Teori Asal-Usul Kehidupan dan Evolusi
155
Zaman Saat ini
Pleistosin
Kin i 5.000 t ahun
P li
o si
n
M io
si n
O li
g o
si n
E o
si n
Te n
g a
h
A w
a l
A k
h ir
Te n
g a
h
A w
a l
A k
h ir
Te n
g a
h
A w
a l
A k
h ir
Te n
g a
h A
w a
l A
k h
ir
Equus Calip p u s
Nan n ippus Hip p arion
Neoh ipparion M eg ah ip p u s
Hi p p i d i o n
Pilo h ip p u s
M erych ippus Parah ippus
M io h ip p u s M esoh ip p us
Ep ih ip p u s
Hyracotherium Anchit herium
Archaeo h ip p u s
Hyp oh ip p u s
2
7
2 6
3 8
5 4
Orohippus
H asil penelitian menunjukkan bahwa banyak fosil yang berasal dari makhluk hidup yang telah punah. Namun, terdapat juga beberapa fosil
dari makhluk hidup yang ternyata masih ada atau mirip dengan yang masih ada sekarang.
Fosi l bi asanya di t emukan secara kebet ul an dan j arang sekal i dit emukan fosil dalam keadaan ut uh. Terdapat beberapa fakt or yang
menyebabkan jarang ditemukannya fosil dalam keadaan utuh, yaitu: 1.
pengaruh angin, aliran air, dan bakteri pembusuk; 2.
t erdapat beberapa organisme at au bagiannya yang t idak dapat membatu;
3. terjadi lipatan batuan bumi akibat gempa bumi, tanah longsor, dan
letusan gunung berapi; 4.
hewan-hewan pemakan bangkai yang sering membawa bagian tubuh bangkai ke tempat lain.
Salah satu fosil yang ditemukan dalam keadaan lengkap adalah fosil kuda. Fosil kuda ini dit emukan pada hampir semua periode geologi.
Perhatikan Gambar 6.18 berikut.
Gambar 6.18
Evolusi kuda berdasarkan penem uan fosil
Sumber: Essentials of Biology, 1990
Sekilas Biologi
Ketika banyak tengkorak seperti di atas ditemukan di Mediterania,
orang Yunani purba membayangkan manusia raksasa bermata satu. Hal ini
m enim bulkan legenda siklop bermata satu. Padahal, ini adalah
tengkorak gajah.
Sumber: Ilmu IPTEK: Evolusi, 1996
Mudah dan Akt if Belajar Biologi unt uk Kelas XII
156
Dalam Gambar 6.18, terlihat pohon filogenetik dan penampakan
kuda berdasarkan gambaran pelukis terhadap fosil yang ditemukan. Pohon
filogenetik adalah pohon yang memperlihatkan kekerabatan filogeni makhluk hidup. D ari gambar t ersebut t erlihat bahwa ukuran kuda
cenderung membesar dari waktu ke waku. Berdasarkan pohon filogenetik t ersebut juga, banyak cabang dari pohon kekerabat an kuda ini yang
akhirnya punah.
2. Homologi
St rukt ur fisik makhluk hidup memberikan pet unjuk akan nenek moyangnya. Teori evolusi Darwin menyatakan bahwa satu spesies dapat
membentuk spesies yang lain. Gambar 6.1 memperlihatkan struktur tungkai depan beberapa
hewan. Tungkai depan burung memiliki fungsi yang berbeda dibandingkan kuda atau anjing, namun mereka semua memiliki struktur tulang yang
mirip. Persamaan struktur ini merupakan petunjuk bahwa hewan-hewan ini memiliki nenek moyang yang sama. Ket ika spesies yang berbeda
berevolusi, seleksi alam menghasilkan modifikasi yang teradaptasi pada lingkungan yang berbeda. Struktur tubuh dengan fungsi berbeda, tetapi
mempunyai bentuk asal yang sama disebut
struktur homolog. Salah satu petunjuk evolusi adalah adanya organ
vestigial. Organ vestigial adalah organ kecil atau organ yang tidak lengkap dan tidak
memiliki fungsi tertentu. Berdasarkan teori evolusi, organ vestigial adalah organ yang dulunya mempunyai fungsi tertentu. Beberapa contoh organ-
organ vestigial, yakni tulang yang diduga bekas kaki pada ikan paus; usus buntu dan tulang ekor pada manusia.
Gambar 6.19
St rukt ur hom olog t ungkai depan beberapa hew an.
An j in g Kuda
Bu ru n g
Sumber: Heath Biology, 1985
Gambar 6.20
Tulang vest igial pada t ulang rangka ikan paus.
Sumber: Heath Biology, 1985
3. Embriologi Perbandingan
Pet unj uk evol usi dapat j uga di t emukan pada perkembangan beberapa organisme. Perkembangan sel telur yang sudah dibuahi hingga
dilahirkan disebut embrio. A dapun ilmu tentang perkembangan organisme ini disebut Embriologi.
Ket i ka membandi ngkan perkembangan organi sme yang dekat kekerabatannya, terkadang sulit untuk membedakan tahap awal satu
spesies dengan spesies lainnya. Perhatikan gambar Gambar 6.21.
Kata Kunci
• Em b riologi
• Filog en et ik
• Filog eni
• Fosil
• Organ vest igial
• St rukt ur hom olog
Teori Asal-Usul Kehidupan dan Evolusi
157
Ikan Salamander Kura Kura
Burung Kelinci
Manusia
Gambar 6.21
Perbandingan em brio pada b eb erap a vert eb rat a
Sumber: Biology: Discovering Life, 1991
Awal perkembangan ikan mirip dengan perkembangan embrio hewan lain dan manusia. M eskipun bentuk dewasa setiap organisme tersebut
jauh berbeda, kesamaan mereka saat awal perkembangannya merupakan hal yang menguatkan adanya kesamaan nenek moyang hewan-hewan
tersebut.
Kesamaan embrio ini sering digunakan sebagai pet unjuk adanya evolusi. Jika dua spesies berasal dari nenek moyang yang sama, keduanya
mungkin masih memiliki kesamaan dalam perkembangannya.
4. Bukti dari Biokimia dan Genetika
Genetika modern juga memberikan bukti kuat adanya evolusi. Semua makhluk hidup menggunakan kode genetika yang sama dalam menyintesis
protein. Kode genetik yang sama menunjukkan bahwa semua makhluk hidup berevolusi dari satu organisme yang menggunakan kode genetika
yang sama.
A hli biokimia, juga telah membandingkan urutan asam amino dari protein yang ditemukan pada organisme yang berbeda. Organisme yang
memiliki hubungan kekerabatan yang dekat biasanya memiliki protein dengan urut an asam amino yang sama. Pada organisme yang jauh
kekerabatannya, urutan asama amino dari proteinnya memperlihatkan banyak perbedaan.
5. Seleksi Alam yang Teramati
Evolusi terjadi dalam ribuan hingga jutaan tahun. Oleh karena itu, sangatlah sulit untuk mengamati seleksi di alam liar. A kan tetapi, terdapat
satu contoh seleksi alam di alam liar yang tercatat sangat baik. Pada kasus ini, melibatkan evolusi warna sayap pada spesies ngengat
iston betularia
Gambar 6.22. Ngengat ini umumnya terdapat di desa-desa Inggris.
Pada awal tahun 1850 sebelum terjadi revolusi industri, populasi ngengat sayap putih lebih banyak ditemukan. Jarang sekali ditemukan
ngengat warna hitam. Saat itu, jika ngengat putih hinggap pada batang pohon, burung dan predator lain sulit menemukan ngengat tersebut.
Gambar 6.22
Sayap
Bist on bet ularia
yang berw arna put ih dan hit am
Sumber: Heath Biology, 1985