Mudah dan Akt if Belajar Biologi unt uk Kelas XII
96
c. Kriptomeri
K ri pt omeri kal i pert ama di ungkapkan ol eh Cor ens pada saat
menyilangkan bunga
inaria marrocana
galur murni warna merah dan putih. Generasi F
1
hasil persilangan didapatkan semua bunga berwarna ungu. Kemudi an bunga t ersebut di si l angkan dengan sesamanya
menghasilkan generasi F
2
. H asilnya, didapatkan fenotipe bunga ungu, merah, dan putih dengan perbandingan 9:3:4. Dari hasil tersebut diduga
kuat bahwa persilangan tersebut merupakan persilangan dihibrida. Berdasarkan penelitian Correns, gen pembentuk antosianin dominan
terhadap gen tanpa antosianin. Pigmen antosianin berwarna merah jika berada dalam sitoplasma sel yang bersifat asam. Jika sitoplasma bersifat
basa, pigmen berwarna ungu. Sifat asam basa sitoplasma ini dipengaruhi oleh gen lain. Gen penyebab sitoplasma basa ini bersifat dominan.
Berdasarkan dua ciri, pembentukan antosianin dan derajat keasaman sitoplasma menyebabkan fenotipe bunga warna ungu tersembunyi. arna
ungu akan t ampak jika kedua gen dominan muncul. Karena it ulah perist iwa ini disebut kript omeri
kriptos
t ersembunyi. Perhat ikan persilangan berikut.
P genotipe :
merah putih
fenotipe : AA bb
aaBB gamet
: Ab
aB F
1
genotipe : ungu
ungu fenotipe :
A aBb A aBb
gamet :
A B, A b aB, bb
F
2
Diagram Persilangan Bunga Linaria a occana
A B A b
aB ab
A B A b
aB ab
AA BB ungu
AA Bb ungu
A aBB ungu
A aBb ungu
A aBB ungu
A aBb ungu
aaBB putih
aaBb putih
AA Bb ungu
AA bb merah
A aBb ungu
A abb merah
A aBb ungu
A abb merah
aaBb putih
aabb putih
F
2
A -B- 9 ungu antosianin, basa
A-bb 3 merah antosianin, asam
aa- - 4 putih tanpa antosianin, basa asam
Perbandingan fenotipe F
2
9:3:4 terlihat tidak sesuai dengan perbandingan fenotipe dihibrid menurut M endel. Sebenarnya perbandingan tersebut hanyalah modifikasi
dari hukum M endel, yaitu 9:3 : 3+ 1.
d. Komplementer
Fenomena gen komplementer kali pertama diamati oleh . Bateson
dan R.C. Punnet saat mengamati persilangan bunga
athyrus odoratus
. Komplementer merupakan interaksi gen yang saling melengkapi. Jika salah
satu gen tidak muncul, sifat yang dimaksud juga tidak muncul atau tidak sempurna.
Reproduksi Sel dan Pew arisan Sifat
97
Pada bunga
at hyr us odor at us
, t erdapat dua gen yang sal i ng berinteraksi dalam memunculkan pigmen pada bunga.
Gen C : membentuk pigmen warna Gen c : tidak membentuk pigmen warna
Gen P : membentuk enzim pengaktif pigmen Gen p : tidak membentuk enzim pengaktif pigmen
Berdasarkan gen-gen tersebut, warna pada bunga hanya akan timbul
jika kedua gen, penghasil pigmen C dan penghasil enzim pengaktif pigmen P, muncul. Jika salah satu atau kedua gen tidak muncul, bunga
tidak berwarna putih. Perhatikan persilangan berikut.
P genotipe :
CCpp ccPP
fenotipe : putih
putih gamet
: Cp
cP F
1
genotipe : ccPp
fenotipe : ungu
ungu P2
genotipe : CcPp
CcPp gamet
: CP, Cp, cP, cp
CP, Cp, cP, cp Diagram persilangan Lat y u odo atu
CP Cp
cP cp
CP Cp
cP cp
CCPP ungu
CCPp ungu
CcPP ungu
CcPp ungu
CCPp ungu
CCpp putih
CcPp ungu
Ccpp putih
CcPp ungu
Ccpp putih
ccPp putih
ccpp putih
CcPP ungu
CcPp ungu
ccPP putih
ccPp putih
F
2
C-P - 9 ungu pigmen warna, enzim pengaktif
C-pp 3 putih pigmen warna, tanpa enzim pengaktif
ccP- 3 putih tanpa pigmen warna, enzim pengaktif
ccpp 1 putih tanpa pigmen dan enzim
Berdasarkan hasil persilangan, generasi F
2
menghasilkan perbandingan fenotipe ungu dan putih sebesar 9:7. Sepintas, tampak hal tersebut tidak sesuai hukum Mendel.
A kan tetapi, sebenarnya perbandingan 9:7 tersebut hanya modifikasi dari perbandingan 9 : 3+ 3+ 1.
4. Pautan dan Pindah Silang
M eskipun prinsip dasar H ukum II M endel adalah adanya penge- lompokan secara bebas
independent assortment
, para ahli genet ika akhirnya mengetahui bahwa tidak semua gen mengelompok secara bebas.
Beberapa diturunkan bersama-sama atau saling terkait. Fenomena ini menyebabkan perbedaan hasil persilangan yang t idak sesuai hukum
M endel yang disebut pautan. Selain paut an, perbedaan hasil juga
diperoleh jika terjadi pindah silang
crossing over
antarkromosom.
a. Paut an
Terjadinya pautan
gen linkage
antargen ini ternyata disebabkan oleh letak gen-gen tersebut masih berada dalam kromosom yang sama. Oleh
sebab itu, ketika kromosom memisah sewaktu meiosis dan membentuk gamet, kedua gen tetap bersama.