Spermatogenesis Gametogenesis pada Hewan

Mudah dan Akt if Belajar Biologi unt uk Kelas XII 82 Corpus lut eum d egenerasi Corpus lut eum Ovarium Folikel p rim er Perkem b angan folikel Oosit Folikel Folikel m atang Ovulasi Pada manusia, proses spermatogenesis dari spermatogonium hingga menjadi sperma matang memerlukan waktu sekitar 72 hari. Sperma yang t elah mat ang dilepaskan menuju epididimis. Produksi sperma pada manusia terjadi secara terus-menerus.

b. Oogenesis

Organ reproduksi hewan betina yang utama adalah ovarium. Pada organ ini terjadi pembentukan sel telur atau oogenesis Gambar 4.17. Sel telur atau ovum berkembang dari sel induk telur atau oogonium yang diploid, mirip spermat ogonium pada spermat ogenesis. N amun, pada oogonium, proses mitosisnya telah terjadi sebelum individu dilahirkan. Setelah lahir, pada ovarium terdapat sekitar 400.000 oosit primer yang siap memasuki tahap meiosis. Oosit primer 2n akan mengalami meiosis I menghasilkan oosit sekunder yang haploid n dan sel yang lebih kecil yang disebut badan polar I. Saat oosit sekunder memasuki profase II pada meiosis II, oosit tersebut dilepaskan dari ovarium. Peristiwa pelepasan ini disebut ovulasi. Oosit sekunder yang dilepaskan bergerak secara pasif dengan bantuan pergerakan cairan dan silia tuba Fallopii menuju uterus. M eiosis II yang menghasilkan satu ovum matang dan badan polar II tidak akan terjadi sebelum oosit sekunder dibuahi oleh sel sperma Levine Miller, 1991: 730. Pada saat sel sperma melakukan penetrasi menembus permukaan sel telur, meiosis II berlangsung menghasilkan sel ovum matang dan badan polar II. Pada individu bet ina, oogenesis hanya menghasilkan sat u ovum fungsional. Selain itu, pengeluaran sel ovum tidak terjadi secara serentak dan banyak seperti halnya sel sperma. Gambar 4.17 Proses oogenesis di ovarium Sumber:Biology: Discovering Life, 1991 Kata Kunci • Badan polar • Oogonium • Oosit Oosit p rim er Oosit sekunder Ovum Badan polar II Meiosis I Badan polar I Meiosis II 4 6 2 3 2 3 23 23 23 23 4 6 Mit osis Oogonium Reproduksi Sel dan Pew arisan Sifat 83 Benang sari Sel induk m ikrospora Tap et um Mikrosporogenesis Sel induk m ikrospora Meiosis II Pembentukan serbuk sari Meiosis II Mikrospora Mikrogametogenesis Mit osis Sel generat if Sel tabung sel veget at if Serbuk sari Serbuk sari Kep ala sari Tungkai sari

2. Gametogenesis pada Tumbuhan

Pada tumbuhan, gametogenesis terjadi pada organ reproduksinya, yakni bunga. Pembentukan gamet jantan terjadi pada alat reproduksi j ant an kot ak spora dan di sebut mi k r ogamet ogenesi s. A dapun pembentukan gamet betina terjadi pada alat reproduksi betina ovarium dan disebut megagametogenesis.

a. M ikrogametogenesis

A lat kelamin tumbuhan angiospermae jantan adalah stamen atau benang sari. Pada organ ini, khususnya pada kepala sari, t erbent uk mikrospora yang berkembang menjadi serbuk sari atau polen. Benang sari t erdi ri at as kepal a sari ant era dan t angkai sari filamen. Setiap kepala sari umumnya memiliki empat kantung serbuk sari sporangium. D i dalam sporangium, t erdapat banyak sel induk mikrospora. Sel induk tersebut akan berkembang menjadi serbuk sari. Langkah pert ama dalam pembent ukan serbuk sari adalah mikrosporogenesis Hopson dan essels, 1990: 468. Proses ini dimulai dengan pembelahan meiosis sel induk mikrospora. Sel diploid tersebut melalui pembelahan meiosis akan menghasilkan empat sel mikrospora haploid yang masih berlekatan satu sama lain. Empat sel mikrospora hasil meiosis akhirnya saling memisah. Langkah kedua adalah mikrogametogenesis, proses pematangan mikrospora menjadi serbuk sari fungsional. Proses pematangan melibatkan pembelahan mitosis sel mikrospora dan terjadi dalam dua tahap. Tahap pertama, terjadi pembelahan inti dan sitoplasma sel mikrospora membentuk sel tabung sel vegetatif dan sel generatif. Sel generatif berada di dalam sel tabung. Dua sel yang berada dalam satu dinding sel ini merupakan bentuk serbuk sari matang. Tahap ke dua, jika serbuk sari menempel pada putik saat polinasi, sel tabung akan membentuk jalan tabung bagi sel generatif. Saat jalan tabung terus memanjang ke bawah, sel generatif membelah secara mitosis menjadi dua sel generatif haploid. Kedua sel ini nantinya berperan dalam pembuahan ganda. Gambar 4.18 Proses pem bent ukan serbuk sari Sumber: Essentials of Biology, 1990 Kata Kunci • Mikrogam et ogenesis • Mikrosp orogenesis • Sel generat if • Sel Induk mikrospora • Sel veget at if Sekilas Biologi Hewan umumnya dapat bergerak sehingga hewan jantan dan betina dapat bertemu untuk melakukan reproduksi. Pada tumbuhan berbunga, hal ini tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, tumbuhan bergantung pada hewan atau angin untuk membawa gamet jantan atau polen ke bunga lain. Berbeda dengan hew an umumnya, banyak tumbuhan berbunga adalah hermafrodit. Art inya t um buhan m em iliki organ jantan dan organ betina, biasanya terdapat pada bunga yang sama. Sumber: Jendela IPTEK: Kehidupan, 1997