di dalam organisasi dan lingkungannya dan sering digunakan untuk permodelan pada manajemen perubahan di mana organisasi pembelajar merupakan
manajemen perubahan. Tahapan yang akan dilakukan dalam melakukan desain model knowledge management pada sekolah menengah atas, antara lain:
1.6.3.1 Mendefinisiskan Situasi Riil
Mendefinisikan situasi permasalaham yang terjadi pada SMAN 1 Tangsel dan SMAN 3 Tangsel, dengan melakukan analisa terhadap proses bisnis dalam
melakukan akuisisi dan berbagi pengetahuan, analisa internal dan eksternal yang dihadapi sekolah, identifikasi knowledge yang dimiliki, analisa SWOT dan K-Gap
untuk mengetahui kesenjangan pengetahuan yang ada di dalam sekolah.
1.6.3.2 Mengekpresikan Situasi Permasalahan
Situasi riil kemudian diekspresikan ke dalam rich picture. Karena tujuan dari Peter mengembangkan SSM adalah untuk pemecahan suatu masalah. maka
rich picture berupa gambaran kondisi terhadap alur proses bisnis yang berjalan saat ini di dalam sekolah.
1.6.3.3 Menganalisa Root Definition
Dari permasalahan yang telah di identifikasi, kemudian mendefinisikan sumber permasalahan dari setiap permasalahan yang ada dengan dibuatkan
CATWOE untuk memudahkan dalam membangun model.
1.6.3.4 Membangun Model Konseptual
Model konseptual merupakan usulan strategi yang diadaptasi dari permasalahan yang ada pada situasi riil. Kemudian diusulkan suatu model strategi
yang bisa diterapkan sekolah dalam membangun sistem knowledge management kedepannya.
1.6.3.5 Membandingkan Model Konseptual Dengan Kondisi Riil
Selanjutnya, model konseptual tahap keempat dibandingkan dengan kondisi riil tahap pertama untuk mendapatkan perbedaan sistem yang berjalan
untuk dapat dibuatkan suatu model usulan kedepannya.
1.6.3.6 Mengusulkan Model Usulan
Langkah terakhir adalah mengusulkan sebuah model sistem baru yang bisa digunakan sekolah dalam mengembangkan sistem knowledge management
kedepannya. Namun dalam penelitian ini, hanya sebatas mengusulkan belum
sampai pada pengujian dan implementasi sistem.
1.7 Sistematika Penulisan