Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian. Sistematika Penulisan

3. Mendesain sebuah model knowledge management KM menggunakan SSM Soft System Methodologhy oleh Peter Checkland, hanya sampai pada tahap keenam yaitu hanya memberikan usulan model yang bisa diterapkan oleh sekolah, tidak sampai pengujian dan implementasi sistem di sekolah. 4. Menganalisa kesenjangan pengelolaan pengetahuan antara sekolah SSN dan RSBI menggunakan analisa K-GAP dan analisa SWOT. Kemudian membuat tabel matriks TOWS berdasarkan hasil analisa lingkungan internal dan eksternal sekolah. 5. Tools yang digunakan dalam membuat mindmaprancangan model KM adalah Ms. Visio 2003. Serta untuk pengujian validitas dan pengukuran realibilitas kuesioner menggunakan SPSS 16.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan umum yaitu mengidentifikasi pengelolaan pengetahuan serta kesenjangan pengetahuan antara SSN dan RSBI. Sedangkan tujuan khususnya untuk menghasilkan: 1. Model knowledge management yang dapat membantu sekolah dalam mengetahui cara melakukan proses pengelolaan pengetahuan dengan knowledge yang dimiliki sumber daya manusia didalamnya. 2. Membantu tenaga pendidik untuk dapat melakukan akuisisi dan berbagi pengetahuan individu. 3. Membantu mengetahui knowledge wajib dan knowledge pilihan yang ada pada SSN dan RSBI.

1.5 Manfaat Penelitian.

Manfaat yang di dapat dari penelitian ini adalah: 1. Memberikan pemahaman akan pentingnya pengelolaan pengetahuan dalam dunia pendidikan. 2. Dapat memberikan pemahaman mengenai proses pembuatan model knowledge management dengan menggunakan SSM untuk peneliti selanjutnya. 3. Dapat memberikan pemahaman mengenai cara melakukan proses akuisisi dan berbagi pengetahuan tiap individu di dalam sekolah.

1.6 Metode Penelitian.

Penelitian ini menggunakan beberapa metode yang mendukung dalam analisa dan desain model knowledge management untuk sekolah menengah atas, yaitu:

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data dan mencari informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: 1. Observasi Melalui pengamatan secara langsung. Observasi yang dilakukan pada SMAN 1 Tangsel sebagai studi kasus sekolah standar nasional SSN, SMAN 3 Tangsel sebagai studi kasus pada sekolah rintisan bertaraf internasional RSBI untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam menganalisis segala bentuk pengelolaan pengetahuan yang ada dan aset pengetahuan di dalamnya. Observasi dilakukan pada Mei-Juni 2011. 2. Wawancara Wawancara memungkinkan untuk mendapatkan data secara lebih mendalam karena bertatapan langsung dengan narasumber yaitu kepala sekolah atau wakasek dan humas pada SMAN 1 Tangsel dan SMAN 3 Tangsel. 3. Kuesioner Kumpulan pertanyaan dan pernyataan untuk responden dalam rangka pengumpulan data agar sesuai dengan tujuan penelitian. Koresponden terdiri dari tenaga pendidik pada SMAN 1 Tangsel dan SMAN 3 Tangsel. Hal ini untuk mengetahui lebih rinci mengenai aset pengetahuan yang dimiliki oleh sumber daya manusia yang ada di dalam sekolah, khususnya tenaga pendidik. 4. Studi Literatur Sejenis Studi Literatur Sejenis dilakukan untuk menambah referensi teori-teori yang diperlukan dalam penelitian dengan cara membaca dan mempelajari literatur yang mendukung penelitian ini, pada penelitian ini menggunakan referensi beberapa jurnal, skripsi dan thesis yang membahas mengenai knowledge management, metode SSM, serta UUD tentang pendidikan.

1.6.2 Metode Analisis

Dalam menganalisis data dan informasi yang telah didapatkan, dilakukan dengan dua jenis analisis, yaitu: 1. Analisis SWOT Strength, Weakness, Opportunity, Threatment Analisis ini berguna untuk analisis lingkungan dan eksternal sekolah. Melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terjadi, kemudian dibuatkan tabel matriks TOWS dan dicocokkan antara strategi internal dengan eksternal sehingga menghasilkan strategi SO Strengths-Opportunities, strategi WO Weaknesses-Opportunities, strategi ST Strengths-Threats, dan strategi WT Weaknesses-Threats. 2. Analisa Knowledge Gap Analisa Knowledge Gap merupakan analisa untuk memperoleh kesenjangan pengetahuan dari penelitian. Suatu alat bisnis dan metode penilaian yang berfokus pada kesenjangan antara kinerja organisasi saat ini dan kinerja yang diinginkan. Analisa kesenjangan juga mengevaluasi kinerja aktual saat ini dan upaya perbaikan yang diperlukan untuk menutup kesenjangan kinerja masa depan yang diinginkan.

1.6.3 Metode Desain Sistem

Langkah akhir dalam desain sistem ini, menggunakan SSM Soft System Methodology. SSM yaitu suatu metode yang digunakan untuk permodelan proses di dalam organisasi dan lingkungannya dan sering digunakan untuk permodelan pada manajemen perubahan di mana organisasi pembelajar merupakan manajemen perubahan. Tahapan yang akan dilakukan dalam melakukan desain model knowledge management pada sekolah menengah atas, antara lain:

1.6.3.1 Mendefinisiskan Situasi Riil

Mendefinisikan situasi permasalaham yang terjadi pada SMAN 1 Tangsel dan SMAN 3 Tangsel, dengan melakukan analisa terhadap proses bisnis dalam melakukan akuisisi dan berbagi pengetahuan, analisa internal dan eksternal yang dihadapi sekolah, identifikasi knowledge yang dimiliki, analisa SWOT dan K-Gap untuk mengetahui kesenjangan pengetahuan yang ada di dalam sekolah.

1.6.3.2 Mengekpresikan Situasi Permasalahan

Situasi riil kemudian diekspresikan ke dalam rich picture. Karena tujuan dari Peter mengembangkan SSM adalah untuk pemecahan suatu masalah. maka rich picture berupa gambaran kondisi terhadap alur proses bisnis yang berjalan saat ini di dalam sekolah.

1.6.3.3 Menganalisa Root Definition

Dari permasalahan yang telah di identifikasi, kemudian mendefinisikan sumber permasalahan dari setiap permasalahan yang ada dengan dibuatkan CATWOE untuk memudahkan dalam membangun model.

1.6.3.4 Membangun Model Konseptual

Model konseptual merupakan usulan strategi yang diadaptasi dari permasalahan yang ada pada situasi riil. Kemudian diusulkan suatu model strategi yang bisa diterapkan sekolah dalam membangun sistem knowledge management kedepannya.

1.6.3.5 Membandingkan Model Konseptual Dengan Kondisi Riil

Selanjutnya, model konseptual tahap keempat dibandingkan dengan kondisi riil tahap pertama untuk mendapatkan perbedaan sistem yang berjalan untuk dapat dibuatkan suatu model usulan kedepannya.

1.6.3.6 Mengusulkan Model Usulan

Langkah terakhir adalah mengusulkan sebuah model sistem baru yang bisa digunakan sekolah dalam mengembangkan sistem knowledge management kedepannya. Namun dalam penelitian ini, hanya sebatas mengusulkan belum sampai pada pengujian dan implementasi sistem.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penyususnan skripsi ini sistematika penulisan terdiri dari 5 lima bab, adapun uraian masing-masing bab tersebut adalah:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistemtika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan di bahas mengenai dasar-dasar teori yang mendukung penulisan skripsi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Menjelaskan metode yang digunakan, dari pengumpulan data, metode analisa data, hingga desain model dengan strategi KM, juga menggambarkan kerangka berfikir.

BAB IV ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT

Menguraikan analisa data dan strategi KM yang digunakan dalam mendesain model KM pada sekolah mengengah atas.

BAB V PENUTUP

Kesimpulan dan saran yang dapat diambil dari penelitian ini untuk dapat digunakan dalam pengembangan selanjutnya.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Memahami Pengetahuan