Oogenesis Gametogenesis pada Hewan

Reproduksi Sel dan Pew arisan Sifat 83 Benang sari Sel induk m ikrospora Tap et um Mikrosporogenesis Sel induk m ikrospora Meiosis II Pembentukan serbuk sari Meiosis II Mikrospora Mikrogametogenesis Mit osis Sel generat if Sel tabung sel veget at if Serbuk sari Serbuk sari Kep ala sari Tungkai sari

2. Gametogenesis pada Tumbuhan

Pada tumbuhan, gametogenesis terjadi pada organ reproduksinya, yakni bunga. Pembentukan gamet jantan terjadi pada alat reproduksi j ant an kot ak spora dan di sebut mi k r ogamet ogenesi s. A dapun pembentukan gamet betina terjadi pada alat reproduksi betina ovarium dan disebut megagametogenesis.

a. M ikrogametogenesis

A lat kelamin tumbuhan angiospermae jantan adalah stamen atau benang sari. Pada organ ini, khususnya pada kepala sari, t erbent uk mikrospora yang berkembang menjadi serbuk sari atau polen. Benang sari t erdi ri at as kepal a sari ant era dan t angkai sari filamen. Setiap kepala sari umumnya memiliki empat kantung serbuk sari sporangium. D i dalam sporangium, t erdapat banyak sel induk mikrospora. Sel induk tersebut akan berkembang menjadi serbuk sari. Langkah pert ama dalam pembent ukan serbuk sari adalah mikrosporogenesis Hopson dan essels, 1990: 468. Proses ini dimulai dengan pembelahan meiosis sel induk mikrospora. Sel diploid tersebut melalui pembelahan meiosis akan menghasilkan empat sel mikrospora haploid yang masih berlekatan satu sama lain. Empat sel mikrospora hasil meiosis akhirnya saling memisah. Langkah kedua adalah mikrogametogenesis, proses pematangan mikrospora menjadi serbuk sari fungsional. Proses pematangan melibatkan pembelahan mitosis sel mikrospora dan terjadi dalam dua tahap. Tahap pertama, terjadi pembelahan inti dan sitoplasma sel mikrospora membentuk sel tabung sel vegetatif dan sel generatif. Sel generatif berada di dalam sel tabung. Dua sel yang berada dalam satu dinding sel ini merupakan bentuk serbuk sari matang. Tahap ke dua, jika serbuk sari menempel pada putik saat polinasi, sel tabung akan membentuk jalan tabung bagi sel generatif. Saat jalan tabung terus memanjang ke bawah, sel generatif membelah secara mitosis menjadi dua sel generatif haploid. Kedua sel ini nantinya berperan dalam pembuahan ganda. Gambar 4.18 Proses pem bent ukan serbuk sari Sumber: Essentials of Biology, 1990 Kata Kunci • Mikrogam et ogenesis • Mikrosp orogenesis • Sel generat if • Sel Induk mikrospora • Sel veget at if Sekilas Biologi Hewan umumnya dapat bergerak sehingga hewan jantan dan betina dapat bertemu untuk melakukan reproduksi. Pada tumbuhan berbunga, hal ini tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, tumbuhan bergantung pada hewan atau angin untuk membawa gamet jantan atau polen ke bunga lain. Berbeda dengan hew an umumnya, banyak tumbuhan berbunga adalah hermafrodit. Art inya t um buhan m em iliki organ jantan dan organ betina, biasanya terdapat pada bunga yang sama. Sumber: Jendela IPTEK: Kehidupan, 1997 Mudah dan Akt if Belajar Biologi unt uk Kelas XII 84 Kepala putik Tungkai putik Ovarium Ovulum Ovulum Sel induk m egaspora M egasporogenesis Sel induk megaspora Meiosis I Meiosis II Megaspora haploid sel degenerasi Megaspora M egagametogenesis Mit osis Mit osis Megagam et ofit Sinergid Antipoda In t i kut ub Sel t el u r Megagam et ofit dew asa dalam ovulum

b. M egagametogenesis

Seperti serbuk sari, sel telur tumbuhan angiospermae dibentuk di bagian bunga, yaitu pistilum. Pada organ ini terjadi pembentukan sel telur dan tempat terjadinya fertilisasi pembuahan. Pistilum terdiri atas t iga bagian, yait u kepala put ik st igma, t angkai put ik st ilus, dan ovarium. Pada ovarium inilah tempat sel telur terbentuk. Pada ovarium terdapat ovulum atau kantung embrio. Beberapa spesies t umbuhan dapat memi l i ki ovol um l ebi h dari sat u sehi ngga dapat menghasilkan buah dengan banyak biji. Pada uraian ini, hanya akan dijelaskan perkembangan pada ovarium dengan satu ovulum. Di dalam ovulum tersebut terdapat sel induk megaspora. Megasporogenesis terjadi di ovarium. Dimulai dengan pembelahan meiosis pada sel induk megaspora yang menghasilkan 4 sel megaspora haploid. Tiga sel megaspora mengalami degenerasi, sedangkan sat u megaspora tetap hidup dan akan mengalami pembelahan lebih lanjut. Selanjutnya, terjadi pematangan melalui megagametogenesis. Pada proses ini satu sel megaspora akan mengalami tiga kali mitosis. A kan t etapi, pembelahan t ersebut t idak diikut i sit okinesis sehingga hanya t erjadi pembelahan inti sel. Tiga kali pembelahan mitosis menghasilkan satu sel telur dengan 8 inti sel. Kedelapan inti sel ini terkumpul dalam dua kelompok pada ujung yang berlawanan. Satu inti dari setiap kelompok bergerak ke tengah sel. Dua sel di tengah ini adalah inti kutub atau inti polar. Sel dengan 8 inti sel ini disebut juga kandung lembaga yang memiliki satu lubang kecil mikropil tempat masuknya gamet jantan. Terdapat tiga inti dekat mikropil. Dua di antaranya disebut sinergid dan satu inti lain merupakan inti telur. Tiga inti pada tempat yang berlawanan dengan mikropil disebut antipoda. Perhatikan Gambar 4.1 . Gambar 4.19 Proses oogenesis di ovulum Sumber: Essentials of Biology, 1990 Kata Kunci • Ant ipoda • Int i kut ub • Sinergid • Sel induk megaspora • Sel t elur Mit osis