Determinasi Seks Determinasi dan Pautan Seks

Reproduksi Sel dan Pew arisan Sifat 101 M elalui fert ilisasi, gamet jant an melebur dengan gamet bet ina menghasilkan individu XX betina dan XY jantan dengan perbandingan fenot ipe 1:1. Oleh karena it u, kemungkinan didapat individu jant an adalah 50 dan betina 50. Jant an XY Bet ina XX M eio sis M eio sis sperm a X sperm a Y Sem ua t elur X 1 : 1 Jant an : Bet ina X Y XX X X XX XY XY Sumber: Biology: Discovering Life, 1991 Gambar 4.28 Diagram Punnet yang m em p erlihat kan p enent uan jenis kelam in berdasarkan krom osom X dan Y M ekanisme kromosom X dan Y juga t erjadi pada manusia dan menghasilkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan kemungkinan yang sama. A pa yang terjadi pada gen-gen yang terdapat di kromosom X atau Y? Jawaban ini kali pertama ditemukan oleh Thomas Hunt Morgan, bahwa pewarisan sifat dapat berpautan dengan jenis kelamin. Penjelasan lebih lanjut dapat A nda temukan pada bahasan pautan seks. 2 Tipe Z Penentuan jenis kelamin berdasarkan tipe ini berlaku pada beberapa unggas, kupu-kupu, reptil, dan beberapa jenis ikan. Penentuan jenis kelamin tipe ini kebalikan dengan tipe XY. Jika manusia laki-laki XY dan perempuan XX, pada tipe ini terjadi kebalikannya. Untuk menghindari kekeliruan, maka dipakai lambang ZZ untuk jantan dan Z untuk betina. 3 Tipe Pada tipe ini, kromosom seks atau gonosom yang dimiliki jantan hanya X saja XO, sedangkan betina XX. Penentuan jenis kelamin tipe ini berlaku pada beberapa jenis serangga, sepert i kut u, belalang, sert a anggot a Orthoptera dan Heteroptera lain. Mudah dan Akt if Belajar Biologi unt uk Kelas XII 102 44A+ XX 44A+ XY 22A+ X 22A+Y 22A+ X 44A+ XX 44A+ XO 76A+ZZ 76A+ZW 38A+Z 38A+Z 38A+W 76A+ZW 76A+ZZ 22A+ XO 22A+ XX 11A+ X 11A+ O 11A+ X 22A+ XO 22A+ XX Gambar 4.29 Beberapa t ipe penent uan jenis kelam in pada a m anusia, b ayam , dan c belalang a b c 4 Tipe Ploidi Penentuan jenis kelamin tipe ini tidak ditentukan oleh kromosom kelamin, tetapi ditentukan oleh jumlah set kromosom yang dimiliki. Pada lebah, betina memiliki jumlah kromosom diploid 2n hasil fertilisasi. A dapun lebah jantan merupakan individu haploid n yang dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu utuh meskipun tidak dibuahi. Proses ini disebut juga partenogenesis.

b. Pautan Seks

Thomas H unt M organ merupakan orang pertama yang membuktikan adanya gen pautan seks. Fenomena ini dapat diamati pada persilangan lalat buah D rosophila jantan mata putih dengan betina mata normal atau merah. Dari hasil persilangan didapatkan semua lalat generasi F 1 baik jantan maupun bet ina, 100 bermat a merah. Persilangan ant ara sesama F 1 menghasilkan generasi F 2 sebagai berikut. Pada generasi F 2 , diketahui bahwa tidak ada satupun lalat betina dengan mata putih. Sifat mata putih hanya ditemukan pada lalat jantan. D ari hasil t ersebut , M organ menduga bahwa gen unt uk mat a put ih terletak pada kromosom X. Jika digunakan simbol untuk alel mata merah dan w unt uk mat a put ih, jant an mat a put ih pada P memiliki kromosom X w Y. A dapun betina mata merah adalah X w X w . Mata Merah Mata Putih Jantan Betina 25 50 25 enis Kelamin Reproduksi Sel dan Pew arisan Sifat 103 P F 1 F 2 W W W W w W W W W W w w Percobaan Morgan menjelaskan bahwa terdapat sifat yang diturunkan dan terpaut jenis kelamin. Pola ini berlaku juga pada gen-gen yang terletak pada kromosom X. Ketika gen resesif terdapat pada salah satu kromosom X di individu betina, sifat tersebut dapat terekspresikan atau tidak. H al ini bergantung ada atau tidaknya gen dominan pada kromosom lain. A kan tetapi, pada individu jantan, semua gen pada kromosom X akan terekspresikan. H al ini disebabkan tidak terdapat kromosom X lain sebagai alel gen tersebut. Gambar 4.30 Persilangan ant ara jant an m at a put ih dan bet ina m at a m erah dengan gen yang t erpaut seks Gambar 4.31 Kem ungkinan let ak gen W dan w pada krom osom seks lalat buah bet ina dan jant an Sumber: Biology: Discovering Life, 1991 Sumber:Biology: Discovering Life, 1991 Betina Jantan W w X X X X w w X Y X Y W w Mata merah Mata putih Mata merah Mata merah Mata merah Mata putih Drosophila m ata putih Drosophila m at a m erah Bet ina m em iliki krom osom XX m aka harus m em iliki dua gen m at a put ih w w agar fenot ipenya mata putih Jantan hanya memiliki satu krom osom X, sehingga fenot ipe mata putih muncul w alaupun hanya m em iliki sat u gen w . Heterozigot: m ata merah Hom ozigot resesif: m at a putih