sebagai sekolah unggulan dan sudah mendapat akreditasi sebagai sekolah standar nasional, dewan guru dan kepala sekolah memutuskan untuk
membuka satu kelas bilingual pada tiap tingkat. SMAN 1 Tangsel juga sudah mengintegrasikan sistem barcode sebagai
kartu multifungsi yang digunakan pada absensi siswa dan pembayaran, serta kedepannya akan dilakukan pengembangan untuk aktifitas lainnya. Selain itu
pihak sekolah juga bermitra dengan vendor khusus untuk layanan SMS gateway kepada informasi akademik ke gurustaf yang masih dilayani oleh
tata usaha. Alur kordinasi yang terjadi di SMAN 1 Tangsel meliputi kepala sekolah dibantu oleh Kepala Tata Usaha, Wakepsek Kurikulum, Wakepsek
Bidang Sarana dan Prasarana, Wakepsek Kesiswaan, dan Wakepsek Humas dalam menjalankan proses bisnis sekolah. struktur organisasi, terlampir
4.1.2.2 Analisa Eksternal
Dengan adanya standar-standar yang ditetapkan oleh dinas pendidikan nasional yang tertuang dalam peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang
standar nasional pendidikan yang harus dipenuhi oleh pihak sekolah. Banyak lembaga pendidikan mulai melakukan peningkatan kualitas terhadap sekolahnya,
agar turut berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Upaya ini juga dilakukan pemerintah sesuai dengan diterbitkannya Undang-
Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Sekolah yang ingin meningkatkan kualitas lembaganya sesuai dengan
peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan
harus memenuhi kedelapan standar, meliputi: standar isi, standar proses, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian, standar sarana dan prasarana,
standar kompetensi lulus, juga standar pendidik dan tenaga pendidik. Hal ini sejalan dengan visi dari dinas pendidikan di Indonesia, yaitu
“Mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk
memberdayakan semua warga negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan
zaman yang selalu berubah”. Berdasarkan beberapa hal tersebut, berbagai sekolah melakukan
pengembangan pendidikan pada lembaganya. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menunjang keberlangsungan dari terpenuhinya standar nasional pendidikan
adalah melakukan sertifikasi manajemen ISO 9001:2008 yang merupakan salah satu sistem manajemen yang mengatur dalam pengelolaan dokumen, perencanaan
serta pengawasan segala kegiatan yang berlangsung di dalam sekolah. Untuk sekolah di Indonesia saat ini, ada perbedaan pengkategorian status
sekolah yaitu sekolah standar nasional SSN dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional RSBI. Proses sebuah sekolah untuk bisa mendapatkan status
sebagai sekolah standar nasional adalah dengan terpenuhinya kedelapan standar pendidikan nasional tersebut. Namun, jika ada salah satu saja dari standar tersebut
yang tidak terpenuhi maka sekolah tersebut tetap belum bisa mendapatkan status sebagai sekolah standar nasional, walaupun hambatan itu misalnya berada pada di
standar sarana dan prasarana, yakni lokasi sekolah yang belum bisa sesuai dengan standar lahan yang tetapkan atau yang lainnya.
Sedangkan, sekolah yang sudah layak dan mampu menjaga kredebilitasnya sebagai Sekolah Standar Nasional bisa mengajukan diri sebagai sekolah yang
memiliki status sebagai Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional. Untuk mendapatkan status
ini, pihak sekolah cukup menambahkan nilai “plus” selain dari kedelapan standar pendidikan nasional tersebut.
Nilai “plus” tersebut diberikan kebebasan pada sekolah untuk memilihnya, karena nilai “plus” ini adalah penambahan kurikulum adopsi dan adapsi dari
negara maju ataupun dari sekolah bertaraf internasional dan perguruan tinggi serta menjalin kerjasama dengan sekolah di negara maju dan menjadikannya sebagai
sisterhood sehingga terciptanya perkembangan dengan kemampuan yang bisa disesuaikan dengan siswa di sekolah.
Dengan adanya perbedaan dalam hal status sekolah baik itu sekolah standar nasional hingga sekolah bertaraf internasional sekalipun mempunyai tingkat
pengelolaan maupun akuisisi pengetahuan yang berbeda. Tentunya dengan status sekolah bertaraf internasional, minimalnya sudah mempunyai standarisasi dalam
hal penyimpanan dan pengaturan dokumen yang berhubungan dengan proses bisnis sekolah, aktifitas pengajaran, maupun laporan-laporan tenaga pendidikstaf
dari hasil pelatihan maupun studi banding. Hal ini dikarenakan sekolah dengan status RSBI diharuskan untuk memiliki
sertifikasi manajemen ISO 9001:2008. Selain RSBI tidak diwajibkan. Tetapi jika pihak sekolah ingin melaksanakan sertifikasi manajemen ISO 9001:2008 akan
lebih baik dan membantu dalam pengelolaan dan pelayanan yang terbaik kepada
siswa. Karena prinsip dari ISO 9001:2008 ini adalah apa yang direncanakan adalah yang dilakukan.
4.1.3 Identifikasi Knowledge