Variabel Penelitian Prosedur Penelitian

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan tes dan observasi. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. 8 Sedangkan observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, di dalam pengertian psikologis, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. 9

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik. 10

I. Kalibrasi Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes keterampilan berpikir kritis dalam bentuk tes subjektif esai yang diberikan kepada sampel sebelum perlakuan pretest dan sesudah perlakuan posttest. Data penunjang pada penelitian ini adalah data observasi keterlaksanaan model pembelajaran inquiry training dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi. Sebelum instrumen diberikan kepada sampel yang sebenarnya, terlebih dahulu instrumen diuji cobakan di luar kelas sampel dengan tujuan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran butir soal instrumen tes keterampilan berpikir kritis.

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. 11 8 Ibid., h.193. 9 Ibid., h.199. 10 Ibid., h.203. 11 Ibid., h.211. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. 12 Rumus yang digunakan dalam menghitung besarnya validitas butir soal adalah sebagai berikut. 13 Statistik � �� = �Σ��−Σ�Σ� �[�Σ� 2 −Σ� 2 ][ �Σ� 2 −Σ� 2 ] …………………3.1 Di mana: r XY = koefisien korelasi Pearson X = butir setiap soal Y = jumlah skor setiap siswa N = jumlah siswa Cara penafsiran harga koefisien korelasi yaitu membandingkan koefisien korelasi butir soal r hitung dengan koefisien korelasi product moment r tabel . Butir soal dikatakan valid jika r hitung r tabel pada taraf signifikan α = 0,05. r tabel untuk n = 37 adalah 0,325 yang artinya jika validitas soal ≥ 0,325 maka soal valid, begitu sebaliknya. Berikut merupakan hasil uji validitas dalam penelitian ini, sedangkan tabel analisis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6. Tabel 3.2 Hasil uji validitas instrumen Jumlah Soal 16 Jumlah Siswa 37 Nomor Soal Valid 3, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 15 Jumlah Soal Valid 8

2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. 14 Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas instrumen tes ini adalah rumus Alpha sebagai berikut. 15 12 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h.69. 13 Ibid., h.72. 14 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Op.Cit., h.221. 15 Ibid., h.239. � 11 = � � �−1 � �1 − Σ� � 2 � � 2 � …………………………3.2 Di mana: r 11 = reliabilitas yang dicari k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal Σσ b 2 = jumlah varians butir σ t 2 = varians total Cara penafsiran harga koefisien reliabilitas yaitu membandingkan koefisien reliabilitas butir soal r 11 dengan r tabel . Instrumen soal dikatakan reliabel jika r 11 r tabel pada taraf signifikan α = 0,05. r tabel untuk n = 37 adalah 0,325 yang artinya jika reliabilitas soal ≥ 0,325 maka soal reliabel, begitu sebaliknya. Berikut merupakan hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini, sedangkan tabel analisis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7. Tabel 3.3 Hasil uji reliabilitas instrumen Statistik Tipe Soal r 11 Kesimpulan A 0,489 Reliabel B 0,609 Reliabel

3. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai menguasai materi dengan peserta didik yang kurang pandai kurangtidak menguasai materi. Rumus untung menghitung daya pembeda soal adalah sebagai berikut. 16 16 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013, h.133. �� = ����−���� ���� ���� ……………………… 3.3 Keterangan: DP = daya pembeda XKA = rata-rata kelas atas XKB = rata-rata kelas bawah Skor maks = skor maksimum Penafsiran daya pembeda soal dengan kriteria seperti berikut. 17 Kategori Soal 0,40 ke atas = sangat baik 0,30 – 0,39 = baik 0,20 – 0,29 = cukup, soal perlu perbaikan 0,19 ke bawah = kurang baik, soal harus dibuang Berikut merupakan hasil uji daya pembeda soal dalam penelitian ini, sedangkan untuk tabel analisis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8. Tabel 3.4 Hasil uji daya pembeda instrumen Jumlah Soal Persentase Sangat baik 5 31,25 Baik 2 12,50 Cukup 3 18,75 Kurang baik 6 37,50 Jumlah 16 100

4. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks. 18 Rumus untuk menghitung tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut. 19 Indeks tingkat kesukaran soal dinyatakan dengan kriteria sebagai berikut. ������� ��������� = ���� −���� ���� ���� ���� ���� �������� ���� ���� …………3.4 20 17 Ibid. 18 Ibid., h.134. 19 Ibid., h.135. 20 Ibid. 0,00 – 0,30 = sukar 0,31 – 0,70 = sedang 0,71 – 1,00 = mudah Berikut merupakan hasil uji tingkat kesukaran soal dalam penelitian ini, sedangkan untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9.