memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu yaitu 51,83, sedangkan untuk indikator mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep,
memperoleh nilai rata-rata sebesar 50,81. Pada indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis sebesar 39,02 dan nilai terendah
pada indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah, yaitu sebesar 29,88. Berikut ini akan disajikan diagram batang perbedaan setiap
indikator kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas kontrol.
Gambar 4.4 Diagram Batang Nilai rata-rata indikator Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematis Kelas Kontrol
Berdasarkan gambar 4.4, terlihat indikator menggunakan prosedur atau opersai tertentu, lebih tinggi daripada ketiga indikator lainnya. Artinya, siswa
kelas eksperimen lebih mampu menggunakan prosedur atau opersai tertentu. Indikator yang memiliki rata-rata paling rendah yaitu indikator mengaplikasikan
konsep atau algoritma pemecahan masalah. Berarti siswa kurang dapat mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah .
A. Analisis Data
Data yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah data tes kemampuan pemahaman konsep matematis pada materi fungsi dan persamaan kuadrat, untuk
mengguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian, yaitu kemampuan
39.02 50.81
51.83
29.88
10 20
30 40
50 60
Menyajikan konsep dalam berbagai
bentuk representasi
matematik. Mengembangkan
syarat perlu dan syarat cukup
suatu konsep Menggunakan
prosedur atau operasi tertentu
Mengaplikasikan konsep atau
algoritma pemecahan
masalah.
pemahaman konsep matematis siswa yang diajarkan dengan metode accelerated learning lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan metode
pembelajaran konvensional. Sebelum dilakukan hipotesis penelitian, terlebih dahulu akan dilakukan uji prasyarat analisis data dengan menggunakan uji
normalitas dan uji homogenitas data.
a. Uji Normalitas Tes Pemahaman Konsep Matematis Siswa
Pada penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji Chi kuadrat atau Chi Square. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah
data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika
memenuhi kriteria diukur pada taraf signifikan dan tingkat
kepercayaan tertentu. 1
Uji Normalitas Kelas Eksperimen
Hasil perhitungan uji normalitas pada kelas eksperimen diperoleh dengan harga
= 4,30, sedangkan dari tabel harga kritis uji Chi Square diperoleh
untuk jumlah sampel 41 dengan dk = 4 pada taraf signifikansi
adalah 9,49, karena kurang dari sama dengan
4,30 9,49, maka H
diterima. Artinya data yang terdapat pada kelas eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2 Uji Normalitas Kelas Kontrol
Hasil perhitungan uji normalitas pada kelas kontrol diperoleh dengan harga
= 6,16, sedangkan dari tabel harga kritis uji Chi Square diperoleh
untuk jumlah sampel 41 dengan dk = 4 pada taraf signifikansi
adalah 9,49, karena kurang dari sama dengan
6,16 9,48, maka H
diterima. Artinya data yang terdapat pada kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Secara lebih jelas,
hasil perhitungan uji normalitas antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Kelas N
hitung
tabel
Kesimpulan
Eksperimen 41
0,05 4,30
9,49 Berdistribusi Normal
Kontrol 41
0,05 6,16
9,49 Berdistribusi Normal
Karena pada kedua kelas kurang dari
, maka dapat disimpulkan bahwa data sampel kedua kelas berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Tes Pemahaman Konsep Matematis Siswa
Setelah kedua kelas sampel pada penelitian ini dinyatakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal, selanjutnya untuk mengetahui apakah
kedua varians sampel homogen dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan uji Fisher. Hasil perhitungan diperoleh nilai F
hitung
= 1,05 dan F
tabel
= 1,69 pada taraf signifikansi dengan derajat kebebasan
pembilang 40 dan derajat kebebasan penyebut 40. Hasil dari uji homogenitas
dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kelas
Jumlah Sampel
Varians s
2
F
hitung
F
tabel
α=0,05 Kesimpulan
Eksperimen 41
339,02 1,05
1,69 Homogen
Kontrol 41
322,61 Karena F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
1,05 ≤ 1,69, maka H
diterima, artinya kedua varians populasi homogen.
c. Hasil Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji persyaratan analisis ternyata populasi berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis.
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen yang menggunakan
metode accelerated learning lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas kontrol yang
menggunakan metode pembelajaran konvensional. Pengujian dilakukan dengan uji-t.
Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan uji-t, untuk sampel homogen, maka diperoleh t
hitung
= 2,75, dengan menggunakan tabel distribusi t pada taraf signifikansi 5, atau
diperoleh harga t
tabel
= 1,67. Hasil perhitungan uji hipotesis disajikan pada tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji-t
t
hitung
t
tabel
α = 0,05 Kesimpulan
2,75 1,67
Tolak H Berdasarkan tabel 4.9 terlihat bahwa t
hitung
lebih besar dari t
tabel
2,75 1,67, maka dapat disimpulkan bahwa H
ditolak dan H
1
diterima dengan taraf signifikansi 5. Berikut sketsa kurvanya:
Gambar 4.5 Kurva Uji Hipotesis Statistik
Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa nilai t
hitung
, yaitu 2,75 lebih besar dari t
tabel
yaitu 1,67, artinya jelas bahwa t
hitung
jatuh pada daerah penolakan H
daerah kritis, sehingga dapat disimpulkan H ditolak dan