Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
13
penghambat yang mencegah efek IAA terhadap dormansi tunas kentang. Hemberg memberi nama zat penghambat ini
dormin, karena pengaruhnya terhadap dormansi tunas.
Pada awal 1960, Philip Woreing meneliti temuan Hemberg. Ia
melaporkan bahwa pemberian dormin dapat menginduksi dormansi. Pada waktu yang sama, F.T. Addicott menemukan zat yang merangsang absisi
buah tanaman kapas. Ia memberi nama zat ini abscisin. Para ahli botani
terkejut mengetahui bahwa dormin dan abscisin adalah zat yang sama.
Zat ini kemudian diberi nama asam absisat atau ABA. Asam absisat terdapat pada angiospermae, gymnospermae, dan lumut
tetapi tidak pada lumut hati. ABA bergerak ke seluruh bagian tumbuhan melalui xilem, floem, dan parenkim. Tidak terdapat ABA sintetik. ABA
memiliki beberapa pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan, di antaranya sebagai berikut.
1 Mengatur dormansi tunas dan biji 2 ABA memiliki pengaruh yang berlawanan dengan hormon tumbuhan
lain. Misalnya, ABA menghambat produksi amilase pada biji yang diberi giberelin. ABA juga menghambat pemanjangan dan per-
tumbuhan sel yang dirangsang oleh IAA.
3 Menyebabkan penutupan stomata 4 Meskipun ABA menghambat pertumbuhan, tetapi tidak bersifat racun
terhadap tumbuhan.
2. Faktor Eksternal
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Terdapat beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan, yaitu nutrisi, air, cahaya, suhu, kelembapan, dan gravitasi.
a. Nutrisi
Tumbuhan memerlukan setidaknya enam belas elemen penting. Karbon, hidrogen, oksigen, fosfor, potasium, nitrogen, sulfur, kalsium dan
magnesium diperlukan dalam jumlah relatif banyak dan disebut makronutrien. Zat besi, klor, tembaga, mangan, seng, boron, dan
molybdenum diperlukan dalam jumlah sedikit dan disebut mikronutrien.
Elemen-elemen penting didapat dari lingkungan dengan jumlah dan bentuk yang berbeda-beda. Setelah diserap, zat-zat tersebut dapat menjadi
bagian struktur tumbuhan dan berfungsi dalam metabolisme. Zat-zat tersebut juga dapat menjadi zat pemacu dan penghambat enzim serta
memengaruhi tekanan osmosis sel.
Berikut disajikan tabel unsur makro dan mikro bagi tumbuhan dan gejala kekurangan
defisiensi unsur tersebut. Perhatikan Tabel 1.2.
Anda memiliki pohon pepaya di kebun belakang rumah. Jika pohon
pepaya tersebut Anda siram setiap hari dengan air gula 10 , apakah
buah pepaya tersebut pasti akan manis? Mengapa?
Logika Biologi
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
14
Semua unsur yang diperlukan oleh tumbuhan terkecuali karbon, didapatkan melalui akar. Absorpsi ini dibantu oleh luas penampang akar
dan adanya ion-ion pada membran sel. Dengan adanya pengetahuan tentang unsur-unsur yang diperlukan
tumbuhan, manusia mulai mengembangkan cara pemupukan, hidroponik dan kultur jaringan. Hidroponik adalah cara pembudidayaan tanaman
tanpa tanah. Sebagai penggantinya, tumbuhan ditanam pada air yang mengandung unsur-unsur yang diperlukannya. Selain air, penanaman
hidroponik dapat juga dilakukan pada medium pasir dan kerikil.
Sumber: Biology, 1998
T
abel 1.2 Unsur-Unsur Penting bagi Tumbuhan
Molekul-molekul organik dalam sel tumbuhan
Molekul organik dan anorganik dalam sel Pembentuk protein dan asam nukleat,
hormon, koenzim Kofaktor fungsional dalam sintesis protein,
osmosis, keseimbangan ion dalam sel Sintesis dinding sel, kofaktor enzim,
perbaikan struktur membran Bagian dari molekul klorofil, berfungsi
pada sintesis protein, berlaku sebagai kofaktor enzim
Bagian dari asam nukleat dan fosfolipid, ATP, dan beberapa koenzim
Bagian dari jenis-jenis protein, koenzim
Keseimbangan tekanan osmotik sel, reaksi fotosintesis
Bagian dari enzim penting sitokrom, sintesis klorofil
Berguna bagi transportasi karbohidrat dan sintesis asam nukleat
Enzim dalam siklus Krebs, pembebasan oksigen pada fotosintesis
Aktif dalam pembentukan klorofil, mengaktifkan beberapa enzim
Kofaktor enzim, diperlukan dalam transpor elektron fotosintesis
Fiksasi nitrogen CO
2
H
2
O, O
2
NO
3 –
, NH
4 +
K
+
Ca
2+
Mg
2+
H
2
PO
4 –
HPO
4 2–
SO
4 2–
Cl
–
Fe
3+
, Fe
2+
H
3
BO
3
Mn
2+
Zn
2+
Cu
+
, Cu
2+
MoO
4 2–
Daun pucat, klorosis yang berubah menjadi merah dan ungu, pertumbuhan terhenti
Klorosis, pinggir daun cokelat, akar dan batang kerdillemah
Menghambat pertumbuhan pada daerah meristem
Klorosis daun pada daun tua, terdapat bercak merah atau ungu
Menghambat pertumbuhan, daun tua berwarna hijau tua
Klorosis, daun kuning
Tanaman layu, menghambat pertumbuhan akar, produksi buah kurang, klorosis
Daun muda klorosis, batang pendek dan ramping
Meristem apikal batang dan akar mati, daun menggulung
Klorosis Ukuran daun mengecil, klorosis, pemen-
dekan internodus Daun hijau tua, ujungnya kering, menggulung
Klorosis, daun menggulung, daun muda mati
Unsur Makro
Karbon Oksigen
Nitrogen Kalium
Kalsium Magnesium
Fosfor
Sulfur belerang
Unsur Mikro
Klorin Besi
Boron Mangan
Seng Tembaga
Molybdenum
Unsur Bentuk
Molekul Kepentingan bagi Tumbuhan
Gejala Defisiensi
Sangat jarang mengalami desisiensi Sangat jarang mengalami desisiensi