Disiplin Penguasaan Pribadi Personal Mastery dan Disiplin

4. Memiliki suatu sistem informasi sekolah yang bisa digunakan dalam menyimpan segala informasi, pengetahuan, maupun segala hal yang berhubungan dengan kegiatan proses bisnis di sekolah, sehingga lebih cepat, mudah dan tidak memakan waktu dalam pencarian kembali atau pengakuisisian kembali.

4.5.3 Disiplin Penguasaan Pribadi Personal Mastery dan Disiplin

Pembelajaran Tim Team Learning Dalam menciptakan kedua disiplin ini, dapat dilakukan dengan maengadaptasi proses SECI model, yaitu: Sosialisasi dan eksternalisasi bisa digunakan pada disiplin penguasaan pribadi. Sosialisasi merupakan sebuah proses perpindahan tacit individu ke dalam tacit individu lainnya. Hal ini bisa dilakukan dengan berinteraksi secara langsung antar individu. Sedangkan eksternalisasi merupakan proses mengubah tacit menjadi explicit knowledge, artinya pengetahuan individu yang telah adadidapatkan di ubah, ditransformasikan atau diekspresikan dan diterjemahkan dalam bentuk konsep, hipotesis, diagram, model, atau prototype sehingga dapat dengan mudah di mengerti individu lainnya. Dengan adanya proses ini akan membuat pengetahuan menjadi tersedia untuk diakses oleh para individu lainnya sehingga dapat menjadi dasar untuk penciptaan pengetahuan yang baru. Dalam menciptakan disiplin penguasaan pribadi perlu dilakukan akuisisi pengetahuan. aktifitas akusisi pengetahuan merupakan aktifitas individu dalam memperoleh pengetahuan bagi dirinya sendiri. Dengan berlangsungnya proses akuisi pengetahuan pada individu maka akan tercipta pengetahuan-pengetahuan baru yang tersimpan atau tacit knowledge yang belum terdokumentasikan secara ekplisit. Dalam melakukan aktifitas akusisi pengetahuan bisa didapatkan dari mana saja. Baik dari pembelajaran mandiri, pelatihan, ataupun mengikuti dalam suatu forum diskusi. Organisasi juga mendapatkan bagian yang penting dari pengetahuan mereka melalui sumber eksternal. Selain itu, dengan membeli pengetahuan yang tidak bisa didapatkan sendiri juga bisa dilakukan, misalkan merekrut tenaga ahliprofessional dari organisasi lain untuk membantu menambah kemampuan individu di dalam organisasi. Contoh dari proses sosialisasi dan eksternalisasi adalah sebagai berikut: Dalam melakukan sosialisasi, tiap individu tenaga pendidik di sekolah melakukan proses akuisisi pengetahuan terhadap tacit yang dimilikinya. Tacit knowledge tersebut bisa didapatkan dari individu lain di dalam pelatihan, forum diskusi, rapat dewan sekolah, pengamatan terhadap individu lain, kegiatan belajar mengajar, maupun yang lainnya misalkan dengan cara meniru, mencontoh atau menggunakan bahasa tubuh. Agar proses akuisisi bisa terus di lakukan, pengetahuan tacit yang dimiliki harus di transformasikan ke dalam bentuk ekplisit, misalkan seorang tenaga pendidik yang telah selesai melakukan studi banding membuat sebuah paper agar bisa menjadi nilai tambah keilmuan bagi individu lainnya yang tidak melakukan studi banding secara langsung, membuat sebuah slide persentasi agar dapat membantu dalam menjelaskan teori yang diajarkan, atau membuat suatu bentuk lainnya agar individu lain dapat mengerti tacit knowledge yang disampaikan. Secara umum, cara yang dapat ditempuh oleh sekolah dalam melakukan akuisisi pengetahuan yaitu bisa bersumber dari luar sekolah dan bisa juga berasal dari dalam sekolah. Beberapa cara yang dapat dilakukan sekolah untuk dapat memperoleh informasi dan pengetahuan dari luar, antara lain: 1. Benchmarking dari organisasi lain. 2. Menghadiri kegiatan-kegiatan konferensi. 3. Menyewa konsultan. 4. Membaca berbagai materi hasil cetakan, misalnya surat kabar, surat elektronik email dan berbagai terbitan jurnal. 5. Menonton televisi, video dan film. 6. Pengamatan terhadap berbagai kecenderungan persoalan ekonomi, sosial dan teknologi. 7. Mengumpulkan data dari para siswa maupun orang tua siswa, pesaing dan sumber-sumber lainnya untuk perkembangan pendidikan. 8. Menyewa staf baru yang memiliki kualifikasi pengetahuan dan keterampilan tertentu. 9. Berkolaborasi dengan sekolah lain, membangun aliansi dan berbagai bentuk kerja sama lainnya. Sedangkan cara yang bisa ditempuh untuk mengakuisisi pengetahuan yang bersumber dari dalam sekolah antara lain: 1. Menyerap pengetahuan yang berasal dari individu yang berbeda divisi. 2. Belajar dari pengalaman, baik dari individu maupun dari lingkungan sekolah. 3. Menerapkan proses perubahan yang terus menerus. Misalkan bekerja secara tim yang berbeda divisibagian serta memanfaatkan teknologi. Konsep manajemen pengetahuan juga merupakan suatu strategi bagi organisasi untuk menciptakan suatu lingkungan yang mampu mengarahkan seluruh anggota organisasi untuk terdorong menciptakan dan berbagi pengetahuan. Tujuan mendasar manajemen pengetahuan adalah mendorong terciptanya pengetahuan sehingga pengetahuan tersebut memberi kemampuan kepada organisasi untuk senantiasa memiliki daya saing. Pengetahuan, pengalaman, dan kreativitas karyawan hanya akan terbentuk apabila karyawan diberi kesempatan untuk melakukan pembelajaran learning. Pembelajaran dalam konteks manajemen pengetahuan sangat berperan terutama dalam proses penciptaan pengetahuan knowledge creation. Pengetahuan yang tercipta selanjutnya dapat dibagi share dan di transfer baik antar individu, kelompok maupun ke seluruh organisasi. Organisasi yang menerapkan manajemen pengetahuan akan senantiasa mendorong pembelajaran supaya berlangsung dengan efektif karena organisasi yang belajar akan senantiasa memiliki kesiapan menghadapi perubahan, terutama dalam menghadapi kondisi persaingan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Dalam melakukan proses berbagi pengetahuan, pada SECI model, proses combination dan internalization merupakan langkah yang tepat. Pada proses combination, proses yang terjadi adalah pertukaran antara explicit knowledge dengan explicit knowledge individu. Sehingga pengetahuan bisa berkembang menjadi lebih kompleks lagi, karena setelah individu memiliki personal mastery yang baik maka akan lebih memudahkan pertukaran serta berbagi pengetahuan di dalam organisasi. Dalam proses combination didapatkan hasil yaitu mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan eksplisit serta pengalihan dan penyebaran pengetahuan eksplisit. Pembagian dan pendistribusian pengetahuan di dalam organsiasi merupakan prekondisi yang penting untuk mengubah informasi atau pengetahuan tacit menjadi pengetahuan yang bisa digunakan kembali oleh individu yang memerlukan. Sedangkan proses internalization merupakan proses konversi pengetahuan dari explicit knowledge menjadi tacit knowledge kembali. Artinya ketika proses berbagi pengetahuan menjadi sesuatu yang disadari dan menjadi kebutuhan yang penting bagi tiap individu tenaga pendidik di dalam sekolah maka secara otomatis akan terciptanya mekanisme learning by doing, yakni suatu mekanisme berbagi pengetahuan yang dapat diterjemahkan melalui interaksi secara langsung terhadap individu lain. Sehingga proses pengelolaan pengetahuan di dalam sekolah secara langsung dapat terus dilakukan, jika disiplin penguasaan pribadi dan disiplin pembelajaran tim dapat dilakukan secara bersama dan berkelanjutan. Selain itu, penyimpanan pengetahuan dalam bentuk digital juga perlu dilakukan, karena selain dapat memudahkan dalam pencarian kembali, penyimpanan secara digital juga meminimkan tempat penyimpanan dan dapat dikelola dan di maintenance secara berkala. Sehingga segala pengetahuan yang diperoleh dari setiap sumber daya manusia di dlam sekolah, khususnya pengetahuan dari tenaga pendidik bisa dijadikan asset sekolah yang dapat digunakan kembali sewaktu-waktu. Secara ringkas rich picture usulan pada dua disiplin pembelajaran ini adalah sebagai berikut: Individu Tim Life Skills Tacit Knowledge Explicit Knowledge Desiminasi Database Proses Kombinasi Pengetahuan Pengetahuan di ubah atau ditransformasikan Di simpan Individu Internalisasi Mengikuti Gambar 4.6 Rich Picture Usulan SECI Model Dalam pelaksaan di dalam sekolah, gambar 4.6 bisa digambarkan dengan rich picture sebagai berikut: Kurikulum HUMAS TATA USAHA Absensi Guru GuruStaff PELATIHAN Input Materi Belajar Surat Tugas KEPSEK Wakapsek Informasi Jadwal Akademik Surat Undangan Informasi data guru LaporanNotulensi D es im ina si ICT Input Informasi kurikulum Input data guru Akses Informasi Akses materi tambahaninformasi kurikulum ICT Input dalam digital Menyimpan Ekplisit Knowledge Berbagi Pengetahuan A kui si si P enge ta hua n Berbagi Pengetahuan Gambar 4.7 Rich Picture Usulan Akuisisi dan Berbagi Pengetahuan SMA

4.5.4 Disiplin Berpikir Sistemik System Thinking