N-gain dikatakan tinggi jika N-gain ≥ 0,7. Jika N-gain besarnya antara 0,3 sampai
0,7 maka termasuk ke dalam kategori sedang, sedangkan N-gain besarnya di bawah 0,3 maka termasuk ke dalam kategori rendah.
K. Hipotesis Statistik
Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep kalor, maka dapat
dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut: H
: µ
d
= 0 H
1
: µ
d
≠ 0 Jika analisis data dengan uji t-pasangan, maka penarikan kesimpulan
dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai t
hitung
dan t
tabel
pada taraf signifikan 5. Apabila t
hitung
t
tabel
, maka H
1
diterima dan H ditolak, begitu
sebaliknya. Namun, jika analisis data dengan uji peringkat bertanda Wilcoxon, maka penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara membandingkan antara T
hitung
dan T
tabel
pada taraf signifikan 5. Jika T
hitung
peringkat positif T
tabel
atau T
hitung
peringkat negatif T
tabel
, maka H
1
diterima dan H ditolak, begitu sebaliknya. µ
d
rata-rata perubahan nilai pretest dan posttest siswa.
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berikut ini merupakan penjabaran hasil penelitian tentang pengaruh model pembelajran inquiry training terhadap keterampilan berpikir kritis siswa
pada konsep kalor, baik dari hasil deskripsi data maupun hasil pengujian hipotesis penelitian.
1. Hasil Tes Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen
a. Pretest keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen
Berdasarkan hasil perhitungan pada penelitian mengenai hasil pretest keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen dari 39 siswa yang dijadikan sampel
diperoleh data sebagai berikut. Nilai terendah dari pretest kelas eksperimen adalah 22 dengan jumlah siswa yang mendapat nilai tersebut pada interval 22 sampai 28
sebanyak 2 orang 5,13, sedangkan nilai tertingginya adalah 59 dengan jumlah siswa yang mendapat nilai tersebut pada interval 57 sampai 63 sebanyak 1 orang
2,56. Nilai rata-rata pretest kelas eksperimen sebesar 43,13 sehingga siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata sebanyak 25 orang 64,10, sedangkan
siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata sebanyak 14 orang 35,90. Modus dari pretest kelas eksperimen adalah 44 dan 47, sedangkan mediannya
adalah 44. Rentang nilai pretest kelas eksperimen sebesar 37, standar deviasi sebesar 8,14, dan varian sebesar 66,32. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran 13.
b. Posttest keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen
Berdasarkan hasil perhitungan pada penelitian mengenai hasil posttest keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen dari 39 siswa yang dijadikan sampel
diperoleh data sebagai berikut. Nilai terendah dari posttest kelas eksperimen adalah 47 dengan jumlah siswa yang mendapat nilai tersebut pada interval 47
sampai 53 sebanyak 1 orang 2,56, sedangkan nilai tertingginya adalah 88 dengan jumlah siswa yang mendapat nilai tersebut pada interval 82 sampai 88