Anafase I Telofase I dan Sitokinesis
d. Telofase I dan Sitokinesis
Pada telofase I, kromosom berkumpul pada masing-masing kutub sel. Saat ini set iap kut ub sel memil iki juml ah kromosom hapl oid dan kromosomnya masih dalam bent uk dupleks, dengan dua kromat id. Biasanya sitokinesis terjadi bersamaan dengan telofase I dan menghasilkan dua sel anak haploid. Jika meiosis ini terjadi pada sel gamet manusia, jumlah kromosom tubuh yang 46 buah akan tereduksi menjadi 23 buah pada akhir meioisis I. Perhatikan Gambar 4.11. Gambar 4.11 Tahap telofase I2. Meiosis II
Dua sel haploid hasil meiosis I sekarang memasuki meisosis II. Tedapat perbedaan dalam siklus sel meiosis II ini. Pada interfase II, tidak terjadi replikasi DNA sehingga kromosom dalam kedua sel tersebut berada dalam keadaan dupleks. Oleh karena, kemiripannya dengan mit osis, t ahap meiosis II ini secara keseluruhan dapat dikatakan sebagai mitosis haploid.a. Profase II
Pada tahap ini benang kromatin yang semula terurai setelah telofase I mengalami kondensasi kembali membentuk kromosom. Kromosom yang terbentuk masih dalam keadaan dupleks, dengan dua kromatid. M embran inti mulai melebur. Perhatikan Gambar 4.12. Anafase I Sent rom er t idak berpisah Telofase I Reproduksi Sel dan Pew arisan Sifat 79 Krom osom sejajar bidang pem belahanb. Metafase II
Kromosom mengumpul kembali pada bidang pembelahan dengan bantuan benang-benang spindel. Benang-benang spindel ini melekat pada kinetokor yang nantinya akan menarik pasangan kromatid menuju kutub yang berlawanan Gambar 4.13. Sumber: Essentials of Biology, 1990 Dua kromosom set iap sel Tidak ada replikasi DNA Krom osom t erkondensasi Gambar 4.12 Tahap m et afase II dan profase IIc. Anafase II
A nafase II mirip dengan anafase pada mit osis. Tahap ini diawali pemisahan sentromer dan setiap kromatid bergerak menuju kutub yang berlawanan Gambar 4.14. Sumber: Essentials of Biology, 1990 Gambar 4.13 Tahap m et afase II Krom osom m em belah dan kromatid berpisah Sit okinesisd. Telofase dan Sitokinesis
Tahap telofase II berlanjut dengan terbentuknya membran inti yang menyelimuti kromosom pada masing-masing kutub. Kromosom terurai kembali menjadi benang-benang kromatin dan diikuti oleh sitokinesis. Gambar 4.14 Tahap anafase II Sumber: Essentials of Biology, 1990 Interfase II Profase II Metafase II Anafase IIParts
» Mudah dan Aktif Belajar Biologi IPA Kelas 12 Rikky Firmansyah Agus Mawardi H M Umar Riandi 2009
» Materi Genetik Reproduksi Sel
» Pertumbuhan dan Perkembangan Bioteknologi • 171
» Faktor-Faktor yang Memengaruhi Bioteknologi • 171
» Pertumbuhan Primer Pertumbuhan dan Perkembangan
» Pertumbuhan Sekunder Pertumbuhan dan Perkembangan
» Giberelin Sitokinin Faktor Internal
» Asam Absisat Faktor Internal
» Metabolisme Protein dan Lemak
» Adenosin Trifosfat Molekul yang Berperan dalam Metabolisme
» Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim
» Glikolisis Siklus Krebs Respirasi Aerob
» Sistem Transfer Elektron Respirasi Aerob
» Fermentasi alkohol Respirasi Anaerob
» Cahaya M atahari Fotosintesis
» M ekanisme Fotosintesis Fotosintesis
» Faktor-Faktor yang M emengaruhi Fotosintesis
» Penggunaan Protein dan Lemak Sebagai Sumber Energi
» Pembentukan Protein dan Lemak
» Materi Genetik B. Sintesis Protein
» Transkripsi Mekanisme Sintesis Protein
» Reproduksi Sel B. Pembelahan
» Pembelahan Sel pada Prokariot
» Sitokinesis Pembelahan Sel pada Eukariot
» Anafase I Telofase I dan Sitokinesis
» Telofase dan Sitokinesis Meiosis II
» Spermatogenesis Gametogenesis pada Hewan
» Oogenesis Gametogenesis pada Hewan
» M ikrogametogenesis Gametogenesis pada Tumbuhan
» M egagametogenesis Gametogenesis pada Tumbuhan
» Hukum I Mendel Percobaan Mendel
» Hukum II Mendel Percobaan Mendel
» Kromosom, Meiosis, dan Pewarisan Sifat
» Epistasis dan Hipostasis Penyimpangan Semu Hukum Mendel
» Polimeri Penyimpangan Semu Hukum Mendel
» Kriptomeri Penyimpangan Semu Hukum Mendel
» Komplementer Penyimpangan Semu Hukum Mendel
» Paut an Pautan dan Pindah Silang
» Pindah Silang Pautan dan Pindah Silang
» Determinasi Seks Determinasi dan Pautan Seks
» Pautan Seks Determinasi dan Pautan Seks
» Pewarisan Penyakit Hormon M elalui Autosom
» Pewarisan Penyakit Turunan pada Gonosom
» Penyebab Mutasi C. Dampak Mutasi
» Penggantian Basa Nitrogen Mutasi Gen
» Perubahan Struktur Kromosom Mutasi Kromosom
» Perubahan Jumlah Kromosom Mutasi Kromosom
» Mutasi Spontan Penyebab Mutasi
» Mutasi Induksi Penyebab Mutasi
» Mutasi yang Menguntungkan Dampak Mutasi
» Soal Uraian Teori Asal-Usul Kehidupan
» Teori Evolusi C. Bukti Evolusi
» Teori Abiogenesis Teori Biogenesis
» Teori Evolusi Kimia Teori Asal-Usul Kehidupan
» Teori Evolusi Biologi dan Asal-Usul Kehidupan
» Perjalanan Darwin Teori Evolusi Darwin
» Teori Darwin Teori Evolusi Darwin
» Seleksi Alam Teori Evolusi Darwin
» Teori Evolusi Lamarck Perbandingan Teori Darwin dan Lamarck
» Embriologi Perbandingan Bukti Evolusi
» Bukti dari Biokimia dan Genetika
» M ekanisme Spesiasi Spesiasi
» Hukum Hardy-Weinberg Proses Evolusi
» Perkembangan dan Prinsip Dasar
» Perkembangan dan Prinsip Dasar Bioteknologi
» Pengolahan Bahan Pangan Bioteknologi Konvensional
» Pengobatan dan Kesehatan Bioteknologi Konvensional
» Bahan Bakar Alternatif Bioteknologi Konvensional
» M akanan Bioteknologi Modern
Show more