Apabila F
hitung
≤ F
tabel
, maka H diterima, berarti data berasal dari data
yang homogen. Sedangkan, apabila F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak, berarti data
tidak berasal dari data yang homogen.
2. Uji Statistik
Berdasarkan uji prasyarat yang dilakukan, maka uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut jika:
a. Sampel berdistribusi normal, maka menggunakan uji t-pasangan. Populasi
yang saling tergantung dependent population dapat dicontohkan dengan suatu kelompok yang ditinjau sifatnya sebelum dan sesudah mendapatkan
perlakuan terhadap sifat yang ditinjau tersebut. Rumusnya adalah:
24
�
����
=
��−�
�
�
�
√� �
…………………………3.7 Keterangan:
d = Perbedaan nilai pasangan data sebelum dan sesudah diberi perlakuan
= x
1
– x
2
s
d
= Standar deviasi n
= Jumlah sampel kelas b.
Sampel tidak berdistribusi normal, maka menggunakan uji peringkat bertanda Wilcoxon. Uji ini menggunakan arah dan besar perbedaan untuk mengatahui
apakah benar-benar terdapat perbedaan pada data ordinal pasangan tersebut.
25
3. Uji N-gain
Untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa melalui model pembelajaran inquiry training, teknik analisis data yang dapat
digunakan pada penelitian ini adalah dengan uji N-gain dengan persamaan:
26
24
Harinaldi, Op.Cit., h.178.
25
Ibid., h.230.
26
Joko Purwanto dan Binti Uswatun Hasanah, Efektifitas Model Pembelajaran Inkuiri Tipe Pictorial Riddle dengan Integrasi-Interkoneksi pada Materi Suhu dan Kalor terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA, Jurnal Kaunia Vol.X No.2, 2014, h.119.
� − ���� =
���� �������� −���� ������� ���� ����� −���� �������
…………3.8
N-gain dikatakan tinggi jika N-gain ≥ 0,7. Jika N-gain besarnya antara 0,3 sampai
0,7 maka termasuk ke dalam kategori sedang, sedangkan N-gain besarnya di bawah 0,3 maka termasuk ke dalam kategori rendah.
K. Hipotesis Statistik
Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep kalor, maka dapat
dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut: H
: µ
d
= 0 H
1
: µ
d
≠ 0 Jika analisis data dengan uji t-pasangan, maka penarikan kesimpulan
dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai t
hitung
dan t
tabel
pada taraf signifikan 5. Apabila t
hitung
t
tabel
, maka H
1
diterima dan H ditolak, begitu
sebaliknya. Namun, jika analisis data dengan uji peringkat bertanda Wilcoxon, maka penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara membandingkan antara T
hitung
dan T
tabel
pada taraf signifikan 5. Jika T
hitung
peringkat positif T
tabel
atau T
hitung
peringkat negatif T
tabel
, maka H
1
diterima dan H ditolak, begitu sebaliknya. µ
d
rata-rata perubahan nilai pretest dan posttest siswa.