Uji homogenitas Uji Prasyarat Analisis Data

45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berikut ini merupakan penjabaran hasil penelitian tentang pengaruh model pembelajran inquiry training terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep kalor, baik dari hasil deskripsi data maupun hasil pengujian hipotesis penelitian.

1. Hasil Tes Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen

a. Pretest keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen

Berdasarkan hasil perhitungan pada penelitian mengenai hasil pretest keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen dari 39 siswa yang dijadikan sampel diperoleh data sebagai berikut. Nilai terendah dari pretest kelas eksperimen adalah 22 dengan jumlah siswa yang mendapat nilai tersebut pada interval 22 sampai 28 sebanyak 2 orang 5,13, sedangkan nilai tertingginya adalah 59 dengan jumlah siswa yang mendapat nilai tersebut pada interval 57 sampai 63 sebanyak 1 orang 2,56. Nilai rata-rata pretest kelas eksperimen sebesar 43,13 sehingga siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata sebanyak 25 orang 64,10, sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata sebanyak 14 orang 35,90. Modus dari pretest kelas eksperimen adalah 44 dan 47, sedangkan mediannya adalah 44. Rentang nilai pretest kelas eksperimen sebesar 37, standar deviasi sebesar 8,14, dan varian sebesar 66,32. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13.

b. Posttest keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen

Berdasarkan hasil perhitungan pada penelitian mengenai hasil posttest keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen dari 39 siswa yang dijadikan sampel diperoleh data sebagai berikut. Nilai terendah dari posttest kelas eksperimen adalah 47 dengan jumlah siswa yang mendapat nilai tersebut pada interval 47 sampai 53 sebanyak 1 orang 2,56, sedangkan nilai tertingginya adalah 88 dengan jumlah siswa yang mendapat nilai tersebut pada interval 82 sampai 88 sebanyak 5 orang 12,82. Nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 71,18 sehingga siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata sebanyak 22 orang 56,41, sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata sebanyak 17 orang 43,59. Modus dari posttest kelas eksperimen adalah 56, 78, dan 88, sedangkan mediannya adalah 72. Rentang nilai posttest kelas eksperimen sebesar 41, standar deviasi sebesar 11,74, dan varian sebesar 137,94. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13. Berikut ini merupakan histogram perbandingan hasil tes keterampilan berpikir kritis sebelum pretest dan sesudah posttest pembelajaran kelas eksperimen. Gambar 4.1 Perbandingan pretest dan posttest kelas eksperimen

c. Analisis indikator keterampilan berpikir kritis berdasarkan pretest-

posttest kelas eksperimen Berdasarkan hasil perhitungan pada penelitian mengenai analisis indikator keterampilan berpikir kritis berdasarkan pretest dan posttest di kelas eksperimen yang dijadikan sampel diperoleh data sebagai berikut. Indikator keterampilan berpikir kritis terendah pada saat pretest adalah menjelaskan bentuk definisi berupa operasional persamaan dari perpindahan kalor pada butir soal nomor 2, sedangkan indikator keterampilan berpikir kritis tertinggi pada saat Terendah Tertinggi Rata-rata Modus Median Rentang Standar deviasi Varian Pretest 22 59 43,13 47 44 37 8,14 66,32 Posttest 47 88 71,18 88 72 41 11,74 137,94 20 40 60 80 100 120 140 160 N il a i Perbandingan nilai pretest-posttest kelas eksperimen Deskripsi data statistik