiosis I dan meiosis II, Tahap meiosis I terjadi reduksi jumlah kromosom. A dapun meiosis II terjadi pembelahan seperti layaknya mitosis, namun dengan jumlah kromosom haploid. Pembelahan meiosis I dan meiosis II terjadi melalui tahap-tahap seperti mitosis. Pembelahan meiosis terjadi pada pembentukan gamet jantan dan betina pada makhluk hidup multiselular. 3. Gametogenesis adalah pembentukan gamet jantan dan betina. Pada hewan, pembentukan gamet jantan atau sper ma di sebut sper mat ogenesi s. A dapun pembentukan gamet betina atau ovum disebut juga oogenesis. Pada tumbuhan, pembentukan gamet jantan atau serbuk sari disebut mikrogametogenesis. A dapun pembentukan gamet betina atau sel telur disebut megagametogenesis. 4. Pola pewarisan sifat pertama kali diteliti secara ilmiah oleh Gregor Johann M endel pada tanaman ercis. Penelitian tersebut menghasilkan H ukum I M endel dan H ukum II M endel . H ukum I M endel mengenai persilangan monohibrid, adanya gen dominan dan resesif, serta setiap pasangan gen terpisah selama meiosis. H ukum II M endel mengenai persilangan dihibrid dengan ciri beda. Kedua gen untuk setiap ciri akan mengelompok secara bebas. 5. Selain pola yang t elah dijelaskan M endel, para ilmuwan juga menemukan bahwa terdapat pola lain yang tidak sesuai hukum M endel. Namun, setelah di t el i t i l ebi h l anj ut t er nyat a hanya ber upa penyimpangan semu saja. Cont ohnya, epist asis- hipot asis, kript omeri, polimeri, dan adanya gen komplementer.