konsep penjumlahan. Pada tingkat menengah pertama ataupun menengah atas siswa sudah bisa diajak mengenai konsep yang mulai
abstrak dan diikuti dengan yang konkret. Berdasarkan uraian di atas, definisi matematika tidak dapat
diartikan secara mudah dan menyeluruh, karena banyaknya fungsi terkait dengan matematika itu sendiri ataupun dengan bidang lainnya,
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu yang berkaitan dengan berpikir logis, sistematis dan dalam prosesnya
menggunakan bahasa
simbolis untuk
menyelesaikan suatu
permasalahan.
b. Pengertian Pemahaman Konsep Matematis
Pentingnya pemahaman konsep terlihat pada tujuan pertama pembelajaran matematika dalam Permendiknas no. 22 tahun 2006
yaitu memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam
pemecahan masalah.
7
Hal ini sangat penting bagi siswa, karena belajar harus mengerti makna, maksud dan implikasi serta aplikasi-
aplikasinya, sehingga siswa dapat memahami suatu persoalan. Salah satu faktor psikologis belajar adalah pemahaman atau
comprehension, yang dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran dan memiliki arti yang sangat mendasar yang meletakkan
bagian-bagian belajar pada proporsinya, tanpa itu skill pengetahuan dan sikap tidak akan bermakna, sehingga belajar pada tahap
pemahaman adalah belajar bermakna.
8
Berdasarkan teori Gestalt dalam pembelajaran yang bermakna, menyatakan bahwa kebermaknaan unsur-unsur yang terkait dalam
suatu objek akan menunjang pembentukan pemahaman dalam proses
7
Badan Standar Nasional Pendidikan, Standar Isi Untuk Satuan Dasar dan Menengah: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMKMAK, Jakarta: BSNP, 2006, h. 118.
8
Sardiman, Interaksi Motivasi Belajar Mengajar, Depok: Rajagrafindo Persada, 2012, hh. 42-43.
pembelajaran. Content yang dipelajari siswa hendaknya memiliki makna yang jelas baik bagi dirinya maupun bagi kehidupannya di
masa yang akan datang.
9
Pemahaman tidak sekedar tahu tetapi dikehendaki agar siswa dapat menghubungkan bahan-bahan yang
dipelajari kedalam suatu konsep atau pengertian secara menyeluruh. Konsep
menunjuk pada
pemahaman dasar.
Siswa mengembangkan
suatu konsep
ketika mereka
mampu mengklasifikasikan atau mengelompokkan benda-benda atau ketika
mereka dapat mengasosiasikan suatu nama dengan kelompok benda tertentu.
10
Konsep adalah suatu gugusan atau sekelompok fakta yang memiliki makna yang terkait dengan mengelompokkan sesuatu
menjadi kategori.
11
Rosser menyatakan bahwa konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan,
atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang sama. Orang mengalami stimulus-stimulus yang berbeda, membentuk konsep
sesuai pengelompokan stimulus-stimulus dengan cara tertentu. Konsep-konsep itu adalah abstraksi-abstraksi berdasarkan pengalaman,
karena tidak ada dua orang yang mempunyai pengalaman yang sama persis, maka konsep-konsep yang dibentuk orang mungkin berbeda.
12
Konsepsi awal yang dimiliki siswa sebelum mengikuti pembelajaran secara formal, seringkali tidak cocok dengan konsepsi
yang disampaikan oleh guru. Terjadilah miskonsepsi, untuk membentuk struktur kognitif yang baru maka siswa harus belajar.
Karena siswa mempelajari konsep melalui: 1 Definisi, 2 Observasi, 3 Mendengar, 4 Melihat, 5 memegang, 6 mendiskusikan, 7
9
Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta:RajaGrafindo Persada, 2010, cet. 6, h. 137.
10
Mulyono Abdurrahman., loc. cit.
11
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, Cet. 2, h. 145.
12
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran,Bandung: Alfabeta, 2011, h. 73.