Kemampuan Pemahaman Konsep Indikator Menyajikan Konsep

Dari gambar 4.13 a dan 4.13 b terdapat perbedaan antara jawaban kelas eksperimen dan kelas kontrol, pada kelas eksperimen terlihat bahwa siswa kelas eksperimen dapat menyelesaikan permasalahan dan menyimpulkan hasil yang didapatnya dengan lengkap dan benar, sedangkan pada kelas kontrol terlihat bahwa siswa sudah dapat membuat model matematika dari permasalahan pada no. 6, tetapi siswa kurang teliti dalam perhitungan dan kurang memahami konsep faktorisasi dalam menentukan akar-akar persamaan kuadrat dalam permasalahan tersebut serta tidak dapat menyimpulkan hasil dari jawaban yang didapat, sehingga hasil yang dihasilkan tidak tepat. Hal tersebut disebabkan karena, pada kelas eksperimen, siswa terlibat dalam pembentukan model matematika dan penyelesaian dalam permasalahan tersebut, siswa aktif bertanya terkait permasalahan- permasalahan yang diberikan dan siswa mempresentasikan hasilnya pada siswa lain, sedangkan pada kelas kontrol siswa hanya menerima masalah- masalah dan penyelesaian yang diberikan, kurangnya respon dan keaktifan bertanya siswa tentang permasalahan yang berkaitan dengan fungsi dan persamaan kuadrat, sehingga nilai rata-rata kelas kontrol tidak maksimal dan perbedaannya cukup jauh dengan nilai rata-rata kelas eksperimen. Berdasarkan beberapa contoh hasil jawaban post-test siswa, menunjukkan adanya perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa pada saat pembelajaran di kelas antara kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan metode accelerated learning dengan kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran konvensional. Sebagian besar siswa pada kelas eksperimen menjawab permasalahan yang diberikan dengan lengkap dan benar, sehingga banyak siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata. Namun masih ada juga siswa eksperimen yang memperoleh nilai di bawah rata-rata, hal ini dikarenakan pemahaman konsep siswa tentang materi fungsi dan persamaan kuadrat yang masih kurang dengan materi yang cukup banyak sehingga pada tes akhir beberapa siswa menjawab kurang lengkap ataupun salah dalam menghitung. Beberapa siswa pada kelas kontrol mampu menjawab soal yang diberikan dengan lengkap dan benar, tetapi sebagian besar siswa banyak yang menjawab kurang tepat bahkan, ada yang tidak dijawab. Hal ini terjadi karena sebaian besar siswa tidak memahami konsep yang telah dipelajari dengan baik dan persiapan siswa yang kurang terhadap tes akhir dengan materi yang cukup banyak, sehingga sebagian besar siswa kelas kontrol memperoleh nilai di bawah rata-rata jika dibandingkan dengan kelas eksperimen. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, terlihat bahwa kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan siswa kelas kontrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran metematika dengan metode accelerated learning lebih baik daripada metode pembelajaran konvensional. Hal ini dikarenakan metode accelerated learning memuat beberapa langkah yang dapat mengembangkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Selain itu, pembelajaran dengan metode accelerated learning lebih berpusat pada siswa, guru menjadi fasilitator yang berperan sebagai pembimbing dalam kegiatan mengajar di kelas, sedangkan metode pembelajaran konvensional lebih berpusat pada guru, siswa hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini juga didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mega Zenita Mufatir 2013 dengan judul “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Metode Accelerated Learning terhadap kemampuan koneksi matematis siswa ” menyimpulkan bahwa peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang belajar dengan menerapkan metode Accelerated Learning lebih baik daripada peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang belajar dengan metode ekspositori Dengan demikian terbukti bahwa metode accelerated learning berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa, sehingga hasil akhir siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan pemahaman konsep matematis siswa pada kelas kontrol.

C. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna. Beberapa upaya telah dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini agar diperoleh hasil yang optimal. Namun demikian, masih ada beberapa faktor yang sulit dikendalikan sehingga membuat penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya : 1. Penelitian ini hanya diteliti pada pokok bahasan fungsi dan persamaan kuadrat, sehingga belum bisa digeneralisasikan pada pokok bahasan lain. 2. Kelas yang digunakan dalam penelitian ini memiliki jumlah siswa yang relatif banyak, sehingga peneliti cukup kesulitan dalam membimbing siswa dengan jumlah kelompok yang banyak. 3. Alokasi waktu juga harus disesuaikan dengan soal instrumen yang diujikan, sehingga siswa dapat menyelesaikan tes yang diukur sesuai kemampuannya. 4. Kontrol terhadap kemampuan subjek penelitian hanya meliputi variabel metode accelerated learning dan kemampuan pemahaman konsep matematis. Variabel lain seperti minat, motivasi, intelegensi, lingkungan belajar dan lain- lain tidak terkontrol, karena hasil penelitian dapat saja dipengaruhi variabel lain di luar variabel yang ditetapkan dalam penelitian ini.